Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Kelestarian Jejaring Ekologis

26 Gambar 12. Objek Lanskap Alami Kampus IPB yang Pernah Dikunjungi Gambar 13. Aktivitas di Objek Lanskap Alami Kampus IPB Gambar 14. Penggunaan Akses Menuju Objek Lanskap Alami Kampus IPB Jum la h r es pond en Jum la h r es pond en Jum la h r es pond en Pertanyaan nomor empat sampai delapan berkaitan dengan persepsi responden terhadap lingkungan ekologis Kampus IPB Dramaga. Sebanyak 50 responden mengartikan lingkungan ekologis adalah lingkungan dimana komponen biotik dan abiotiknya berinteraksi secara berkelanjutan, 17 responden lainnya memilih area yang memiliki banyak pohon sebagai lingkungan ekologis, sedangkan lingkungan dengan keragaman hayati tinggi dan hemat energi masing-masing dipilih 13 dan 9 responden Gambar 15. Informasi IPB sebagai salah satu kampus dengan biodiversitas tinggi di Indonesia diketahui sebanyak 78 responden Gambar 16. Gambar 15. Persepsi Responden terhadap Definisi Lingkungan Ekologis Gambar 16. Pengetahuan Responden terhadap Kampus Biodiversitas Sebagian besar responden menilai lingkungan kampus sudah cukup baik Gambar 17. Dalam menghubungkan objek-objek lanskap tersebut sebanyak 38 responden memilih barisan pohon sebagai koridor yang dapat diterapkan, 36 responden memilih jalur pejalan kaki pada urutan kedua, dan 23 responden memilih jalur sepeda pada urutan ketiga Gambar 18. Jum la h r es pond en 28 Gambar 17. Persepsi Responden terhadap Lingkungan Kampus Gambar 18. Jenis Koridor yang Disukai Responden 4 PEMBAHASAN

4.1 Pemetaan Jejaring Ekologis

Kampus IPB Dramaga memiliki area tertentu yang berfungsi secara ekologis untuk mengkonservasi tanah dan air, memperbaiki iklim mikro, dan melestarikan keanekaragaman hayati. Area yang memiliki fungsi tersebut diklasifikasikan menurut Bennet 2004 menjadi daerah inti core area, koridor corridors, daerah penyangga buffer zones, dan daerah pemanfaatan berkelanjutan sustainable area. Dalam penelitian ini area tersebut dimodifikasi menjadi patch, koridor, area budidaya dan daerah pelayanan. Patch merupakan area dimana konservasi keanekaragaman hayati menjadi fungsi utamanya. Area ini memiliki ukuran luas yang beragam dan menjadi habitat dari berbagai satwa. Dalam menjaga kelestariannya, setiap patch harus terhubung satu sama lain dengan koridor. Pada Kampus IPB, yang berperan menjadi koridor yaitu jaringan jalan beserta tanaman yang berada di sampingnya greenways, sungai, dan saluran drainase. Dalam melindungi patch dari gangguan, sebaiknya terdapat area yang berfungsi sebagai transisi, yaitu area budidaya. Area ini diperuntukkan untuk mengurangi dampak kerusakan langsung yang mungkin terjadi akibat letak patch yang berbatasan langsung Jum la h r es pond en dengan pusat kegiatan manusia. Area budidaya memiliki karakter tertentu sesuai dengan bentuk penggunaan lahan. Dalam Kampus IPB Dramaga, area tersebut dapat berupa lahan pertanian sawah dan kebun, lapangan rumput, serta tegakan pohon yang mengelilingi area konservasi. Daerah pelayanan yaitu area pendidikan Kampus IPB Dramaga berupa gedung perkuliahan. Patch dalam Kampus IPB Dramaga terhubung dengan adanya koridor jalan maupun sungai sehingga membentuk suatu jejaring ekologis. Menurut Arifin dan Nakagoshi 2011, hubungan ekologi yang baik antara Kebun Raya Bogor sebagai ruang terbuka hijau terbesar di Kota Bogor 97 ha dan daerah terbuka hijau lainnya seperti hutan kota, taman, kebun campuran, dan pekarangan menjadi bagian penting dalam keberlanjutan burung dan satwa lainnya. Oleh karena itu, Kampus IPB juga memiliki potensi sebagai salah satu patch dalam jejaring ekologis skala Kota Bogor Gambar 19. Gambar 19. Jejaring ekologis di IPB Koridor sebagai penghubung antar area konservasi merupakan bidang sempit memanjang dari berbagai tipe habitat. Tumbuhan dan hewan dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain melalui koridor. Koridor dalam Kampus IPB Dramaga yaitu Sungai Cihideung, Sungai Ciapus, dan jaringan jalur hijau jalan lingkar kampus meliputi saluran drainase Gambar 20. Penanaman pohon secara kontinu di sepanjang jalan dapat berfungsi secara ekologis menjadi tempat migrasi burung maupun satwa lainnya seperti bajing, tupai, dan beberapa jenis serangga. Jaringan jalan dan badan air sungai dan situ harus dipertahankan dan dikelola dengan baik. Di kampus, jalur hijau memiliki fungsi sebagai ruang penghubung antar habitat yang terpisah akibat pembangunan dan perluasan area terbangun. Selain itu, dapat menjadi rute sepeda dan pejalan kaki serta memberikan wadah untuk melakukan kontak langsung dengan alam yang bermanfaat bagi kesehatan Bischoff, 1995. Kontinuitas pohon di tepi jalan lingkar kampus yang menghubungkan seluruh daerah konservasi lebih baik dipertahankan Tabel 17. Selain jalan lingkar kampus sebagai koridor linear, koridor dengan jenis stepping stone dapat dioptimalkan melalui taman-taman segitiga diantara Keterangan: Patch di luar Kampus IPB Dramaga Patch di dalam Kampus IPB Dramaga Kampus IPB Dramaga Nilai kesamaan komunitas: 28.89 - 43.33 14.45 - 28.88 0 - 14.44 Pendugaan jejaring ekologis yang ada