8 Tabel 2. Persyaratan mutu kulit samoa menurut SNI 06-1752-1990
Parameter Satuan
Persyaratan Keterangan
Minimal Maksimal
Sifat Kimia : • Kadar minyak
• Kadar Abu • pH
- -
- -
- -
10 5
8 -
- Sesudah disarikan
minyaknya
Sifat Fisis : • Tebal
• Kekuatan tarik • Kemuluran
• Kekuatan jahit • Kekuatan sobek
• Penyerapan air
persen
- 2 jam
- 24 jam
mm Nmm
2
- Nmm
2
Nmm
- -
0.3 7.5
50 40
15
100 200
1.2 -
- -
-
- -
- -
- -
-
- -
Organoleptis : • Keadaan kulit
• Warna
- -
Halus Kuning muda
- -
Sumber : Badan Standarisasi Nasional 1990 Tabel 3. Persyaratan mutu kulit samoa untuk kulit sarung tangan
Parameter Persyaratan
Kadar abu Maksimal 6.0 persen
Bahan-bahan lemak Maksimal 10 persen
Kekuatan tarik Minimal 10 Ncm
2
Ektensi pada 2 Ncm Minimal 30
Elongation at berak Minimal 50 persen
Kemampuan cuci Maksimum suhu pencucian 30 ± 2
o
C Nilai pH
Aqueous extract 1:20, ≤ 8.5
Sumber : John 1996
2.7 Natrium Hipoklorit
Natrium hipoklorit merupakan salah satu bahan kimia yang berfungsi sebagai desinfektan karena sifatnya yang dapat melepaskan klorin Anonim 2009. Hapsari 2009 menyebutkan bahwa bahan
kimia golongan hipoklorit atau agen oksida merupakan bahan antimikroba yang mampu membunuh mikroorganisme. Lebih lanjut dikatakan bahwa natrium hipoklorit merupakan salah satu zat aktif yang
jika dilarutkan dalam air akan menimbulkan efek bleaching karena dapat melepaskan ion klorida ke dalam larutan.
9 Menurut Anonim 2009, natrium hipoklorit NaOCl merupakan senyawa yang dapat secara
efektif digunakan untuk pemurnian air. Dalam skala besar natrium hipoklorit juga digunakan untuk pemurnian permukaan, pemutih, penghilang bau dan disinfektan air. Natrium hipoklorit berupa larutan
yang berwarna agak kekuningan dengan bau yang khas. Sebagai agen pemutih untuk keperluan rumah tangga, biasanya digunakan natrium hipoklorit 5 persen dengan pH sekitar 11 atau 10-15 persen
dengan pH sekitar 13. Natrium hipoklorit bersifat tidak stabil, mudah hancur oleh panas, asam, sinar matahari, logam tertentu serta gas beracun dan korosif, termasuk klorin. Natrium hipoklorit adalah
oksidator kuat serta bereaksi dengan senyawa yang mudah terbakar dan reduktor. Keberadaan soda kaustik dalam natrium hipoklorit menyebabkan pH air meningkat. Ketika
natrium hipoklorit larut dalam air, dua zat bentuk, yaitu asam hipoklorit HOCl dan ion hipoklorit OCl
-
, pH air menentukan berapa banyak asam hipoklorit yang terbentuk. Penambahan hipoklorit dalam air menyebabkan terbentuknya asam hipoklorit HOCl dengan reaksi sebagai berikut :
NaOCl + H
2
O HOCl + NaOH
-
Asam hipoklorit kemudian terdegradasi membentuk asam klorida HCl dan oksigen O
2
. Oksigen merupakan oksidator yang sangat kuat. Oleh karena itu, natrium hipoklorit sering digunakan untuk
membunuh bakteri, virus, dan jamur Anonim 2009. Menurut Fygy 2009, natrium hipoklorit dan kalsium hipoklorit mempunyai sifat
multifungsi. Selain sebagai pemutih, kedua senyawa ini dapat berfungsi sebagai penghilang noda dan desinfektan sanitizer. Fungsi ganda NaClO sebagai penghilang noda maupun desinfektan dapat
menjadi keunggulan ekonomis. Secara komersial menurut Casson and Bess 2003, natrium hipoklorit tersedia dalam
konsentrasi 5-15 persen. Padatan natrium klorida terbentuk jika kandungan konsentrasinya di atas 15 persen. Stabilitas natrium hipoklorit sangat dipengaruhi oleh pH, panas, cahaya, dan kation logam
berat. Larutan hipoklorit paling stabil pada konsentrasi hipoklorida 10 persen pada pH 11, dengan logam Fe, Cu, atau Ni dengan konsentrasi 0.5 mgL dan harus disimpan di tempat gelap pada suhu
21
o
C. Jika pH kurang 11, biasanya akan mengalami dekomposisi dengan cepat Herry 2010.
2.8 Pengaruh Jumlah Minyak dan Proses Oksidasi Selama Penyamakan