Latar Belakang Pertumbuhan dan Aspek Reproduksi Ikan Betok (Anabas testudineus) dan Mujair (Oreochromis mossambicus) di Danau Taliwang, Sumbawa Barat

2 pertanian. Apabila dibiarkan dikhawatirkan akan terjadi suksesi ekologi menjadi daratan. Pada musim penghujan air akan meluap menggenangi daerah paparan Danau Taliwang, sehingga mengakibatkan beragamnya habitat yang tersedia. Besarnya keragaman habitat yang tersedia daerah rawa dan perairan terbuka memungkinkan banyak spesies ikan memanfaatkan daerah ini dalam berbagai cara dalam menunjang proses kehidupan mereka seperti untuk pemijahan, pembesaran, dan tempat untuk mencari makanan. Habitat yang bervariasi tersebut akan menyediakan lebih banyak makanan serta perlindungan bagi anak-anak ikan. Jenis-jenis ikan air tawar yang asli hidup pada daerah ini yaitu lele Clarias batrachus , gabus Chana striata, belut Monopterus albus, belukis Eugnathogobius microps dan betok Anabas testudineus, sedangkan jenis ikan- ikan yang diintroduksi yaitu nilem Osteochilus vittatus, karper Cyprinus carpio , mujair Oreochromis mossambicus, tawes Puntius javanicus, sepat siam Trichogaster pectoralis, dan gurame Osphronemus gourame Sarnita dan Jangkaru 1977 in Praptokardiyo et al. 1996. Jenis ikan introduksi lain yang ditemukan adalah ikan koan Ctenopharyngodon idella Ikan betok dan mujair adalah jenis ikan yang dominan dari hasil tangkapan nelayan. Ikan betok umumnya tertangkap pada daerah tumbuhan air sedangkan ikan mujair pada perairan terbuka. Permintaan terhadap ikan betok dan mujair bagi masyarakat Sumbawa Barat cukup tinggi, sehingga kedua jenis ikan ini mempunyai nilai ekonomis tinggi. Upaya dalam memenuhi permintaan pasar masih sepenuhnya tergantung pada hasil tangkapan di alam. Potensi produksi ikan-ikan di Danau Taliwang termasuk ikan betok dan mujair cenderung mengalami penurunan. Hal ini diindikasikan oleh semakin berkurangnya hasil tangkapan nelayan di daerah tersebut, akibat tingkat eksploitasi yang berlebihan dan perubahan hidrodinamika danau terkait dengan kondisi volume air danau yang semakin berkurang. Terutama pada musim kemarau yang menyebabkan berkurangnya ruang gerak atau habitat bagi ikan. Selain itu penggunaan alat tangkap yang tidak selektif juga memberikan pengaruh terhadap penurunan dan kelangsungan hdup ikan-ikan tersebut. . 3 Dengan adanya berbagai tekanan terhadap populasi ikan betok dan mujair, dikhawatirkan populasi kedua jenis ikan ini akan semakin terancam. Oleh sebab itu, pengelolaan terhadap ikan betok dan mujair di Danau Taliwang pada masa mendatang perlu dilakukan mengingat informasi biologis serta populasi kedua jenis ikan ini di perairan Danau Taliwang masih sangat terbatas.

1.2 Perumusan Masalah

Ikan betok dan mujair merupakan ikan dominan yang ditangkap oleh nelayan. Populasi kedua jenis ikan ini diperkirakan cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hal ini diduga karena adanya tekanan penangkapan yang tinggi, perubahan kondisi lingkungan danau, serta interaksi antara tekanan penangkapan dan perubahan lingkungan Danau Taliwang. Usaha penangkapan yang dilakukan oleh nelayan sekitar Danau Taliwang menggunakan alat tangkap yang tidak selektif, seperti jala lempar dan jaring insang yang ukuran mata jaringnya semakin kecil dari 2,5 dan 3 inci menjadi 1,5 inci, yang diduga menyebabkan ukuran ikan yang tertangkap cenderung mengecil. Selain alat tangkap yang tidak selektif, penurunan populasi ikan diduga juga disebabkan oleh kondisi lingkungan danau. Semula Danau Taliwang merupakan daerah genangan banjir yang secara musiman terendam luapan air banjir Praptokardiyo et al. 1996. Namun sejak tahun 1999 daur hidrologi ini terganggu sejak terbangunnya jaringan irigasi yang melintas batas Danau Taliwang dari timur ke barat yang memisahkan danau tersebut dengan Sungai Taliwang, sehingga perairan danau taliwang menjadi perairan tertutup. Mengingat adanya penurunan populasi terhadap ikan betok dan mujair di Danau Taliwang. Diperlukan usaha untuk melindungi dalam bentuk pengelolaan, dengan melihat dan mengkaji aspek biologi ikan serta faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan populasi tersebut. Salah satu informasi yang diperlukan adalah aspek pertumbuhan dan reproduksi dari ikan betok dan mujair. Dengan demikian penelitian terhadap aspek pertumbuhan dan reproduksi kaitannya dengan ekologi danau dan intensitas penangkapan penting dilakukan sebagai landasan dasar dalam pengelolaan terhadap populasi ikan-ikan tersebut sehingga populasi ikan ini tetap terjaga dan lestari. 4

1.3 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah : 1. Menganalisis aspek pertumbuhan ikan betok dan mujair. 2. Menganalisis aspek reproduksi ikan betok dan mujair. 3. Mengajukan alternatif pengelolaan ikan betok dan mujair di Danau Taliwang.

1.4 Kerangka Pemikiran

Kemampuan bertahan dan lestari populasi ikan betok dan mujair di Danau Taliwang dipengaruhi oleh struktur populasi, pola pertumbuhan dan kemampuan reproduksi dari ikan-ikan tersebut. Struktur populasi ikan dapat dilihat dari komposisi panjang, pertumbuhan dari koefisien pertumbuhan dan reproduksi dari ukuran pertama kali matang gonad. Parameter-parameter yang mempengaruhi kemampuan bertahan ikan betok dan mujair dipengaruhi oleh kondisi habitat Danau Taliwang dan aktvitas masyarakat di sekitar danau. Diagram alir kerangka pemikiran dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 1.

1.5 Hipotesis

Apabila pertumbuhan dan kemampuan reproduksi tinggi maka potensi populasi ikan betok dan mujair dapat bertahan dan lestari.