1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia sebagai bagian dari Asia Tenggara, bersama dengan Filipina, Malaysia dan Papua New Guinea termasuk negara yang memiliki
keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia Hughes et al. 2002 akan tetapi pengelolaan perikanan yang buruk mengancam keberadaan sumberdaya alam dan
keanekaragaman spesies laut di Asia Tenggara Bryant et al. 1998. Upaya tangkap berlebih diduga menjadi penyebab utama menurunnya stok ikan di
daerah-daerah artisanal di wilayah Asia Tenggara hingga dibawah ambang batas tangkapan lestarinya Tomascik et al. 1997, disisi lain aktifitas perikanan yang
merusak juga banyak terjadi di kawaan ini Pauly et al. 1989; White et al. 2000. Selain itu kepadatan populasi manusia, efisiensi teknologi, tekanan pasar
merupakan penyebab terjadinya overfishing McClanahan 2006; Cinner and McClanahan 2006.
Taman Nasional Karimunjawa merupakan salah satu daerah perikanan artisanal penting di Laut Jawa Mukminin et al. 2006 dan satu dari tujuh taman
nasional laut yang ada di Indonesia. Secara administratif termasuk kedalam Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah dengan lingkup kecamatan terdiri dari 4
desa yaitu Desa Karimunjawa, Desa Kemujan, Desa Parang, dan Desa Nyamuk. Taman Nasional Karimunjawa berjarak 45 mil laut dari Jepara dan 65 mil laut dari
Semarang terdapat 27 pulau, 22 pulau di antaranya termasuk dalam kawasan taman nasional yang memiliki keanekaragaman terumbu karang dan ikan karang
yang tinggi yaitu 64 genera karang dan 353 spesies ikan karang Marnane et al. 2005, dengan luas habitat terumbu karang 713,11 hektar Nababan et al. 2010
dan jumlah penduduk 8732 jiwa BPS Jepara 2010 tersebar di 5 pulau besar yaitu Karimunjawa, Kemujan, Parang, Nyamuk, dan Genting. Sebagian besar
penduduknya adalah nelayan yang menggantungkan hidupnya pada sumberdaya perikanan.
Kegiatan perikanan artisanal pada ekosistem terumbu karang merupakan sumber pendapatan dan makanan yang penting bagi ratusan dari ribuan
2 masyarakat pesisir di Indonesia Cesar et al. 1997; Campbell and Pardede 2006
dalam mempertahankan kelangsungan hidup mereka dengan memperhatikan keseimbangan antara kegiatan pemanfaatan dan kelestarian sumberdaya ikan.
Menurut Ardiwijaya et al. 2008 terjadi penurunan biomasa ikan karang pada tahun 2007 dibandingkan tahun 2005 dan 2006 masing-masing sebesar 60 dan
57 terutama pada kelompok tropik ikan karnivora Famili Lutjanidae, Nempteridae, Serranidae, Lethrinidae
, herbivora Famili Scaridae, Siganidae, Pomacanthidae, Kyphosidae, Acanthuridae
dan planktivora Famili Caesionidae
. Data dan informasi perikanan dibutuhkan sebagai masukan bagi pengelola
taman nasional dalam melakukan kegiatan pengelolaan untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan sumberdaya ikan. Pengambilan keputusan hendaknya
didasarkan pada kajian ilmiah sehingga keberhasilan pengelolaan dapat terukur dan dapat menyesuaikan dengan kondisi terkini. Pada penelitian ini akan
menggambarkan tentang dinamika sumberdaya ikan karang, dinamika upaya penangkapan ikan karang, strategi operasi penangkapan ikan dan strategi adaptasi
nelayan dalam menyikapi penurunan hasil tangkapan.
1.2 Perumusan Masalah