Strategi operasi penangkapan ikan Strategi adaptasi nelayan Analisis statistika

27

3.6.3 Strategi operasi penangkapan ikan

Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi strategi operasi penangkapan ikan seperti stok sumberdaya ikan, biaya operasional, harga ikan, dan kondisi cuaca. serta untuk mengetahui pola pengoperasian alat tangkap.

3.6.4 Strategi adaptasi nelayan

Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan strategi adaptasi nelayan jika dihadapkan pada skenario penurunan hasil tangkapan sebesar 20 dan 50. Respon nelayan dibagi kedalam tiga kategori yaitu tetap mencari ikan seperti biasa continue, melakukan adaptasi cara penangkapan adapt dan ganti pekerjaan exit. Kategori adaptasi terdiri dari respon nelayan seperti lebih sering melaut, mengurangi frekuensi melaut, pindah lokasi penangkapan dan ganti alat tangkap Cinner et al. 2008.

3.6.5 Analisis statistika

Analisis ragam satu arah digunakan untuk mengetahui perbedaan biomassa ikan antar tahun pengamatan dengan bantuan software SYSTAT 10.2 dan analisis kluster digunakan untuk mengetahui kompetisi antar alat tangkap dengan menggunakan software STATISTICA 8. 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Dinamika Sumberdaya Ikan Karang

4.1.1 Biomassa ikan karang

Berdasarkan hasil survei sensus visual dan hasil tangkapan terdapat 74 spesies dari 35 genus dan 20 famili ikan karang Lampiran 1. Rata-rata biomassa ikan karang tertinggi terdapat pada tahun 2005 sebesar 248,93 ± 41,55 kg ha -1 dan terendah pada tahun 2009 sebesar 113,32 ± 35,57 kg ha -1 . Analisis ragam satu arah menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan F 15,259 ; P=0,001 biomassa ikan karang antar tahun Lampiran 2. Penurunan biomassa ikan karang dari tahun 2005 ke tahun 2006 sebesar 10, dari tahun 2006 ke tahun 2007 sebesar 38,8, dan dari tahun 2007 ke tahun 2009 sebesar 43,7. Hal ini menunjukkan terjadi penurunan biomassa ikan karang secara konsisten dari tahun ke tahun disajikan pada Gambar 6. Gambar 6 Rata-rata ±SE biomassa ikan karang kg ha -1 pada tahun 2005, 2006, 2007 dan 2009. Hasil perhitungan tingkat pemanfaatan lestari atau maximum sustainable yield MSY pada kondisi tingkat eksploitasi tinggi dan tingkat eksploitasi rendah. Kedua skenario tersebut menunjukkan pola yang sama. Pada kondisi tingkat eksploitasi tinggi nilai MSY tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 7755,70 kg 50 100 150 200 250 300 350 2005 2006 2007 2009 Ra ta -r at a b iom as sa ik an ka ran g kg h a -1 Tahun