semua gunung di Citatah tidak lagi ditambang secara sporadis. Deden menambahkan, dengan adanya larangan-larangan yang dilakukan oleh pihak
pemerintah ataupun stakeholder yang didukung oleh masyarakat sekitar, harapannya bisa mengurangi kerusakan yang terjadi di Karst Citatah dan juga,
agar pihak pemerintah cepat tanggap dalam memberikan alternatif perkerjaan kepada masyarakat yang memang menggantungkan hidupnya pada batu gamping
untuk meningkatkan perekonomiannya. Tindakan-tindakan positif yang dilakukan oleh kelompok masyarakat Desa
Gunung Masigit menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan perilaku dimana kelompok minoritas ini melakukan tindakan-tindakan yang positif terhadap
keberadaan Karst Citatah. Kelompok ini disebut dengan kelompok penyimpangan positif karena sesuai dengan pernyataan Dodge 1985, penyimpangan positif
merupakan tindakan-tandakan yang dianggap unggul superior karena melebihi pengharapan yang umum dilakukan oleh suatu komunitas kearah yang positif.
Dalam setiap masyarakat atau komunitas, ada individu-individu tertentu yang mempunyai kebiasaan-kebiasaan dan perilaku-perilaku spesial atau tidak umum,
memungkinkan mereka mempunyai cara-cara yang lebih baik untuk mengatasi masalah-masalah dibandingkan dengan tetangga-tetangga mereka yang memiliki
sumber yang sama serta mengahadapi resiko yang serupa Zuldesni 2009.
5.2 Sikap dan Persepsi Kelompok Penyimpangan Positif
Pada dasarnya persepsi, sikap dan perilaku seseorang merupakan suatu hubungan yang saling berkaitan. Gambar 5 menerangkan bahwa, persepsi
seseorang mempengaruhi sikapnya. Meskipun sikap seseorang seharusnya mencerminkan perilakunya, namun karena adanya faktor eksternal yang
berpengaruh, maka perilaku belum tentu mencerminkan sikap seseorang. Sikap adalah pola pikir pada seseorang setelah melihat sesuatu hal. Sikap sangat penting
dalam kehidupan sosial, seperti tercermin dengan banyaknya tulisan dan penelitian tentang sikap masyarakat Faturochman 2006. Sikap terbentuk karena
keadaan yang pernah dialami. Masyarakat penambang di Desa Gunung Masigit pada umumnya memanfaatkan sumberdaya batu gamping untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Anggapan bahwa hanya batu gampinglah satu-satunya 26
sumberdaya yang tersedia Gambar 6 yang bisa langsung memberikan nilai ekonomi didasarkan atas kemudahan untuk mendapatkan dan mengolahnya. Sikap
kelompok masyarakat penambang ini berbeda dengan kelompok penyimpangan positif yang beranggapan bahwa masih banyak sumberdaya lain yang bisa
dimanfaatkan sebagai alternatif profesi disektor non-tambang. PERSEPSI SIKAP
PERILAKU
Faktor eksternal Sumber: Riendriasari 2007 dalam Sunkar 2007
Gambar 5 Hubungan antara persepsi, sikap dan perilaku
Kelompok Penambang Kelompok Penyimpangan Positif
Gambar 6 Persepsi, sikap dan perilaku masyarakat penambang dan kelompok penyimpangan positif
Gambar 6 menunjukkan, adanya perbedaan persepsi, sikap dan perilaku kelompok masyarakat penambang dengan kelompok penyimpangan positif. Bagi
kelompok penambang, hanya batu gamping sumberdaya yang ada di sekitar mereka yang bisa dimanfaatkan. Persepsi ini membentuk pola sikap yang
tercermin dalam perilakunya yaitu memanfaatkan sumberdaya batu gamping secara terus menerus. Berdasarkan wawancara dengan kelompok penambang,
Persepsi
Anggapan bahwa hanya gamping yang ada di sekitar mereka
Sikap
Hanya gamping yang bisa dimanfaatkan
Perilaku
Menambang secara terus menerus
Persepsi
Anggapan bahwa tidak hanya gamping yang ada di sekitar mereka
Sikap
Tidak hanya gamping yang bisa dimanfaatkan
Perilaku
Melakukan kegiatan selain menambang
sebagian b pengolah
penamban Fa
melakukan masyaraka
seseorang pengetahu
pendidikan tergolong
Sekolah D 0 dan 1
pendidikan Tabel 5 D
ket Da
pendidikan diperoleh
pada ting masyaraka
Walaupun kelompok
formal yan perlindung
besar mere gamping
ngan karena aktor lain y
n aktifitas atnya yang
yang tida uan yang ren
n formal m rendah den
Dasar SD 11,54 untuk
n tertinggi p istribusi res
terangan : alam peng
n dengan hasil
α = 0, gkat keper
at dalam p n tingkat p
k penyimpan ng rendah,
gan dan pel
63
17. 10
20 30
40 50
60 70
S
pena
eka sudah j dengan ka
a tuntutan ke yang mem
penambang tergolong
ak pernah ndah Tabe
masyarakat p ngan persent
Sederajat, k SMASe
pada SMA sponden ber
Kelompok gujian pen
menggunak ,05 Asym
rcayaan 95 pemanfaata
endidikan ngan positi
namun kelo estarian terh
37.1 .14
53.85
SD SM
mbang no
enuh denga ata lain, m
ebutuhan hi mpengaruhi
gan adalah rendah. Su
mengenyam el 5. Hasil p
penambang tase 62,86
37,14 da derajat. Un
Sederajat d rdasarkan ti
penyimpan ngaruh per
kan uji Kr mp.Sig = 0,22
5 tidak an Karst C
masyarakat if yaitu sam
ompok peny hadap Karst
14 25.71
30.77
MPSederajat
on tambang
an pekerjaa mereka terp
dup. masyaraka
tingkat pe udah menja
m bangku penelitian m
g dan kelom dan 53,85
n 30,77 u ntuk masyar
engan perse ingkat pend
ngan positif rilaku mas
ruskal-Wall 26. Maka H
terdapat h Citatah terh
t penamban ma-sama m
yimpangan t Citatah.
45.71
11.54 SMASederajat
alih profe
an sebagai paksa mela
at penamba endidikan d
adi anggapa pendidikan
menunjukka mpok penyi
untuk tin untuk SMP
rakat non t entase 25,71
idikan form
f syarakat te
lis pada ta H
diterima d hubungan
hadap ting ng tergolon
memiliki tin positif mel
11.43 3.85
Perguruan Tin
esi
penambang akukan akt
ang untuk dan pengeta
an umum b n akan mem
an bahwa ti impangan p
ngkat pendi PSederajat,
tambang, ti 1 dan 11,4
mal
erhadap ti araf nyata
dengan kata antara per
gkat pendid ng sama de
ngkat pendi lakukan tind
5 nggi
g dan tifitas
tetap ahuan
bahwa miliki
ngkat positif
dikan serta
ngkat 43.
ngkat 0,05
a lain, rilaku
dikan. engan
dikan dakan
Perubahan perilaku kelompok penyimpangan positif merupakan keniscayaan yang mesti dilakukan dalam perubahan kehidupan manusia seiring
dengan kebutuhan manusia itu sendiri menuju kehidupan yang lebih layak. Perubahan perilaku kelompok penyimpangan positif menuntut keterlibatan
masyarakat sehingga kelestarian sumberdayanya akan tetap terjaga Triadi 2008.
5.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kelompok Penyimpangan Positif