Konservasi Ek situ Dampak Ekonomi dan Strategi Pengelolaan Kebun Raya Bogor Sesuai Daya Dukung Kawasan Wisata

aktivitas ekonomi wilayah yang dihasilkan oleh pembelanjaan rumah tangga. Rumah tangga membelanjakan pendapatan bersumber dari upah atau gaji dari berbagai komponen usaha pariwisata. Selain memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal, terdapat sebagian pengeluaran wisatawan yang tidak berdampak pada perekonomian lokal, hal ini dinamakan kebocoran leakage Yoeti 2008; Vanhove 2005. Pada dasarnya, kebocoran terjadi karena uang tersebut dibelanjakan di luar kegiatan perekonomian daerah tujuan wisata, misalnya digunakan untuk membeli makanan dan minuman yang berasal dari luar daerah tujuan wisata, serta biaya transportasi.

2.6 Penelitian Terdahulu

Tabel 1 Beberapa penelitian yang relevan sebelum dijadikan referensi No Peneliti Judul Hasil penelitian 1. Muttaqien 2011 Analisis Dampak Ekonomi Kegiatan Wisata Di Hutan Wisata Punti Kayu Palembang Hasil penelitian menunjukkan dampak ekonomi langsung sebesar 21,4, dampak ekonomi tidak langsung 4.96, dampak ekonomi lanjutan 83,5, keynesian multiplier 0.51, nilai ratio income multiplier tipe II 1.36. 2. Ruhiyat 2008 Studi Daya Dukung Biofisik Kawasan Rekreasi Kebun Raya Bogor Ditinjau dari kepekaan vegetasi, 65 luasan areal tanaman koleksi Kebun Raya Bogor berdaya dukung tinggi dan 35 berdaya dukung sedang. Berdasarkan kelangkaan satwa, 93 luasan areal tanaman koleksi berdaya dukung tinggi dan 7 berdaya dukung sedang. 3. Salim 2010 Analisis strategi pengembangan Kebun Raya Bogor sebagai objek wisata Berdasarkan hasil analisis SWOT, diperoleh 11 alternatif strategi pengembangan KRB sebagai objek wisata yaitu Strategi S-O : 1 memperkuat aksesbilitas lintas kabupaten atau kota Bogor dengan mengembangkan linkage wisata, 2 mengembangkan kekhasan produk wisata alam yang ada di Kebun Raya Bogor, 3 menambah objek wisata baru; Strategi W-O Penelitian ini fokus pada dampak ekonomi dan daya dukung kawasan yang ditimbulkan dari kegiatan wisata KRB, yang sampai saat ini masih belum diteliti. Penelitian-penelitian sebelumnya lebih banyak mengkaji tentang aspek biologi dan manajemen KRB. Aspek wisata yang sudah diteliti lebih kepada permintaan wisata dan penetapan harga tiket. Analisis SWOT yang dilakukan pada penelitian ini adalah berdasarkan hasil perhitungan Daya Dukung Kawasan DDK dan dampak ekonomi dari kegiatan wisata di KRB.