BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penyimpangan Positif Positive Deviance
Penyimpangan positif positive deviance adalah sebuah proses yang mengidentifikasi praktik-praktik yang dapat dijangkau, diterima dan berlangsung
lama yang telah digunakan di masyarakat oleh mereka yang memiliki sumberdaya terbatas. Istilah “penyimpangan” umumnya diartikan negatif terutama apabila
bertentangan dengan adat dan budaya DEPKES 2005. Sternin 2007 menyatakan, positive deviance adalah suatu pendekatan pengembangan yang
berbasis masyarakat, berdasarkan kenyataan bahwa pemecahan masalah yang dihadapi masyarakat pada prinsipnya dapat ditemukan didalam masyarakat itu
sendiri. Pendekatan positive deviance lebih menekankan kepada pendekatan sistem
yaitu mencari solusi masalah dari dalam sistem itu sendiri. Sistem akan lebih toleran terhadap solusi yang ditemukan saat diterapkan pada skala yang lebih luas.
Singkatnya, pendekatan positive deviance adalah pendekatan pemecahan masalah yang menekankan pada pembelajaran learning dibanding pengajaran teaching
Sternin 2007. Logika dari pendekatan ini adalah mencari alasan mengapa sebagian individu-individu berhasil mengatasi suatu masalah yang sama yang
dihadapi oleh individu-individu lain dan bagaimana pengetahuan tersebut dapat disebarkan keanggota masyarakat lainnya.
Kelompok penyimpangan positif akan menciptakan solusi yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri. Triadi 2008 menyebutkan pendekatan
penyimpangan positif memberikan tiga keuntungan penting dalam usaha untuk mengadopsi dan memberlakukan solusi dari luar komunitas ataupun lingkungan
itu sendiri. Pertama, kemajuan terjadi dengan cepat tanpa memerlukan analisa dan sumberdaya yang berasal dari luar dalam jumlah yang besar artinya. Pendekatan
penyimpangan positif tidak membutuhkan pakar atau profesor tetapi hanya butuh orang yang mampu mentransformasikan dan menfasilitasi komunitas. Kedua,
hasil yang diperoleh dapat berkelanjutan, karena solusi dari masalah terletak didalam masyarakat yang bersangkutan. Masyarakat tidak akan merasakan
kesulitan dalam mengakses kebutuhan mereka karena mereka memiliki apa yang mereka butuhkan. Mereka hanya melakukan hal sederhana menuju perubahan
yang sangat besar dan signifikan. Ketiga, pendekatan penyimpangan positif dapat diterapkan secara luas karena ada dalam setiap komunitas. Apapun komunitasnya
pasti mempunyai perilaku menyimpang yang secara positif dan tegas membuktikan keberhasilan menurut karakteristik komunitas itu sendiri karena,
karakteristik komunitas dan sumberdaya di suatu tempat berbeda-beda.
2.2 Karakteristik Individu Kelompok Penyimpangan Positif