III. KERANGKA PEMIKIRAN
Kebun Raya Bogor KRB merupakan salah satu kawasan konservasi ex-situ tumbuhan di Indonesia. Sebagai fungsi konservasi ex-situ, KRB perlu
mempertahankan kelestarian plasma nutfah dengan mengoleksi beragam tumbuhan endemik dan non-endemik dari berbagai negara, termasuk berbagai
daerah di Indonesia yang dikelompokkan sesuai jenisnya. Selain fungsi utamanya sebagai tempat konservasi tumbuhan KRB juga cocok sebagai tempat untuk
kegiatan wisata edukasi observasi alam. Keberadaan KRB sebagi objek wisata sejak dahulu hingga kini memiliki
peranan penting dan banyak diminati karena menyajikan keindahan paronama yang indah. Hal ini dapat dilihat dari fungsinya untuk melindungi tumbuhan-
tumbuhan yang sudah mulai langka sekaligus bermanfaat untuk mengurangi pemanasan global. Fungsi konservasi dan wisata tersebut pada dasarnya bersifat
trade-off, yang berarti pengunjung dengan jumlah yang berlebih akan memberi tekanan terhadap dampak lingkungan dan dampak sosial bagi manusia itu sendiri.
Dampak lingkungan yang dialami akan terjadi apabila timbulnya masalah seperti polusi udara karena tingkat polusi bergerak seiring dengan pertambahan jumlah
penduduk disuatu wilayah. Polusi ditimbulkan oleh asap kendaraan yang jumlahnya semakin bertambah.
Dampak lainnya yang akan timbul adalah masalah timbunan sampah setelah adanya kegiatan wisata yang juga sulit diselesaikan. Dampak sosial yang akan
dialami diantaranya keterbatasan ruang dan ketidaknyamanan untuk melakukan aktivitas wisata sebagai akibat kelebihan beban overload. Kelebihan beban
tersebut berbanding searah dengan tekanan pressure yang akan ditimbulkan bagi KRB. Semakin besar kelebihan beban, maka semakin tinggi tingkat tekanan yang
akhirnya akan mengurangi keindahan visual kebun raya tersebut Peter 2012. Jumlah kunjungan yang meningkat berpotensi menyebabkan over carrying
capacity dan akan mengancam fungsi utama KRB sebagai konservasi ex-situ, sehingga perlu diestimasi berapa carrying capacity kawasan KRB terhadap
kegiatan wisata.
Peningkatan jumlah pengunjung dari adanya kegiatan wisata dapat mendatangkan manfaat ekonomi income generating bagi pengelola maupun
masyarakat pelaku usaha terkait wisata di KRB, sehingga perlu diestimasi dampak ekonomi kegiatan wisata di KRB dengan mengikuti aliran pengeluaran
pengunjung di dalam dan di luar kawasan wisata kebun raya yang terkait. Strategi pengelolaan KRB terutama terkait fungsi wisata perlu diketahui oleh pengelola
KRB. Strategi pengelolaan tersebut perlu mempertimbangkan aktifitas kegiatan wisata agar tidak melebihi daya dukung dan dapat dijaga kelestariannya serta
dampak ekonominya dapat terus dirasakan oleh masyarakat sekitar. Selain itu, perlu diketahui strategi pengelolaan unsur kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman yang dimiliki objek wisata ini melalui analisis SWOT untuk mendapatkan arah strategi pengelolaan KRB yang berkelanjutan. Strategi
pengelolaan ini diharapkan dapat dijadikan suatu bahan pertimbangan untuk pengelolaan Kawasan KRB dalam pengelolaan wisata berkelanjutan yang dapat
menjaga fungsi ekologi tanpa menghilangkan manfaat ekonomi dari kegiatan wisata. Gambar 2 menyajikan kerangka pemikiran operasional penelitian
.