Strategi Pengelolaan Jejaring Lanskap Ekologis pada kampus IPB Dramaga

dengan pusat kegiatan manusia. Area budidaya memiliki karakter tertentu sesuai dengan bentuk penggunaan lahan. Dalam Kampus IPB Dramaga, area tersebut dapat berupa lahan pertanian sawah dan kebun, lapangan rumput, serta tegakan pohon yang mengelilingi area konservasi. Daerah pelayanan yaitu area pendidikan Kampus IPB Dramaga berupa gedung perkuliahan. Patch dalam Kampus IPB Dramaga terhubung dengan adanya koridor jalan maupun sungai sehingga membentuk suatu jejaring ekologis. Menurut Arifin dan Nakagoshi 2011, hubungan ekologi yang baik antara Kebun Raya Bogor sebagai ruang terbuka hijau terbesar di Kota Bogor 97 ha dan daerah terbuka hijau lainnya seperti hutan kota, taman, kebun campuran, dan pekarangan menjadi bagian penting dalam keberlanjutan burung dan satwa lainnya. Oleh karena itu, Kampus IPB juga memiliki potensi sebagai salah satu patch dalam jejaring ekologis skala Kota Bogor Gambar 19. Gambar 19. Jejaring ekologis di IPB Koridor sebagai penghubung antar area konservasi merupakan bidang sempit memanjang dari berbagai tipe habitat. Tumbuhan dan hewan dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain melalui koridor. Koridor dalam Kampus IPB Dramaga yaitu Sungai Cihideung, Sungai Ciapus, dan jaringan jalur hijau jalan lingkar kampus meliputi saluran drainase Gambar 20. Penanaman pohon secara kontinu di sepanjang jalan dapat berfungsi secara ekologis menjadi tempat migrasi burung maupun satwa lainnya seperti bajing, tupai, dan beberapa jenis serangga. Jaringan jalan dan badan air sungai dan situ harus dipertahankan dan dikelola dengan baik. Di kampus, jalur hijau memiliki fungsi sebagai ruang penghubung antar habitat yang terpisah akibat pembangunan dan perluasan area terbangun. Selain itu, dapat menjadi rute sepeda dan pejalan kaki serta memberikan wadah untuk melakukan kontak langsung dengan alam yang bermanfaat bagi kesehatan Bischoff, 1995. Kontinuitas pohon di tepi jalan lingkar kampus yang menghubungkan seluruh daerah konservasi lebih baik dipertahankan Tabel 17. Selain jalan lingkar kampus sebagai koridor linear, koridor dengan jenis stepping stone dapat dioptimalkan melalui taman-taman segitiga diantara Keterangan: Patch di luar Kampus IPB Dramaga Patch di dalam Kampus IPB Dramaga Kampus IPB Dramaga Nilai kesamaan komunitas: 28.89 - 43.33 14.45 - 28.88 0 - 14.44 Pendugaan jejaring ekologis yang ada 30 wing gedung perkuliahan, sebagai contoh untuk menghubungkan antara area tegakan pohon sekitar asrama silvasari dengan tegakan sengon rektorat dan area situ leutik serta menghubungkan arboretum fahutan dengan academic event plaza Gambar 21. Gambar 21. Jalan Lingkar Kampus sebagai Koridor Keterangan : 1. Kebun Unit Konservasi Budidaya Biofarmaka 2. Taman Hutan Blok Cikabayan 3. Arboretum Hutan Tropika Masjid Al- Hurriyah 4. Tegakan pohon belakang asrama putri 5. Arboretum Fahutan 6. Situ Leutik dan Situ Perikanan 7. Tegakan pohon perumahan dosen 8. Tegakan pohon sekitar Asrama Silvasari 9. Tegakan sengon rektorat 10. Arboretum Bambu 11. Tegakan pohon belakang lap.upacara 12. Arboretum Lanskap Jalan lingkar kampus Daerah inti Gambar 20. Jenis Koridor di Kampus IPB Dramaga Sungai area 12 Saluran drainase area 1112 Jalur hijau pohon area 34 Stepping stone area 1011 Tabel 13 Koridor Penghubung antar Patch Patch Koridor Gambaran Lokasi Koridor Keterangan Rekomendasi 1-2 1. Jl.Pinus 2. Sungai Ciapus Jalan setapak dengan lebar ±2- 3 m. Jenis pohon bermacam- macam dan kontinu Berbatasan langsung dengan Jl. Pinus. Daerah tepi sungai berupa semak berumput Mempertahankan vegetasi yang ada sebagai buffer Taman Hutan Blok Cikabayan dan memjadi pembatas terhadap Sungai Ciapus 2-3 1. Jl Pinus 2. Jl.Lengkeng Jalan mobil dengan lebar 2,5m. Di tepi jalan hanya terdapat sedikit pohon. Jalam mobil lebar rata-rata ±4m. Jenis pohon bermacam- macam dan kontinu Menambah pohon pada tepi Jl.Pinus agar barisannya tidak terputus dengan Jl Lengkeng 3-4 1. Jl.Bungur 2. Jl. Meranti Jalan mobil dengan lebar ±4m. Jenis pohon bermacam-macam dan memiliki strata tajuk bervariasi. Jalan setapak dengan lebar ±1m, merupakan akses berbatasan langsung dengan balebak. Mempertahankan vegetasi yang ada sebagai pembatas area tegakan pohon asrama putri 4-5 Jl. Ulin 2 Jalan mobil dua lajur dengan lebar ±3m, dibatasi median jalan. Pohon terdapat di tepi arboretum dan median jalan. Mempertahankan vegetasi yang ada sebagai koridor penghubung arboretum fahutan dengan daerah inti lainnya Tabel 13. Koridor Penghubung antar Patch 32 Patch Koridor Gambaran Lokasi Koridor Keterangan Rekomendasi 4-5 Jl.Depan balairung Fahutan Jalan mobil dengan lebar ±3m, pohon yang berada di tepi jalan kontinu dari Jl.Ulin 2. Mempertahankan vegetasi yang ada sebagai koridor penghubung arboretum fahutan dengan daerah inti lainnya 5-6 1. Jl Ulin 2- Meranti- Kamper 2. Jl. Depan balairung Fahutan Jalan mobil dengan lebar ±4m, berbatasan langsung dengan Academic Event Plaza Jalan mobil dengan lebar ±3m, barisan pohon mengikuti jalan kontinu dari arboretum fahutan Mempertahankan vegetasi yang ada sebagai penyangga Academic Event Plaza 6-7 1. Taman segitiga gedung Fapet- FPIK 2. Tegakan pohon asrama silvasari Taman segitiga pada Gedung FPIK – FAPET Area tegakan pohon yang didominasi oleh pinus dan karet. Berpotensi sebagai koridor jenis stepping stone kedua setelah taman segitiga Mempertahankan pohon-pohon yang berada di taman segitiga dan area asrama silvasari sebagai koridor stepping stone 7-8 1. Jl. Lengkeng 2. Jl. Soka Jalan mobil dengan lebar ±3m, terdiri dari berbagai macam jenis pohon yang membentuk barisan di sepanjang Jl. Lengkeng-Cendana-Jati-Soka Jalan mobil dengan lebar ±3m, terdiri dari berbagai macam jenis pohon Mempertahankan vegetasi yang ada sebagai koridor penghubung tegakan pohon perumdos dengan tegakan pohon asrama silvasari Lanjutan Tabel 12. Koridor Penghubung antar Patch