2.5. Sifat Mekanis
Sifat mekanis kayu merupakan ukuran ketahanan kayu terhadap gaya luar yang cenderung merubah bentuk benda. Ketahanan kayu tersebut tergantung
pada besarnya gaya dan cara pembebanan tarik, tekan, geser, pukul. Kayu menunjukan perbedaan sifat mekanis dalam arah pertumbuhan yang berbeda
aksial, radial, dan tangensial Tsoumis 1991.
2.5.1. Kekuatan Tekan Maksimum Sejajar Serat
Menurut Tsoumis 1991, kekuatan tekan maksimum sejajar serat adalah kemampuan kayu untuk menahan beban atau tekanan yang berusaha memperkecil
ukurannya. Kekuatan tekan aksial lebih tinggi dari kekuatan tekan transversal sampai 15 kali. Pada softwood kekuatan tekan pada arah tangensial lebih tinggi daripada
radial, sedangkan untuk hardwood kekuatan tekan radial lebih tinggi dibandingkan tangensialnya. Kekuatan tekan kayu pada arah aksial lebih rendah dibandingkan
dengan logam, tetapi jika dibandingkan dengan bahan konstruksi lainnya kekuatan tekan kayu lebih tinggi.
2.5.2. Kekerasan
Kekerasan merupakan ukuran kemampuan kayu untuk menahan kikisan pada permukaannya, sifat kekerasan ini dipengaruhi oleh kerapatan kayu, keuletan
kayu, ukuran serat, daya ikat antar serat. Nilai yang di dapat dari hasil pengujian merupakan uji pembanding, yaitu besar gaya yang dibutuhkan untuk memasukan
bola baja berdiameter 0.444 inchi pada kedalamaan 0.22 inchi.
2.5.3. Modulus of Elasticity MOE
Menurut Haygreen et al. 2003 kekakuan lentur atau Modulus of Elasticity MOE adalah suatu nilai yang konstan dan merupakan perbandingan
antara tegangan dan regangan dibawah batas proporsi. Tegangan didefinisikan sebagai distribusi gaya per unit luas, sedangkan renggangan adalah perubahan
panjang per unit panjang bahan. Modulus elastisitas MOE berkaitan dengan regangan, defleksi dan perubahan bentuk yang terjadi. Besarnya defleksi
dipengaruhi oleh besar dan lokasi pembebanan, panjang dan ukuran balok serta MOE kayu itu sendiri. Makin tinggi MOE akan semakin kurang defleksi balok
atau gelagar dengan ukuran tertentu pada beban tertentu dan semakin tahan terhadap perubahan bentuk.
2.5.4. Modulus of Rupture MOR
Menurut Kollman dan Cote 1968 kekuatan lentur atau Modulus of Rupture MOR merupakan sifat mekanis kayu yang berhubungan dengan
kekuatan kayu yaitu ukuran kemampuan kayu untuk menahan beban atau gaya luar yang bekerja padanya dan cenderung merubah bentuk ukuran kayu tersebut.
MOR dihitung dari beban maksimum beban pada saat patah dalam uji keteguhan lentur dengan menggunakan pengujian yang sama untruk MOE Haygreen et al.
2003.
2.6. Jabon [ Anthocephalus cadamba Roxb. Miq.]