Fa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kelompok Penyimpangan Positif

Gambar 7 La bahwa ke merugikan pengalama lampau ya Hasil waw ketika bek puncak bu tangan. U mempenga pernyataan individu te

5.3.4 Fa

D didominas semak bel Perubahan 2005 dan ain halnya egiatan tam n salah satu an individu ang membu wancara den kerja sebag ukit karst k Untuk itu, p aruhi perila n Umar 2 erhadap ling aktor Akses Desa Gunu si oleh per lukar. Namu n Kondisi L c tahun 2 bagi kelom mbang tida unya terhad masyaraka uat mereka ngan individ ai penamba ketika men pengalaman akunya terh 2009, per gkungannya s terhadap ung Masigi sawahan da un hal ini y Sumb a ingkungan 2011. mpok peny k selamany dap lingkun atnya dalam a jera dalam du masyarak ang, pernah ngambil bat n masa lal hadap kebe rilaku seseo a dimasa lal Sumberda it memiliki an beberap ang menjad ber: Distanbun Karst Citat yimpangan ya mengun ngan. Hal m artian, ada m melakuk kat komuni h terjadi kec tu gamping lu masyarak eradaan Ka orang dipe lu. aya i topografi pa tanaman di faktor pen nhut Bandung c ah a tahun positif yan ntungkan m ini disebab anya kejadia kan kegiatan ikasi pribad celakaan ya g yang men kat Desa G arst Citatah engaruhi ol i yang ber palawija m nghambat m 2011 g Barat n 2003 b ng berangg melainkan bkan oleh f an-kejadian n penamba di menyebu aitu terjatuh nyebabkan Gunung M h sesuai de leh pengal rbukit-bukit masyarakat masyarakat u b tahun gapan dapat faktor masa angan. utkan, h dari patah Masigit engan laman t dan serta untuk 33 beralih profesi karena tidak semua masyarakat mempunyai lahan untuk dikelola sebagai alternatif profesi non tambang. Beberapa dari individu masyarakat yang mempunyai akses terhadap kawasan telah melakukan pengolahan lahan seperti lahan pertanian Tabel 9. Kelompok penyimpangan positif yang merupakan individu kreatif menganggap tidak hanya batu gamping sebagai sumber penghasilan melainkan masih banyak sumberdaya non tambang yang bisa dimanfaatkan Tabel 10. Tabel 9 Nilai komoditas tertinggi hasil SDA Desa Gunung Masigit Potensi Sumberdaya Luas Pemanfaatan Tanaman Pangan Padi ladang 131 ha Jagung 130 ha Buah-buahan 1,8 ha Jambu klutuk 4,1 tonha Apotik hidup 5,5 ha jahe 2,75 tonha Hasil hutan kayu Kayu jati 1.200 m 3 tahun Peternakan ayam kampung 2.854 ekor dari 474 orang pemilik domba 2.110 dari 422 orang pemilik Perikanan - Sumber: Laporan Desa Gunung Masigit 2010 Tabel 10 Potensi SDA Desa Gunung Masigit Potensi Non-tambang Luasan Persawahan 141,2 ha Perkebunan 100,6 ha Ladang 453,3 ha Hutan 26 ha hutan produksi Sumber: Laporan Desa Gunung Masigit 2010 Tabel 9 dan 10 menerangkan bahwa terdapat beberapa komoditas SDA selain tambang yang berpotensi untuk dikembangkan. Kegiatan pengolahan lahan dalam kaitannya dengan usaha pertanian, dilakukan kelompok penyimpangan positif di lahan yang teraliri sungai Ci Nyusuan dan Ci Bukur yang diolah sebagai lahan persawahan dengan memanfaatkan sumber mata air yang terdapat di kaki Gunung Pawon. Sedangkan hasil tanaman palawija yang menjadi andalan masyarakat Desa Gunung Masigit adalah jagung dan buah-buahan yang bisa dikembangkan lebih lanjut adalah jambu klutuk. Beberapa diantaranya sudah mulai mengusahakan pengolahan jambu biji menjadi dodol jambu biji . Dari sektor peternakanpun memperlihatkan potensi yang cukup baik dimana, ayam kampung dan domba merupakan hewan ternak primadona di desa tersebut. Peningkatan komoditas non-tambang akan merangsang masyarakat agar tidak selalu bergantung kepada bahan tambang. Namun sejauh ini pengelolaan tersebut belum optimal. Salah satu kendalanya adalah tidak semua warga memilik lahan sendiri. Hasil wawancara, hasil dari kegiatannya belum bisa mencukupi dibandingkan dengan kegiatan tambang buruh. Untuk itu perlu kerjasama antar kelompok tani lintas desa mulai dari segi pra-penanaman sampai pemasaran atau bahkan diciptakan industri rumah tangga kreatif untuk mengakomodir hasil tersebut.

5.3.5 Faktor Sosial