Fekunditas Reproduksi .1. Tingkat Kematangan Gonad

65 4.862 ± 2.314 butir telur dan TKG IV diperoleh fekunditas ikan betok berkisar antara 3.525-9.908 butir dengan rata-rata 6.925 ± 1.561 butir telur. Secara total fekunditas rata-rata dari ikan betok berkisar antara 336 - 9.908 butir telur pada kisaran panjang total 95-252 mm dan bobot total 16,44-220,87 g. Fekunditas ikan mujair di Waduk Selorejo pada TKG III yang berukuran kecil 8,9-12,9 cm berkisar antara 87-626 butir, dan pada ukuran 20-20,9 cm fekunditas mencapai 1.088 ± 243 butir Amir 1995. Rondo dan Bataragoa 1990 melaporkan bahwa fekunditas ikan mujair di Danau Moat berkisar antara 76-686 butir. Rondo 1977 in Rondo dan Bataragoa 1990 juga melaporkan fekunditas ikan mujair di Danau Tondano berkisar antara 324-1.618 butir. Gambar 40. Hubungan fekunditas ikan mujair dengan bobot dan panjang total Dari hasil analisis regresi antara panjang total mm dengan fekunditas ikan TKG III dan IV selama penelitian di Danau Taliwang adalah F = 270,70 L 0,575 . Koefisien regresi r diperoleh sebesar 0,205, hal ini menunjukkan bahwa fekunditas ikan mujair mempunyai hubungan yang kurang erat dengan panjang ikan sehingga tidak dapat dijadikan sebagai penduga fekunditas. F ekundi ta s but ir 66 Hasil analisis regresi antara bobot tubuh dengan fekunditas ikan mujair TKG II dan IV diperoleh persamaan F = 2179 W 0,195 dengan nilai koefisien korelasi r sebesar 0,195. Sedangkan hubungan fekunditas dengan bobot gonad ikan mujair diperoleh persamaan F = 7075 W 0,196 dengan nilai r sebesar 0,420. yang menunjukkan bahwa bobot tubuh dan bobot gonad ikan mujair juga tidak dapat dijadikan sebagai penduga fekunditas. 4.3.5. Kebiasaan Makanan 4.3.5.1. Komposisi Makanan Berdasarkan hasil analisis lambung pada ikan mujair, jenis makanan yang ditemukan dikelompokkan atas 4 empat kelas yaitu Bacillariophyceae 10 genus, Chlorophyceae 10 genus, Cyanophyceae 3 genus, Dinophyceae 1 genus, Borziceae 1 genus, dan 1 satu organisme tidak teridentifikasi Serasah. Tabel 10. Komposisi jenis makanan ikan mujair Famili Genus Bacillariophyceae Fragilaria, Diatom, Navicula, Nitzchia, Sigmoidae, Synedra, Mellosira, Surirella, Pleurosigma, Gyrosigma, Pinnularia, Granulate, Pleurosigma, Zignomopis, Stichococcus, Ankistrodesmus, Staurastrum, Euastrum, Coelastrum, Microporum, Closterium Chlorophyceae Oscilatoria, Anabaena, Scenedesmus, Quadricauda dan Gonium Cyanophyceae Spirulina Dinophyceae Peridinium Borziaceae Borzia Ikan mujair yang digunakan untuk menganalisis Indeks bagian terbesar IP berjumlah 262 ekor, dengan total lambung berisi 196 ekor 74,809 dan 66 ekor 25,191 lambung kosong. Hasil analisis IP dari ikan mujair pada jantan dan betina Gambar 41 menunjukkan bahwa ikan jantan dan betina memiliki makanan utama yang sama masing-masing Bacillariophyceae 50,616 dan 56,347 40 , makanan tambahan terdiri dari kelas Chlorophyceae masing- masing 18,228 pada ikan jantan dan 19,497 pada ikan betina atau persentasenya berkisar antara 4-40 dan serasah, kelas Cyanophyceae dan 67 Dinophyceae pada ikan jantan termasuk kedalam makanan tambahan. Kelas Borziceae pada ikan jantan 3,977, kelas Dinophyceae pada betina 3,923 termasuk dalam kelompok makanan pelengkap 4 Gambar 41. Komposisi makanan ikan mujair berdasarkan jenis kelamin. Secara umum berdasarkan waktu pengamatan Gambar 42 makanan ikan mujair dari kelas Bacillariophyceae mendominasi isi lambung ikan mujair, yang menandakan bahwa ikan mujair di Danau Taliwang bersifat herbivora. Kebiasaan makanan ikan mujair di Danau Taliwang hampir sama dengan ikan mujair di Sumatera Selatan Vaas Hofstede1952, Situ Ciburuy Hariyadi 1983 dan Waduk Bening Tjahjo 1984. 56.342 19.497 3.618 3.923 5.885 10.735 Bacillariophyceae Chlorophyceae Cyanophyceae Dinophyceae Borziceae Serasah 18.228 4.725 5.718 3.977 11.735 55.61 Jantan Betina