Aspek Pengelolaan Danau Taliwang

72 Koefisien regresi b ikan mujair jantan dan betina masing-masing sebesar 2,756 dan 2,858 pertumbuhan panjang lebih cepat dari pertumbuhan berat, kondisi ini menunjukkan ikan betina tertangkap relatif besar bila dibandingkan dengan ikan jantan. Kondisi ini didukung oleh ikan jantan yang tertangkap banyak ditemukan pada ukuran 102-120 mm dengan ukuran pertama matang gonad pada ukuran 182,74 mm dan betina pada ukuran 140- 138 mm dengan ukuran pertama matang gonad pada ukuran 218,24 mm. Berdasarkan hasil tersebut maka perlu ditindaklanjuti dengan tidak menangkap ikan jantan dan betina yang masih di bawah ukuran pertama matang gonadnya dan pada ikan-ikanyang telah mencapai ukuran pertama matang gonad. Pengaturan ini bertujuan agar ikan betok di Taliwang dapat melakukan proses pemijahan dalam hidupnya sehingga ketersediaan sumberdaya ikan betok dapat lestari dan berkelanjutan. 2. Pengaturan waktu tangkapan Penangkapan yang dilakukan oleh nelayan di sekitar Danau Taliwang hampirRata-rata faktor kondisi ikan betok jantan berkisar antara 0,5871- 0,6542 dan ikan betinanya 0,9422-1,0054. Nilai faktor kondisi rata-rata tertinggi ditemui pada bulan Mei masing-masing 0,6542 untuk ikan jantan dan 1,0054 untuk ikan betina. Faktor kondisi ikan akan terus berkembang pada setiap siklusnya dan akan mencapai nilai maksimum pada TKG III-IV 0,656 pada ikan jantan dan 1,085 pada ikan betina, kemudian menurun saat memasuki TKG V karena ikan telah melakukan proses pemijahan. Secara keseluruhan nilai faktor kondisi ikan betina lebih besar dari ikan jantan. Nilai ini di dukung oleh nilai Tingkat Kematangan Gonad dan Indeks Kematangan Gonad baik pada ikan jantan maupun betina Gambar 48 dan 49. 73 Gambar 48. Tingkat kematangan gonad ikan betok berdasarkan waktu pengamatan Terdapatnya TKG III dan IV pada setiap bulan pengamatan menunjukkan bahwa ikan betok diduga sedang melakukan pemijahan. Nilai IKG maksimum terdapat pada bulan Mei baik pada ikan jantan maupun ikan betina. Nilai IKG jantan umumnya lebih rendah dibandingkan ikan betina pada tingkat kematangan gonad yang sama, hal ini karena bobot gonad ikan betina lebih besar daripada bobot gonad ikan jantan. Berdasarkan informasi ini perlu adanya pembatasan waktu penangkapan terutama pada bulan Mei yang diduga ikan betok sedang dalam puncak pemijahan. Dengan demikiaan memberikan kesempatan bagi ikan betok untuk melakukan proses pemijahan. TKG I P ers en ta se T K G TKG II TKG III TKG IV TKG V Jantan Betina 74 Gambar 49. Indeks kematangan gonad ikan betok berdasarkan waktu pengamatan Pada ikan mujair rata-rata faktor kondisi ikan jantan berkisar antara 0,9344-1,0015 dan ikan betina berkisar antara 0,9108-1,0393. Nilai rata-rata faktor kondisi ikan jantan dan ikan betina ditemukan pada Mei. Secara keseluruhan nilai faktor kondisi ikan betina lebih besar dari ikan jantan. Nilai ini di dukung oleh nilai Tingkat Kematangan Gonad dan Indeks Kematangan Gonad baik pada ikan jantan maupun betina Gambar 50 dan 51. Berdasarkan waktu pengamatan persentase TKG TKG III maturing dan IV mature pada ikan mujair secara total hampir ditemukan pada setiap bulannya. Jumlah tingkat kematangan gonad ini menunjukkan bahwa pada setiap bulan pengamatan ikan mujair sedang mengalami proses pematangan gonad dan aktivitas pemijahan. 75 Gambar 50. Tingkat kematangan gonad ikan mujair berdasarkan waktu pengamatan Pada saat indeks kematangan gonad mencapai nilai maksimum maka diduga akan terjadi pemijahan. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa index kematangan gonad ikan jantan lebih kecil dari pada ikan betina. Hal ini kemungkinan berkaitan dengan bobot gonad ikan betina lebih besar dari ikan jantan. Gambar 51. Indeks kematangan gonad ikan mujair berdasarkan waktu pengamatan 0.0680 0.2072 0.1598 0.1489 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 April Mei Juni Juli Waktu Pengamatan bulan 0.17 0.2252 0.2212 0.2046 - 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 April Mei Juni Juli Waktu Pengamatan bulan Inde k s K e m at an g an G o na d Jantan Betina TKG I P ers en ta se T K G TKG II TKG III TKG IV Jantan Betina 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 April Mei Juni Juli 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 April Mei Juni Juli 76 Berdasarkan informasi ini perlu adanya pembatasan waktu penangkapan terutama pada bulan Mei yang diduga ikan betok sedang puncak pemijahan. Dengan demikiaan memberikan kesempatan bagi ikan mujair untuk melakukan proses pemijahan. 3. Pengaturan daerah tangkapan Pada ikan betok jantan dan betina Nilai Indeks Kematangan gonad IKG tertinggi terdapat pada stasiun 4 masing-masing sebesar 0,3981 dan 4,4556, hal ini mengindikasikan bahwa pada stasiun 4 merupakan habitat yang cocok untuk ikan betook melakukan proses pemijahan. Sedangkan pada ikan mujair baik jantan dan betina diduga stasiun 1 merupakan habitat yang cocok dalam melakukan proses pemijahan, hal ini diindikasikan oleh tingginya nilai IKG pada stasiun ini yaitu masing-masing sebesar 0,199 dan 0,230. Berdasarkan informasi ini perlu adanya pembatasan daerah penangkapan terutama pada stasiun 4 yang diduga tempat pemijahan ikan betok dan stasiun 1 yang diduga tempat pemijahan bagi ikan mujair. Dengan demikiaan memberikan kesempatan bagi ikan betok dan mujair untuk melakukan proses pemijahan pada habitat yang sesuai. 77 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

5.1.1. Ikan Betok 1 Pola pertumbuhan ikan betok jantan adalah isometrik; sedangkan pola pertumbuhan ikan betok betina adalah allometrik negatif. 2 Berdasarkan waktu maupun tingkat kematangan gonad pada stasiun penelitian, nilai faktor kondisi ikan betina lebih tinggi dari pada ikan jantan. 3 Panjang infiniti L ∞ ikan jantan lebih kecil dari ikan betina. Dengan persamaan pertumbuhan untuk ikan jantan adalah L t = 171,68 mm 1- e - 0,530t-0,1117 dan ikan betina L t = 182,18 mm 1- e -0,54t-0,1131 4 Nilai koefisien K atau kecepatan pertumbuhan ikan betina lebih cepat dibandingkan dengan ikan jantan. Artinya ikan betina lebih cepat mencapai panjang asimtotik dibandingkan dengan ikan jantan. . 5 fekunditas rata-rata dari ikan betok berkisar antara 1.128-13.218 butir telur pada kisaran panjang total 86-175 mm dan bobot total 11,22-93,80 gram. Ikan yang berukuran lebih besar memiliki fekunditas yang relatif lebih besar. 6 Ikan jantan dan betina memiliki makanan utama yang sama masing- masing dari kelompok tumbuhan air, makanan tambahan terdiri dari kelompok plankton masing-masing dan dari kelompok potongan crustaceainvertebrata. Hal ini menunjukkan ikan betok bersifat omnivora. 7 Diperlukan upaya pembatasan penangkapan pada ikan betok yang masih berukuran kecil dan ukuran pada pertama kali matang gonad, serta pembatasan penagkapan pada bulan Mei yang diindikasikan puncak pemijahan dari ikan betok. 5.1.2. Ikan mujair 1 Pola pertumbuhan ikan betok jantan dan betina adalah allometrik negatif. 78 2 Berdasarkan waktu maupun tingkat kematangan gonad pada stasiun penelitian, nilai faktor kondisi ikan betina lebih tinggi dari pada ikan jantan. 3 Panjang infiniti L ∞ ikan jantan lebih kecil dari ikan betina. Dengan persamaan pertumbuhan untuk ikan jantan adalah L t = 231,6800 mm 1- e -1,10t-0,0683 dan ikan betina L t = 266,70 mm 1- e -0,62t-0,1070 4 Nilai koefisien K atau kecepatan pertumbuhan ikan jantan lebih cepat dibandingkan dengan ikan betina. Artinya ikan jantan lebih cepat mencapai panjang asimtotik dibandingkan dengan ikan betina. . 5 fekunditas rata-rata dari ikan mujair berkisar antara 336-9.908 butir telur 6 Ikan jantan dan betina memiliki makanan utama yang sama masing- masing dari kelompok plankton, dengan makanan utama dari kelas Bacillariophyceae yang menunjukkan bahwa ikan mujair adalah ikan herbivora. 7 Diperlukan upaya pembatasan penangkapan pada ikan mujair yang masih berukuran kecil dan ukuran pada saat pertama kali matang gonad, serta pembatasan penagkapan pada bulan Mei yang diindikasikan puncak pemijahan dari ikan mujair.

5.2. Saran

Dalam upaya pengelolaan ikan betok dan mujair di Danau Taliwang dapat disarankan agar tidak melakukan penangkapan pada ikan-ikan yang berukuran kecil maupun yang telah matang gonad terutama pada bulan Mei, agar kerbehasilan hidup ikan betok dan mujair dapat berlangsung. Upaya pengelolaan ini juga disarankan bagi pihak-pihak terkait di sekitar Danau Taliwang agar melakukan proses pengendalian pertumbuhan tumbuhan air yang dapat berakibat terjadinya penurunan kualitas habitat ikan-ikan yang hidup di Danau Taliwang.