Pemetaan Jejaring Ekologis Manajemen Jejaring Lanskap Ekologis pada Lanskap Kampus Hijau IPB Dramaga, Bogor

14 No Lokasi Badan Air Gambaran Lokasi Badan Air Keterangan 3 Tegakan pohon belakang lapangan upacara Danau ini terletak di tengah tegakan pohon belakang lapangan upacara, air berasal dari tampungan air hujan. 4 Sungai Ciapus Sungai ini berbatasan langsung dengan Taman Hutan Blok Cikabayan,sekaligus menjadi batas Kampus IPB Dramaga. Kondisi antar patch beragam dari jenis tanaman dan satwanya. Terdaftar 51 jenis pohon yang berada dalam plot sampel Tabel 7. Selama penelitian berlangsung juga ditemukan 31 jenis burung, 2 jenis mamalia, dan 9 jenis kupu-kupu Tabel 8. Koridor Pada sejumlah patch terdapat koridor berupa jalur pejalan kaki. Jalur ini digunakan untuk mempermudah pengguna saat memasuki area, maupun melakukan kegiatan. Dari dua belas patch, hanya enam area yang memiliki jalur pejalan kaki di dalamnya Tabel 9. Nilai keragaman Berdasarkan analisis vegetasi yang dilakukan dengan cara purposive sampling, didapatkan nilai keragaman Shannon yaitu sebesar 2,59 terletak di Arboretum Lanskap dengan jumlah jenis yang ditemukan sebanyak 18 jenis, diikuti dengan Tegakan pohon asrama silvasari sebesar 2,37 dengan jumlah jenis yang ditemukan sebanyak 14 jenis dan Arboretum Hutan Tropika sekitar Masjid Al-Hurriyah sebesar 2,32 dengan jumlah jenis yang ditemukan sebanyak 11 jenis. Nilai keragaman terendah sebesar 0,00 terletak di Tegakan Sengon Rektorat Tabel 10. Indeks Kesamaan Komunitas Berdasarkan perhitungan melalui rumus indeks kesamaan komunitas, dapat diketahui bahwa nilai indeks kesamaan komunitas tertinggi sebesar 43,33, yaitu antara Taman Hutan Blok Cikabayan dan Arboretum Hutan Tropika sekitar masjid Al-Hurriyah. Nilai indeks kesamaan komunitas terendah sebesar 0 terdapat di delapan pasangan lokasi yaitu lokasi 1 dan 6, 3 dan 6, 3 dan 12, 5 dan 9, 6 dan 9, 9 dan 10, 9 dan 11, 9 dan 12, serta 10 dan 12 Tabel 11. Lanjutan Tabel 6. Badan Air yang Ditemukan pada Patch 15 Tabel 7 . Jenis Tegakan Pohon pada Patch Kode Lokasi 12 ● ● ● ● ● ● 11 ● ● 10 ● ● ● ● ● 9 ● ● 8 ● ● ● ● 7 6 ● ● ● ● ● 5 ● 4 ● ● ● 3 ● 2 ● 1 Nama Latin Acacia mangium Willd. Acacia auriculiformis A. Cunn. ex Benth. Pterocarpus indicus Willd. Bambusa vulgaris Schrad. ex J.C. Gigantochloa robusta Kurz. Dendrocalamus asper Backer. Gigantochloa atroviolacea Widjaja Gigantochloa cochinchinensis Lour. Merr. Ficus benjamina L. Diospyros blancoi A. DC. Cerbera manghas L. Lagerstroemia indica Auct. Couroupita guianensis Aubl. Casuarina equisetifolia L. Agathis damara Lamb. Rich. Bauhinia purpurea L. Heritiera littoralis Dryand. Delonix regia Bojer ex Hook. Gmelina arborea Roxb. Tectona grandis L.f. Nama Lokal Akasia Akasia Angsana Bambu ampel Bambu andong Bambu betung Bambu hitam Bambu tali Beringin Bisbul Bintaro Bungur Cannonbal Cemara angin Damar Daun kupu kupu Dungun Flamboyan Gmelina Jati No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 16 Lanjutan Tabel 7. Jenis Tegakan Pohon pada Patch Kode Lokasi 12 ● ● ● ● ● 11 ● ● 10 ● ● ● 9 8 ● ● ● ● ● ● 7 ● ● 6 ● ● 5 ● ● ● ● 4 ● ● ● ● 3 ● ● ● ● ● ● 2 ● ● ● ● ● ● 1 ● ● ● ● ● ● ● ● Nama Latin Ceiba pentandra L. Gaertn. Maesopsis eminii Engl. Hevea brasiliensis Muell. Arg. Cinnamomum burmannii Nees ex Blume. Canarium commune L. Terminalia catappa L. Spathodea campanulata Beauv. Filicium decipiens Merr. Khaya sinegalensis L. Stelechocarpus burahol Hook Thomson. Samanea saman Jacq. Merr. Vitex pinnata Vahl. Mangifera indica L. Pometia pinnata J.R. G.Forst. Swietenia mahogani L. Jacq. Macaranga gigantea Reichb.f. Zoll. Shroea leprosula Miq. Intsia bijuga Kuntze. Arthrocarpus heterophyllus Merr. Calophylum inophyllum L. Nama Lokal Kapuk Kayu Africa Karet Kayu Manis Kenari Ketapang Kecrutan Kerai payung Khaya Kiburahol Ki Hujan Laban Mangga Matoa Mahoni daun Makaranga Meranti tembaga Merbau Nangka Nyamplung No 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 17 Lanjutan Tabel 7. Lanjutan Jenis Tegakan Pohon pada Patch Kode Lokasi 12 ● ● ● ● 11 ● 10 9 ● 8 ● ● 7 ● 6 ● 5 ● ● 4 ● ● 3 ● ● 2 ● ● ● 1 ● ● ● ● Nama Latin Pachira aquatica Aubl. Myristica fragrans Houtt. Pinus merkusii Jungh. De Vr. Schima wallichi Korth. Dillenia suffructicosa griff. Martelli. Paraserianthes falcataria L. Peronema canescens Jack. Dalbergia latifolia Roxb. Arthrocarpus communis Forst. Mimusoph elengi L. Campnosperma auriculata Bl. Nama Lokal Pachira Pala Pinus Puspa Sempur Sengon Sungkai Sonokeling Sukun Tanjung Terentang No 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 18 Tabel 8. Jenis Satwa pada Patch Kode Lokasi 12 Jenis Burung ● ● ● 11 ● ● ● ● ● ● 10 ● ● ● 9 ● ● ● ● ● ● ● 8 ● ● ● ● 7 ● ● ● ● 6 ● ● ● ● ● ● 5 ● ● ● ● 4 ● ● 3 ● ● ● ● ● ● 2 ● ● ● ● ● ● 1 ● ● Nama Latin Psittacula alexandri L. Lonchura leucogastroides Avic. Lonchura punctulata L. Centropus bengalensis G. Passer montanus L. Anthrepes malacencis Scopoli. Gegygone sulphurea Wallace. Dicaeum trochileum Sparmann. Dendrocopos moluccensis G. Todirhampus chloris Boddaert. Halcyon cyanoventris Vieillot. Pycnonotus aurigaster Vieillot. Orthomus sepium Horsefield. Orthotomus sutorius Pennant. Aegithina tiphia L. Calcophaps indica L. Turnix sylvatica Desfontaines. Zostepros palpebrosus Temminck. Apus nipalensis Hogson. Nama Lokal Betet biasa Bondol jawa Bondol peking Bubut alang-alang Burung gereja erasia Burung madu kelapa Burung madu sriganti Cabai Jawa Caladi Tilik Cekakak sungai Cekakak jawa Cucak Kutilang Cinenen jawa Cinenen pisang Cipoh kacat Delimukan zamrud Gemak loreng Kacamata biasa Kapinis rumah No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 19 Lanjutan Tabel 8. Jenis Satwa pada Patch Kode Lokasi 12 ● ● ● ● ● ● Kupu-kupu 11 ● ● 10 ● ● ● ● ● ● 9 ● ● 8 ● ● 7 6 ● ● 5 ● ● 4 ● ● ● 3 ● ● ● 2 ● ● ● ● 1 ● ● ● ● ● Nama Latin Amaurornis phoenicurus Pennant. Oriolus chinensis L. Nycticorax nycticorax L. Pycnonotus gioafier Scopoli. Malacocincla sepiaria Horsefield. Alcedo meninting Horsefield. Gegygone sulphurea Wallace. Pericrocotus cinnamomeus L. Tyto alba Scopoli. Streptopelia chinensis Scopoli. Cacomantis merulinus Scopoli. Cacomantis sepulchralis Miill. Mamalia Callosciurus notatus Boddaert. Macaca fascicularis Raffles. Delias sp Doleschallia bisaltidae Cramer. Euploea sp Faunis canens Hubner. Nama Lokal Kareo padi Kepudang buduk hitam Kowak malam kelabu Merbah cerukcuk Pelanduk semak Raja udang meninting Remetuk laut Sepah kecil Serak jawa Tekukur biasa Wiwik kelabu Wiwik uncuing Bajing kelapa Monyet ekor panjang Kupu-kupu Kupu-kupu Kupu-kupu Kupu-kupu No 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 20 Lanjutan Tabel 8. Jenis Satwa pada Patch Kode Lokasi 12 11 10 9 8 7 6 ● ● 5 4 ● 3 2 1 ● ● Nama Latin Hypolimnas bolina L. Leptosia nina Fabricius. Papilio demoleus L. Papilio memnon L. Papilio sarpedon L. Nama Lokal Kupu-kupu Kupu-kupu Kupu-kupu Kupu-kupu Kupu-kupu No 38 39 40 41 42 Tabel 9. Jalur Jalan yang Ditemukan di Dalam Patch No Nama Lokasi Gambar Jalur Jalan Keterangan 1 Unit Kebun Konservasi Biofarmaka Jalur pejalan kaki mengelilingi area display pohon dengan panjang ±35m dan lebar 1,5m. 2 Arboretum Hutan Tropika sekitar Masjid Al-Hurriyah Jalur pejalan kaki di dalam hutan, lebarnya bervariasi. Sesuai dengan kondisi kontur. Jalur dapat diakses dari perumahan dosen. 3 Area Situ Leutik dan Situ Perikanan Jalur pejalan kaki terdapat di tepi situ leutik dengan panjang ±30m dan lebar 60cm. 4 Arboretum Fahutan Jalur membagi area menjadi empat bagian, Masing-masing memiliki panjang 40m dan lebar 2m. 5 Arboretum Bambu Jalur di dalam arboretum, lebar ±1m berada di tengah. Dapat diakses dari jalan rektorat dan pintu IPB 2. 6 Arboretum Lanskap Terdapat jogging track yang sering digunakan warga sekitar kampus untuk berolahraga pada akhir pekan dengan lebar 2,4m mengelilingi area arboretum. 22 Tabel 11. Nilai Indeks Kesamaan Komunitas Antar Patch Kode Lokasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 - 2 18,22 - 3 23,45 43,33 - 4 22,8 24,2 24,2 - 5 6,42 6,42 6,42 25,98 - 6 0 33,93 9,8 20,47 - 7 15,52 33,16 32,81 15,1 6,42 16,29 - 8 14,03 30,62 10,58 14,03 29,08 21,97 14,41 - 9 10,49 14,41 15,9 9,1 14,9 4,18 - 10 6,78 18,75 17,9 15,1 6,42 4,4 39,4 5,4 - 11 6,76 18,75 17,9 15,1 26,3 6,63 34,99 6,4 34,99 - 12 10,85 5,33 4,71 6 13,97 5,36 9,83 19,53 - Ket: 1=Unit Kebun Biofarmaka, 2=Kebun Percobaan Cikabayan, 3=Arboretum sekitar Al-Hurriyah, 4=Tegakan pohon asrama putri, 5=Arboretum fahutan, 6=Area situ leutik dan perikanan, 7=Tegakan pohon perumdos, 8=Tegakan pohon Asrama Silvasari, 9=Tegakan Sengon Rektorat, 10=Arboretum bambu, 11=Tegakan pohon belakang lapangan upacara, 12=Arboretum lanskap .

3.3 Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Kelestarian Jejaring Ekologis

Pada regresi linear dimasukkan lima faktor yang diuji terhadap Nilai Indeks Keragaman Shannon, yaitu luas patch LP, bentuk patch BP, tata guna lahan sekitar patch TP, jarak dari jalan JJ, dan jarak antar patch JP. Hasil regresi menunjukkan bahwa nilai R mencapai 0,874, dengan kata lain keterkaitan antara kelima faktor dengan nilai indeks keragaman adalah 87,4. Dalam taraf uji 5, dari kelima faktor tersebut No Lokasi Nilai Keragaman 1 Unit Kebun Konservasi Biofarmaka 1 2 Kebun Percobaan Cikabayan 2,19 3 Arboretum Hutan Tropika sekitar Masjid Al- Hurriyah 2,3 4 Tegakan Pohon Belakang Asrama Putri 1,73 5 Arboretum Fahutan 2,01 6 Area Situ Leutik dan Situ Perikanan 2,13 7 Tegakan Pohon Perumahan Dosen 0,54 8 Tegakan Pohon sekitar Asrama Silvasari 2,37 9 Tegakan Sengon Rektorat 10 Arboretum Bambu 1,1 11 Tegakan Pohon Belakang Lapangan Upacara 1,17 12 Arboretum Lanskap 2,59 Tabel 10. Nilai Keragaman Shannon pada Patch hanya jarak antar patch JP yang memiliki nilai signifikansi dibawah 0,05 Tabel 12. Oleh karena itu, jarak antar patch berpengaruh nyata terhadap nilai Indeks Keragaman Shannon dengan persamaan y = 0,582 + 0,004 X 5 , Dimana Y adalah Nilai Indeks Shannon dan X5 adalah jarak antar patch. Namun, luas patch LP, bentuk patch BP , tata guna lahan sekitar patch TP, dan jarak dari jalan JJ memiliki kecenderungan berpengaruh positif. Tabel 12 Nilai signifikansi kelima faktor Faktor Koefisien Nilai signifikansi Nilai Indeks Shannon 0,582 0,438 Luas Patch 9,233 E ˉ 0,113 Bentuk Patch -0,912 0,054 Tata Guna Lahan 0,300 0,258 Jarak dari Jalan 0,011 0,100 Jarak antar Patch 0,004 0,009 Luas Patch Luas patch memiliki kecenderungan mempengaruhi nilai Indeks Keragaman Shannon. Semakin besar luas patch, nilai Indeks Keragaman Shannon juga akan semakin besar. Gambar 7. Bentuk patch Nilai bentuk patch diukur dari Irregular Patch Size dimana semakin besar angka yang dihasilkan, bentuk patch semakin tidak beraturan. Berdasarkan hasil regresi linear, semakin tinggi nilai bentuk patch, Nilai Keragaman Shannon semakin menurun Gambar 8. Gambar 7. Kurva Regresi Linear antara Luas Patch dengan Nilai Keragaman Shannon N il ai K er aga m an Luas patch m² 6 y = 9,233 E ˉ 6 x + 0.582 r = 0.038 24 Gambar 8 . Kurva Regresi Linear antara Bentuk Patch dengan Nilai Keragaman Shannon Tata guna lahan sekitar patch, Jarak dari jalan, dan Jarak antar patch Tata guna lahan sekitar patch dibagi berdasarkan tiga kategori. Nilai 1 merupakan patch yang berada di sekitar bangunan dan jalan, Nilai 2 untuk patch yang dikelilingi oleh kebun,semak,dan lapangan rumput, dan Nilai 3 untuk patch yang berada dekat dengan sungai atau badan air. Semakin tinggi nilai tata guna lahan sekitar patch, Nilai keragaman Shannon akan semakin meningkat Gambar 9. Hasil regresi menunjukkan bahwa semakin jauh letak suatu patch dari jalan, Nilai keragamannya akan semakin meningkat Gambar 10. Gambar 9. Kurva Regresi Linear antara Tata Guna Lahan Sekitar Patch dengan Nilai Keragaman Shannon N il ai K er aga m an N il ai K er aga m an Tata Guna Lahan sekitar Patch Ket: 1 = Bangunan dan jalan 2 = Ruang terbuka hijau 3 = Sungai dan badan air Bentuk patch y = 0,300 x + 0.582 r = 0.035 y = -0,912 x + 0.582 r = 0.011 Gambar 10. Kurva Regresi Linear antara Jarak dari Jalan dengan Nilai Keragaman Shannon Gambar 11. Kurva Kuadratik Jarak antar Patch dengan Nilai Keragaman Shannon

3.4 Strategi Pengelolaan Jejaring Lanskap Ekologis pada kampus IPB Dramaga

Penyebaran kuesioner dilakukan terhadap 60 orang responden mencakup mahasiswa, staf pendidik, dan staf kependidikan. Responden tersebut dipilih secara acak. Pertanyaan meliputi delapan hal, yaitu: 1 objek lanskap, 2 kegiatan, 3 akses menuju objek lanskap, 4 persepsi lingkungan ekologis, 5 pengetahuan kampus biodoversitas, 6 persepsi lingkungan kampus, 7 jenis koridor, dan 9 harapan dan masukan pengelolaan. Data responden menunjukkan bahwa objek lanskap yang paling sering dikunjungi adalah Danau LSI yaitu sebanyak 57 responden, diikuti dengan Academic Event Plaza sebanyak 52 responden, dan area perumahan dosen sebanyak 51 responden Gambar 12. Kegiatan yang dilakukan meliputi aktivitas rekreasi sebanyak 45 responden, aktivitas pendidikan sebanyak 36 responden, dan aktivitas sosial sebanyak 23 responden Gambar 13. Akses yang digunakan responden dalam menuju kedua belas objek lanskap berbeda- beda yaitu dapat melalui jalan mobil, jalan sepeda, maupun jalan setapak Gambar 14. N il ai K er aga m an Jarak dari Jalan m N il ai K er aga m an Jarak antar patch m y = 0,011 x + 0.582 r = 0.107 y = -1,699. 10 ˉ 5 x 2 + 0,01 x + 1,302 r = 0.327 26 Gambar 12. Objek Lanskap Alami Kampus IPB yang Pernah Dikunjungi Gambar 13. Aktivitas di Objek Lanskap Alami Kampus IPB Gambar 14. Penggunaan Akses Menuju Objek Lanskap Alami Kampus IPB Jum la h r es pond en Jum la h r es pond en Jum la h r es pond en