Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta didik mampu : 1. Menguraikan kode Etik profesi penjual
2. Menerapkan kode etik APLI dalam dunia usaha
A. Kode Etik Profesi
1. Pengertian Kode Etik Profesi Kode yaitu tanda-tanda atau symbol-simbol yang berupa kata-kata, tulisan atau
benda yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu, misalnya untuk menjamin suatu berita, keputusan atau kesepakatan suatu organisasi.
Kode etik yaitu norma atau azaz yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun tempat kerja. Apa yang
baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi professional. Kode etik adalah system norma, nilai dan aturan professional tertulis yang secara
tegas menyatakan apa yang benar Kode etik profesi menurut UU No. 8 tentang Pokok-Pokok Kepegawean adalah
pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari. Kode etik profesi bisa menjadi penyeimbang segi-segi negative
dari suatu profesi, sehingga kode etik ibarat kompas yang menunjukan arah moral bagi suatu profesi sekaligus juga menjamin mutu moral profesi itu dimata masyarakat.
Kode etik bisa dilihat sebagai produk dari etika terapan, sebab dihasilkan berkat penerapan pemikiran etis atas suatu wilayah tertentu yaitu profesi. Tetapi setelah kode etik
ada, pemikiran etis tidak berhenti. Kode etik tidak menggantikan pemikiran etis tapi sebaliknya selalu di damping refleksi etis. Kode etik tidak akan efektif kalau di drop
begitu saja dari atas yaitu instansi pemerintah atau instansi-instansi lain, karena tidak akan dijiwai oleh ita-cita dan nilai-nilai yang hidup dalam kalangan profesi itu sendiri.
Dengan membuat kode etik, profesi sendiri akan menetapkan hitam di atas putih niatnya untuk mewujudkan nilai-nilai moral yang dianggapnya hakiki. Hal ini tidak akan
pernah bisa dipaksakan dari luar. Hanya kode etik yang berisikan nilai-nilai dan cita-ita yang diterima oleh profesi itu sendiri yang bisa mendarah daging dengannya dan menjadi
tumpuan harapan untuk dilaksanakan dengan tekun dan konsekuen. Syarat lainnya agar kode etik bisa berhasil adalah pelaksanaanya diawasi terus menerus. Pada umumnya kode
etik akan mengandung sanksi-sanksi yang dikenakan pada pelanggar kode etik. 2. Fungsi Kode Etik
1 Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip- prinsip profesionalisme yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi,
Modul Menerapkan Prinsip Profesional Bekerja ………………………………………………………….
23
Kegiatan Belajar 2 Mengidentifikasi Dan Menerapkan Pedoman, Prosedur Dan Aturan
pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
2 Kode etik profesi merupakan sarana control social bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan, maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan
kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja kalangan
social. 3 Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak luar di organisasi profesi tentang
hubungan dalam keanggotaan profesi. Maksudnya para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain
instansi atau perusahaan. 3. Sifat Kode Etik Profesi
Sifat dan orientasi kode etik hendaknya mengacu pada hal-hal berikut : 1 Singkat
2 Sederhana 3 Jelas dan konsisten
4 Masuk akal 5 Dapat diterima
6 Praktis dan dapat dilaksanakan 7 Komprehensif dan lengkap
8 Positif dalam formulasinya
Sedangkan orientasi dilaksanakan dan diterapkan Kode Etik hendaknya ditujukan kepada pihak-pihak sebagai berikut :
1 Rekan 2 Profesi
3 Badan 4 Nasabahpemakai
5 Negara 6 Masyarakat
B. Kode Etik Asosiasi Penjual Langsung Indonesia APLI