Ukuran Pertama Matang Gonad Preparat Histologis Gonad

60 Waduk Menzelet pada ikan cat fish Silirus glanis dimana pada ikan jantan ukuran pertama kali matang gonad pada ukuran 83 cm sedangkan pada ikan betina pada ukuran 86 cm. Dari hasil pengamatan dapat diduga bahwa ikan betina lebih cepat matang gonad pada ukuran yang lebih pendek daripada ikan jantan. Umumnya ikan-ikan yang berukuran kecil lebih cepat matang gonad daripada ikan-ikan yang berukuran lebih besar Sumassetiyadi, 2003.

4.3.4.3. Preparat Histologis Gonad

Berdasarkan hasil pengamatan preparat histologis gonad ikan mujair yang dilakukan dengan mikroskop perbesaran 10x10 diperoleh hasil sebagai berikut. TKG I TKG II TKG III TKG IV a. Jantan S1 S1 S2 S3 dan S4 1. S1 = Spermatosit primer 2. S2 = Spermatosit sekunder 3. S3 = Spermatid 4. S4 = Spermatozoa 61 b. Betina Gambar 37. Hasil Analisis Preparat gonad ikan mujair Secara histologis ovarium pada TKG I gonad belum matang dan didominasi oogonia dan sedikit oosit. TKG II sel telur semakin besar, didominasi oleh oosit dan nukleus semakin banyak. Sedangkan pada TKG III, terbentuk ootid, kuning telur dan butiran minyak sudah mulai terbentuk. Pada TKG IV ootid berkembang menjadi ovum, jumlah butir kuning telur dan butiran minyak semakin banyak dan semakin besar. Pada testes TKG I ditemukan spermatogonia primer dengan banyak jaringan ikat. Pada TKG II mulai terbentuk kantung tubulus seminiferi yang terisi oleh spermatogonia primer. Pada TKG III, kantung tubulus seminiferi mulai membesar dan spermatosit primer berubah menjadi spermatosit sekunder. Pada TKG IV terdapat spermatosit yang sudah berkembang menjadi spermatid dan O1 O2 N O3 B O4 B 1. O1 = Oogonia 2. O2 = Oosit 3. O3 = Ootid 4. O4 = Ovum 5. N = Nukleus 6. B = Butir kuning telur 62 sudah menyebar. Tingkat kematangan gonad ikan mujair secara morfologi dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Tabel tingkat kematangan gonad ikan Mujair jantan dan betina TKG Jantan Betina I Testes didominasi oleh jaringan ikat, belum dapat dibesakan. Lobus berbentuk lonjong yang berisi spermatogonia I dan II. Ovary berbentuk butiran, .didominasi oleh oosit stadia I yang berbentuk bulat. II Ukuran testes lebih besar, lobus terdiri dari spermatognia II dan terdapat spematosist primer. Ovari terdapat oosit yang telah memiliki nukleus. III Spermatosist primer berkembang menjadi spermatid sekunder, lobus berisi sel-sel spermatosit primer dan sekunder. Oosit telah berkembang menjadi ootid, kuning telur dimulai pada daerah inti dan menyebar ketengah dan ketepi. IV spermatosit sekunder berkembang menjadi spermatid dan menjadi spermatozoa. Lobus berisi spermatid dan spermatozoa. Ovum telah terbentuk yang ditandai dengan berakhirnya pembentukan kuning telur. Oosit ini siap diovulasikan.

4.3.4.4. Indeks Kematangan Gonad

Secara keseluruhan diperoleh index kematangan gonad berdasarkan jenis kelamin untuk jantan berkisar antara 0,0680 ± 0,0439 sampai 0,2114 ± 0,1806 Sedang ikan betina berkisar antara 0,170 ± 0,1145 sampai 0,2286 ± 0,2498 Gambar 38. Pada saat indeks kematangan gonad mencapai nilai maksimum maka diduga akan terjadi pemijahan. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa index kematangan gonad ikan jantan lebih kecil dari pada ikan betina. Hal ini kemungkinan berkaitan dengan bobot gonad ikan betina lebih besar dari ikan jantan. Adanya variasi ukuran dalam kematangan gonad antar populasi disebabkan oleh bebrapa faktor antara lain lingkungan, genetik, faktor kepadatan dan tekanan penangkapan dan predator. 63 Gambar 38. Indeks kematangan gonad ikan mujair berdasarkan waktu pengamatan Berdasarkan stasiun pengamatan, menunjukkan secara keseluruhan nilai IKG jantan lebih kecil dari nilai IKG pada ikan betina. Untuk ikan jantan dan betina nilai IKG tertinggi terdapat pada stasiun 1 Gambar 39, hal ini mengindikasikan bahwa stasiun 1 merupakan habitat yang cocok untuk ikan melakukan proses pemijahan. Nilai IKG ikan betina yang lebih tinggi dibandingkan jantan dapat disebabkan pertambahan berat ovarium selalu lebih besar daripada pertambahan testes. Peningkatan berat ovarium berhubungan dengan proses vitellogenesis dalam perkembangan gonad, sedangkan peningkatan berat testes berhubungan dengan dengan proses spermatogenesis dan peningkatan volume semen dalam tubuh seminiferi. Proses tersebut sangat bergantung pada ketersediaan makanan sebagai sumber energi untuk perkembangan somatik dan reproduksinya. 0.0680 0.2072 0.1598 0.1489 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 April Mei Juni Juli Waktu Pengamatan bulan 0.17 0.2252 0.2212 0.2046 - 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 April Mei Juni Juli Waktu Pengamatan bulan Inde k s K e m at an g an G o na d Jantan Betina