Penyamakan Kulit Penentuan Waktu Oksidasi Terbaik untuk Proses Penyamakan Kulit Samoa Menggunakan Minyak Biji Karet dengan Oksidator Natrium Hipoklorit
4 22.5 persen, serat kasar 3.8 persen, lemak kasar 49.5 persen dan kadar abu sebesar 3.5 persen. Begitu
juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Stosic dan Kaykay 1981 komposisi kimia daging biji karet menunjukkan bahwa kandungan kadar air biji karet 7.6 persen, protein kasar 21.7 persen, serat
kasar 2.8 persen, lemak kasar 39 persen dan kadar abu sebesar 3.1 persen Aritonang 1986. Kandungan minyak dalam daging biji karet atau inti biji karet 45-50 persen dengan komposisi
17-22 persen asam lemak jenuh yang terdiri atas asam palmitat, stearat, arakhidat, serta asam lemak tidak jenuh sebesar 77-82 persen yang terdiri atas asam oleat dan linoleat Hardjosuwito dan Hoesnan
1976. Minyak biji karet merupakan salah satu jenis minyak mengering drying oil, yakni minyak yang mempunyai sifat dapat mengering jika terkena oksidasi dan akan berubah menjadi lapisan tebal,
bersifat kental dan membentuk sejenis selaput jika dibiarkan di udara terbuka Ketaren 1986. Menurut Suparno et al. 2009a, minyak biji karet memiliki bilangan iod yang tinggi yaitu 146
g I100 g minyak yang menunjukkan tingginya kandungan asam lemak tak jenuh yang dimiliki. Bilangan iod yang tinggi merupakan salah satu persyaratan minyak dapat digunakan sebagai bahan
penyamak minyak. Hardjosuwito dan Hoesnan 1976 menjelaskan bahwa komposisi asam lemak di dalam minyak biji karet terdiri atas asam lemak jenuh sebesar 17 – 22 persen yang terdiri atas asam
palmitat, stearat, arakhidat, dan asam lemak tidak jenuh sebesar 77 – 82 persen yang terdiri atas asam oleat, linoleat, dan linolenat.
Tabel 1. Sifat fisiko kimia minyak biji karet dan minyak ikan No
Sifat fisiko kimia Minyak biji karet
Minyak ikan 1
Warna Unit PtCo 4076
6106 2
Densitas gcm
3
0.92 0.92
3 Bilangan iod g I100 g minyak
146 148
4 Bilangan asam mg KOHg minyak
2.08 0.19
5 Kadar asam lemak bebas persen
1 0.095
6 Bilangan peroksida meqkg
31.33 13.97
7 Bilangan penyabunan mg KOHg
minyak 185
168 Sumber: Suparno et al. 2009a