Persepsi dan Perilaku TINJAUAN PUSTAKA

Bandura 1986 mendefinisikan, teori kognitif sosial sebagai teori belajar sosial. Lebih lanjutnya Pervin 1996 mengkategorikan teori kognitif ini menjadi 3 komponen antara belajar dari perilaku, keyakinan diri dari individu dan standar dan tujuan yang dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai: a Belajar perilaku yaitu seseorang belajar melalui observasi, sehingga muncul adanya model. Contoh pada observasi dan belajar dari contoh, seseorang membutuhkan aspek kognitif untuk mengolah informasi tentang perilaku. Individu akan meniru perilaku dari orang yang dicontohnya untuk hadiah baik yang positif maupun negatif. b Keyakinan diri adalah suatu keyakinan individu akan kemampuannya untuk menghadapi situasi tertentu. Keyakinan akan mempengaruhi aktivitas-aktivitas yang dilakukan, usaha yang dibutuhkan, lamanya seseorang bertahan dalam suatu tugas, dan reaksi emosional ketika mengantisipasi suatu situasi. c Standar dan tujuan. Kognitif mempengaruhi motivasi seseorang dan motivasi berkaitan dengan tujuan dan standar. Tujuan adalah hasil akhir yang diinginkan dan standar adalah acuan dalam berperilaku atau kinerja yang diinginkan. 3. Adanya orang asing The Stranger West 2003 menghubungkan penyimpangan positif terhadap orang asing yaitu orang luar yang datang ke suatu komunitas tetapi dapat eksis dalam kelompok. Walaupun tidak diakui sebagai anggota kelompok, namun ia memiliki pengaruh yang besar terhadap kelompok tersebut. 4. Adanya Kharisma Giddens 1986 mendefinisikan kharisma sebagai suatu sifat tertentu dari seseorang yang mempunyai sifat-sifat unggul, khas dan luar biasa dalam komunitas masyarakat.

2.3 Persepsi dan Perilaku

MacMahon dan MacMahon 1986 menyatakan bahwa persepsi adalah proses penginderaan terhadap informasi untuk membuat penafsiran dan pengertian. Desirato dalam Rahmat 1986 menyatakan persepsi sebagai 7 pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi juga merupakan suatu proses organisasi dan interpretasi pola-pola dorongan yang muncul dari lingkungan Harun 1987. Beberapa pengertian persepsi, diantaranya adalah: 1. Suatu kajian melalui pemikiran atau pengenalan melalui pemikiran spontan 2. Pemahaman atau pemikiran yang berkembang melalui panca indra 3. Suatu teladan atau kualitas pandangan hidup 4. Pendapat terhadap sesuatu yang tertangkap dalam perasaan 5. Hasil atau bentuk pengejawantahan perasaan Tingkat pengertian atau pemahaman, mempengaruhi persepsi seseorang terhadap suatu hal yang pada akhirnya akan membentuk pola sikap dan perilaku sehubungan dengan apa yang dipahami tersebut. Menurut Thordike 1968 dalam Harihanto 2001, persepsi terbentuk karena faktor hereditas keturunan atau bawaan dan lingkungan antara lain bakat, minat, kemampuan, perasaan, fantasi dan tanggapan yang dibawa semenjak lahir serta faktor internal seperti pendidikan, lingkungan sosial dan status sosial. Persepsi dapat dipahami dengan melihatnya sebagai suatu proses aktif yang dilakukan oleh seseorang untuk memberikan makna tertentu pada lingkungannya manusia, objek, peristiwa, situasi, dan fenomena lain dengan memilih, mengorganisasikan dan menginterpretasikan lingkungan tersebut Wood 2007. Pendekatan penyimpangan positif sebaiknya menggunakan pendekatan PAK Practice, Attitude, Knowledge artinya karakter kelompok penyimpangan positif dalam kaitannya dengan persepsi terhadap lingkungan, tidak membutuhkan banyak waktu dalam membuat perubahan karena, masyarakat lebih efektif untuk mengadopsi apa yang dilakukan orang lain yang mereka kenal maupun tidak dikenal. Kelompok penyimpangan positif dimulai dari praktik dimana, komunitas mengadopsi perilaku yang merupakan proses aktif terhadap lingkungan tidak berupa ceramah ataupun cerita. Proses aktif terdiri dari tiga proses yang kontinyu dan terpadu yaitu seleksipemilihan, pengorganisasian, dan interpretasi stimuli terhadap sensoriindera sehingga, memberikan suatu gambaran yang bermakna dan koheran Wood 2007. 8

3.4 Pemanfaatan Sumberdaya Alam Karst