nilai terbaik terjadi pada perlakuan pengukusan 90 menit yang hasilnya berbeda nyata terhadap MOE dinamis kontrol. Pada penelitian ini
menunjukkan bahwa semakin lama waktu pengukusan sebelum pengempaan mampu meningkatkan nilai MOEd kayu jabon yang
dipadatkan.
4.4.2 Pengujian Kekuatan Lentur MOR
Seperti halnya MOE, pemadatan juga mampu meningkatkan nilai MOR beberapa kali lipat dari kayu awalnya. Berat jenis kayu yang
meningkat diduga menjadi faktor utama peningkatan nilai MOR kayu jabon. Dari Gambar 18 dapat dilihat pada contoh uji pengukusan 90 menit
nilai MOR mengalami kenaikan sampai 801,88 kgcm
2
atau sekitar 36 dari kayu kontrol yang hanya memiliki nilai MOR 589,92 kgcm
2
.
Gambar 18 Histogram nilai modulus patah MOR kayu jabon terpadatkan
Berdasarkan Tabel 8 analisis sidik ragam pada selang kepercayaan 95 menunjukkan bahwa tidak ada interaksi yang nyata antara kedua
faktor perlakuan posisi horizontal kayu dan lama pengukusan terhadap nilai MOR kayu jabon terpadatkan. Namun, faktor tunggal perlakuan
pengukusan berbeda nyata terhadap peningkatan nilai MOR kayu jabon terpadatkan. Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa nilai terbaik
terdapat pada perlakuan pengukusan 90 menit yang hasilnya berbeda nyata
terhadap MOR kontrol. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa semakin lama waktu pengukusan sebelum pengukusan mampu meningkatkan nilai
MOR kayu jabon yang dipadatkan. Semakin tinggi nilai MOR maka kemampuan kayu untuk menahan beban atau gaya luar yang bekerja
padanya akan semakin meningkat. Hasil perhitungan MOR tersebut dikelompokkan kelas kekuatannya
berdasarkan PKKI NI 5-1961 Tabel 6. Berdasarkan kriteria tersebut maka kisaran nilai MOR antara 761,18 kgcm² sampai 801,88 kgcm² 725 - 1100
kgcm² tergolong dalam kelas kuat II.
4.4.3 Keteguhan Tekan Sejajar Serat
Pada Gambar 19 dapat terlihat nilai keteguhan sejajar serat hasil pemadatan meningkat dari 410,31 kgcm² sampai 432 kgcm². Peningkatan
nilai keteguhan sejajar serat pada penelitian ini mencapai ±21 dari kayu kontrol. Nilai terbesar terjadi pada contoh uji dengan pengukusan 90 menit.
Keteguhan tekan sejajar serat termasuk salah satu sifat mekanis kayu yang besarnya ditentukan terutama oleh berat jenisnya.
Gambar 19 Histogram nilai keteguhan tekan sejajar serat kayu jabon terpadatkan
Berdasarkan analisis sidik ragam pada selang kepercayaan 95 Tabel 8, tidak ada interaksi yang nyata antara kedua faktor perlakuan
posisi horizontal kayu dan lama pengukusan terhadap nilai keteguhan
tekan sejajar serat kayu jabon terpadatkan. Namun, faktor tunggal perlakuan pengukusan menghasilkan nilai berbeda nyata terhadap
peningkatan nilai tekan sejajar serat kayu jabon yang dipadatkan. Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan bahwa nilai terbaik terdapat pada perlakuan
pengukusan 90 menit yang hasilnya berbeda nyata terhadap nilai tekan sejajar serat kayu kontrol. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa semakin
lama waktu pengukusan sebelum pengempaan mampu meningkatkan nilai keteguhan tekan sejajar serat kayu jabon yang dipadatkan.
Pada umumnya peningkatan nilai keteguhan tekan sejajar serat pada penelitian ini membuktikan bahwa pemadatan kayu menyebabkan struktur
sel kayu menjadi lebih padat dan merata pada setiap bagian kayu yang dipadatkan. Hasil keteguhan tekan sejajar serat tersebut dikelompokkan
kelas kekuatannya berdasarkan PKKI NI 5-1961 Tabel 6. Berdasarkan kriteria tersebut maka keteguhan tekan sejajar serat kayu jabon terpadatkan
yang berkisar antara 410,31 kgcm² sampai 432 kgcm² termasuk dalam kelas kuat III dan II.
4.4.3 Kekerasan Hardness