Alat dan Bahan Manajemen Jejaring Lanskap Ekologis pada Lanskap Kampus Hijau IPB Dramaga, Bogor

Kuat Lemah 4,0 3,0 Hasil dari pengolahan kuesioner dianalisis menggunakan metode SWOT. Identifikasi faktor internal dan eksternal diperoleh dari jawaban responden pada kuesioner. Metode analisis SWOT, yaitu identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi Rangkuti,1997. Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui dan melihat kondisi jejaring lanskap ekologis saat ini dengan membandingkan faktor internal dari kekuatan strength dan kelemahan weakness dengan faktor eksternal yang terdiri dari peluang opportunity dan ancaman threat. Tahapan kerja yang dilakukan dalam analisis SWOT adalah sebagai berikut: Analisis penilaian faktor internal dan eksternal Identifikasi faktor internal IFE dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, sedangkan penilaian faktor eksternal EFE dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ancaman dan peluang yang dimiliki David, 2003. Penentuan bobot setiap variabel Setiap faktor internal dan eksternal yang telah diketahui disesuaikan dengan tingkat kepentingannya terhadap pengelolaan jejaring ekologis lanskap Kampus IPB Dramaga. Setelah mendapatkan nilai tingkat kepentingan dari setiap faktor strategis internal dan eksternal, selanjutnya dilakukan pembobotan dengan metode paired comparison. Penentuan peringkat rating Nilai pembobotan pada setiap variabel kemudian dikalikan dengan peringkat berdasarkan nilai tingkat kepentingannya untuk mendapatkan skor pembobotan dari semua faktor strategis. Jika total skor pembobotan IFE dibawah 2,5 dapat dinyatakan bahwa faktor internal lemah, sedangkan jika berada diatas 2,5 dapat dinyatakan faktor internal kuat. Hal yang sama juga berlaku untuk total skor pembobotan EFE David,2008. Nilai total skor pembobotan IFE dan EFE selanjutnya dipetakan dalam matriks Internal- Eksternal Gambar 3. Pemetaan ke matriks Internal-Eksternal bertujuan mengetahui kondisi pengelolaan yang ada pada saat ini. Nilai total skor pembobotan dipetakan pada Matriks Internal-Eksternal untuk mengetahui posisi pengelolaan jejaring lanskap ekologis saat ini. Posisi tersebut dijadikan sebagai acuan untuk menentukan dan menyusun strategi pengelolaan. Sedang Gambar 3 Matriks Internal – Eksternal IE Kuat T ot al S ko r E F E Total Skor IFE 2,0 1,0 3,0 2,0 1,0 Sedang Lemah 2,0 3,0 Kuat 8 Penyusunan alternatif strategi Berdasarkan matriks SWOT, diperoleh empat langkah strategi yaitu sebagai berikut: 1. Strategi SO Strength-Opportunities, menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang eksternal. 2. Strategi ST Strength-Threats, menggunakan kekuatan internal untuk menghindari atau mengurangi dampak eksternal. 3. Strategi WO Weakness-Opportunities, bertujuan memperbaiki kelemahan internal, dan 4. Strategi WT Weakness-Threats, bertujuan mengurangi kelemahan internal dengan menghindari ancaman eksternal. Pembuatan tabel ranking alternatif strategi pengelolaan Alternatif strategi yang dihasilkan dalam matriks SWOT ditentukan prioritasnya. Perangkingan ini dilakukan secara subjektif berupa usaha memaksimumkan kekuatan strength dan peluang opportunities serta meminimumkan ancaman threats dan kelemahan weakness. Strategi yang memiliki skor paling tinggi akan menjadi prioritas utama. 3 HASIL PENELITIAN

3.1 Analisis Situasional Lokasi dan Luas

Kampus IPB Dramaga terletak ± 9 km arah barat pusat kota Bogor. Luas keseluruhan areal kampus IPB Dramaga adalah 256,97 ha yang secara geografis terletak 6º 33’ 48” - 6º 42’ 53” Lintang Selatan dan 106 º 42’ 53” - 106º 44’ 6” Bujur Timur dengan ketinggian 145-195 m dpl Kurnia, 2003. Secara administratif Kampus IPB Dramaga termasuk kedalam wilayah Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Batas tapak kampus IPB Dramaga adalah sebagai berikut: 1 Sungai Ciapus dan Sungai Cisadane di sebelah utara, 2 Desa Babakan di sebelah timur, 3 Sungai Cihideung di sebelah barat, 4 Jalan Raya Bogor-Jasinga di sebelah selatan. Topografi, Iklim, dan Jenis Tanah Kampus IPB Dramaga terletak di ketinggian tempat 145-195 mdpl dengan kondisi topografi yang beragam dari datar di sebelah timur dan selatan kemudian bergelombang di sebelah utara, dengan kemiringan lahan sekitar 0-5. Berdasarkan Klasifikasi Schmid dan Ferguson, kampus ini termasuk ke dalam tipe iklim A, dengan curah hujan rata-rata tahunan sekitar 3500 mm dan kelembaban nisbi per tahun sekitar 88. Suhu rata-rata udara tahunan adalah 23,2º C. Jenis tanah di Kampus IPB Dramaga termasuk ke dalam jenis latosol, selain itu juga terdapat asosiasi podsolik coklat dan podsolik merah kekuningan dengan bahan induk volkan Mardhotillah, 2001.