ketinggian 0 - 1000 m dpl dengan tipe curah hujan A-D dan suhu rata-rata 20- 32°Ctahun Martawijaya et al. 1992.
2.6.2. Deskripsi Botani
Jenis Anthocephalus cadamba Roxb. ini bersinonim dengan Anthocephalus chinensis Lamk. dan Anthocephalus indicus A. Rich. Jabon
[Anthocephalus cadamba Roxb. Miq.] merupakan pohon yang dapat mencapai tinggi sampai 45 meter, mempunyai batang yang lurus dan silindris dengan batang
bebas cabang lebih dari 25 meter. Diameter batang dapat mencapai 100 - 160 cm, batang berbanir dengan tinggi banir hingga 2 meter dan lebar sampai 60 cm.
Jabon mempunyai daun tunggal dengan ujung daun berbentuk runcing sampai meruncing serta berdaun penumpu.
Jabon mempunyai tajuk yang tinggi dengan cabang mendatar, berbanir sampai ketinggian 1,50 m. Kayunya berwarna putih krem sampai sawo kemerah-
merahan, sedikit beralur dangkal. Bunga jenis ini berwarna jingga berukuran
kecil, berkelopak rapat, berbentuk bulat. Jabon berbuah setiap tahun mulai bulan
Juni-Agustus, buahnya majemuk berbentuk bulat dan lunak, mengandung biji yang sangat kecil, jumlah biji kering udara 18 - 26 juta butirkg, sedangkan
jumlah buah 33 butirkg atau 320 butirkaleng minyak tanah. Jabon tidak memiliki hama dan penyakit yang serius, tanaman muda sering dimakan binatang liar
seperti rusa dan banteng, serangga dan jamur Gloeosporium anthocephali Desm. and Mont., yang menyerang daun sehingga menyebabkan defoliasi dan mati
pucuk Martawijaya et al. 1992.
2.6.3. Karakteristik Kayu Jabon
Kayu teras jabon berwarna putih, kayu gubal tidak dapat dibedakan dari kayu teras, teksturnya agak halus sampai agak kasar, arah seratnya lurus,
sedangkan kesan raba permukaan kayunya licin atau agak licin. Pori pada kayu jabon bergabung dua sampai tiga dalam arah radial, jarang soliter, diameter 130-
220µ, frekuensi 2 - 5mm², parenkimnya agak jarang seringkali 2 - 3 garis bersambungan dalam arah tangensial diantara jari-jari, dan bersinggungan dengan
pori, sedangkan jari-jarinya uniseriet, tinggi 580µ, lebar 44µ, frekuensi 2 - 3mm,
panjang seratnya 1979µ, diameter 54µ, tebal dinding 3,2µ, dan diameter 47,6µ Martawijaya et al. 1992.
Kayu jabon mempunyai berat jenis 0,42 0,29 - 0,56 dengan kelas kuat III-IV, penyusutan sampai kadar air 12 adalah 3,0 radial dan 6,9
tangensial. Kayu jabon termasuk kelas awet V dan kelas keterawetan sedang yang berarti kayu jabon tergolong tidak awet pada kondisi terbuka dan
bersentuhan dengan tanah, sedangkan pada kondisi tertutup kayu mempunyai ketahanan sedang. Kayu jabon mudah digergaji, dapat dibentuk, dibuat lubang
persegi, dan diamplas dengan hasil yang baik, sedangkan penyerutan, pemboran, dan pembubutan hanya memberikan hasil yang sedang. Kayu jabon termasuk
mudah dikeringkan dengan sedikit cacat berupa pecah dan retak ujung serta sedikit mencekung, Perekatan vinir kayu jabon dengan urea formaldehida UF
menghasilkan kayu lapis yang memenuhi persyaratan standar Indonesia, Jepang, dan Jerman Martawijaya et al. 1992. Secara detail sifat mekanis kayu jabon
dapat disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Sifat mekanis kayu jabon
Sifat Satuan
Kondisi Basah
Kondisi Kering
Keteguhan lentur statis
Tegangan padabatas proporsi kgcm
2
294 387
Tegangan pada batas patah kgcm
2
516 691
Modulus elastisitas kgcm
2
42.900 68.000
Usaha sampai batas proporsi kgcm
2
0,53 0,80
Usaha sampai batas patah kgmdm
2
5,4 6,0
Keteguhan pukul
Radial kgmdm
3
20,2 22,3
Tangensial kgmdm
3
20,6 24,2
keteguhan tekan sejajar arah serat, tegangan maksimum
kgcm
2
279 374
Kekerasan JANKA
Ujung kgcm
2
275 409
Sisi kgcm
2
239 268
Keteguhan geser
Radial kgcm
2
36,6 48,4
Tangensial kgcm
2
46,4 59,1
Keteguhan belah
Radial kgcm
46,2 36,1
Tangensial kgcm
55,0 55,1
Keteguhan tarik tegak lurus arah serat
Radial kgcm
2
32,6 25,0
Tangensial kgcm
2
38,4 31,4
Sumber : Martawijaya et al. 1989
Saat ini jabon menjadi andalan industri perkayuan untuk bahan baku vinir dan kayu lapis. Kemampuan tumbuh jabon sepadan dengan sengon apabila
mendapat perawatan yang optimal. Dari hasil uji coba yang telah dilakukan oleh Soerianegara Lemmens 1994, keunggulan tanaman jabon dapat diuraikan dari
beberapa sisi, diantaranya adalah diameter batang dapat tumbuh berkisar 10 cmtahun, masa produksi jabon singkat hanya 4
– 5 tahun, berbatang silinder dengan tingkat kelurusan yang sangat bagus, permukaan kayu licin, berwarna
putih kekuningan mirip meranti kuning, batang mudah dikupas, dikeringkan, direkatkan, bebas dari cacat mata kayu dan susutnya rendah serta tidak
memerlukan pemangkasan karena pada masa pertumbuhan cabang akan rontok sendiri self pruning.
2.6.4. Pemanfaatan