Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

Perhitungan nilai keragaman dilakukan dengan metode purposive sampling. Dalam metode ini dilakukan peletakan petak contoh 20x20 m pada lokasi yang terdapat pohon dengan diameter batang ≥ 20cm. Perhitungan dilakukan pada area patch. Jumlah petak contoh yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan luas masing-masing area dan intensitas sampling sebesar 5 berdasarkan pedoman Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala IHMB. IS x Luas kawasan Keterangan: IS = Intensitas Sampling 5 Luas Kawasan = Luas masing-masing daerah konservasi m² Luas 1 petak contoh = 20x20m 400m² Tabel 2 Jumlah Petak Contoh pada Patch No Nama Patch Luas kawasan m² Jumlah petak contoh Persentase luas petak contoh terhadap luas kawasan 1 Kebun Unit Konservasi Budidaya Biofarmaka 28000,0 4 5,7 2 Kebun Percobaan Cikabayan 148346,8 18 4,9 3 Arboretum Hutan Tropika sekitar Masjid Al-Hurriyah 45809,1 6 5,2 4 Tegakan pohon asrama putri 45005,6 6 5,3 5 Arboretum Fahutan 2500,0 2 3,2 6 Area Situ Leutik dan Situ Perikanan 27395,1 3 4,4 7 Tegakan pohon perumahan dosen 33585,7 4 4,8 8 Tegakan pohon sekitar Asrama Silvasari 33543,3 4 4,8 9 Tegakan sengon rektorat 34603,9 2 2,3 10 Arboretum bambu 83799,1 10 4,8 11 Tegakan pohon belakang lapangan upacara 25836,2 3 4,6 12 Arboretum Lanskap 57993,5 7 4,8 Koefisien Kesamaan Komunitas Koefisien kesamaan komunitas menunjukkan tingkat kesamaan komposisi jenis dari dua contoh yang dibandingkan Soerianegara dan Indrawan,1984. Nilai koefisien Jumlah Petak Contoh = Luas 1 Petak Contoh 6 kesamaan komunitas berkisar antara 0 – 100 , semakin dekat jenis-jenis yang terdapat pada kedua tegakan, nilainya akan mendekati 100 . Koefisien ini digunakan untuk menduga adanya hubungan melalui koridor antara dua area konservasi. C = INP = KR+FR+DR KR = Kerapatan dari suatu jenis Kerapatan seluruh jenis FR = Frekuensi dari suatu jenis Frekuensi dari seluruh jenis DR = Dominasi dari suatu jenis Dominasi dari seluruh jenis Keterangan: C = Koefisien kesamaan komunitas W = Jumlah indeks nilai penting terendah dari jenis-jenis yang sama pada dua tegakan yang dibandingkan a = Jumlah nilai penting dari semua jenis yang terdapat pada tegakan pertama b = Jumlah nilai penting dari semua jenis yang terdapat pada tegakan kedua INP = Indeks Nilai penting KR = Kerapatan relatif DR = Dominasi relatif

2.3.2 Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Kelestarian Jejaring Ekologis

Analisis regresi linear berganda dilakukan menggunakan software SPSS 17.0 dengan memasukkan faktor-faktor yang berpengaruh pada kelestarian jejaring ekologis menurut Farina 2010. Faktor tersebut adalah luas patch LP, bentuk patch BP, tata guna lahan sekitar patch TP, jarak dari jalan JJ, dan jarak antar patch JP. Keseluruhan faktor diuji dengan nilai indeks keragaman sehingga dapat diketahui faktor yang paling berpengaruh nyata pada kelestarian jejaring ekologis dalam taraf uji sebesar 0,05.

2.3.3 Penyusunan rencana pengelolaan jejaring lanskap ekologis pada kampus IPB Dramaga

Jejaring ekologis objek-objek alami di Kampus IPB Dramaga dianalisis menggunakan kuesioner yang dibagikan secara acak kepada mahasiswa, staf pendidik, dan staf kependidikan dengan total 60 responden. Daftar pertanyaan yang dimuat dalam kuesioner diarahkan untuk mengetahui informasi yang terkait dengan koridor serta persepsi responden dalam menilai lingkungan kampus. a + b 2 W x 100 x 100 x 100 x 100 Kerapatan = Jumlah dari individu Luas individu Frekuensi = Jumlah plot ditemukan jenis Jumlah seluruh plot Dominasi = Jumlah bidang dasar Luas petak contoh