Kerangka Pikir Penelitian Manajemen Jejaring Lanskap Ekologis pada Lanskap Kampus Hijau IPB Dramaga, Bogor

6 kesamaan komunitas berkisar antara 0 – 100 , semakin dekat jenis-jenis yang terdapat pada kedua tegakan, nilainya akan mendekati 100 . Koefisien ini digunakan untuk menduga adanya hubungan melalui koridor antara dua area konservasi. C = INP = KR+FR+DR KR = Kerapatan dari suatu jenis Kerapatan seluruh jenis FR = Frekuensi dari suatu jenis Frekuensi dari seluruh jenis DR = Dominasi dari suatu jenis Dominasi dari seluruh jenis Keterangan: C = Koefisien kesamaan komunitas W = Jumlah indeks nilai penting terendah dari jenis-jenis yang sama pada dua tegakan yang dibandingkan a = Jumlah nilai penting dari semua jenis yang terdapat pada tegakan pertama b = Jumlah nilai penting dari semua jenis yang terdapat pada tegakan kedua INP = Indeks Nilai penting KR = Kerapatan relatif DR = Dominasi relatif

2.3.2 Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Kelestarian Jejaring Ekologis

Analisis regresi linear berganda dilakukan menggunakan software SPSS 17.0 dengan memasukkan faktor-faktor yang berpengaruh pada kelestarian jejaring ekologis menurut Farina 2010. Faktor tersebut adalah luas patch LP, bentuk patch BP, tata guna lahan sekitar patch TP, jarak dari jalan JJ, dan jarak antar patch JP. Keseluruhan faktor diuji dengan nilai indeks keragaman sehingga dapat diketahui faktor yang paling berpengaruh nyata pada kelestarian jejaring ekologis dalam taraf uji sebesar 0,05.

2.3.3 Penyusunan rencana pengelolaan jejaring lanskap ekologis pada kampus IPB Dramaga

Jejaring ekologis objek-objek alami di Kampus IPB Dramaga dianalisis menggunakan kuesioner yang dibagikan secara acak kepada mahasiswa, staf pendidik, dan staf kependidikan dengan total 60 responden. Daftar pertanyaan yang dimuat dalam kuesioner diarahkan untuk mengetahui informasi yang terkait dengan koridor serta persepsi responden dalam menilai lingkungan kampus. a + b 2 W x 100 x 100 x 100 x 100 Kerapatan = Jumlah dari individu Luas individu Frekuensi = Jumlah plot ditemukan jenis Jumlah seluruh plot Dominasi = Jumlah bidang dasar Luas petak contoh Kuat Lemah 4,0 3,0 Hasil dari pengolahan kuesioner dianalisis menggunakan metode SWOT. Identifikasi faktor internal dan eksternal diperoleh dari jawaban responden pada kuesioner. Metode analisis SWOT, yaitu identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi Rangkuti,1997. Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui dan melihat kondisi jejaring lanskap ekologis saat ini dengan membandingkan faktor internal dari kekuatan strength dan kelemahan weakness dengan faktor eksternal yang terdiri dari peluang opportunity dan ancaman threat. Tahapan kerja yang dilakukan dalam analisis SWOT adalah sebagai berikut: Analisis penilaian faktor internal dan eksternal Identifikasi faktor internal IFE dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, sedangkan penilaian faktor eksternal EFE dilakukan untuk mengetahui sejauh mana ancaman dan peluang yang dimiliki David, 2003. Penentuan bobot setiap variabel Setiap faktor internal dan eksternal yang telah diketahui disesuaikan dengan tingkat kepentingannya terhadap pengelolaan jejaring ekologis lanskap Kampus IPB Dramaga. Setelah mendapatkan nilai tingkat kepentingan dari setiap faktor strategis internal dan eksternal, selanjutnya dilakukan pembobotan dengan metode paired comparison. Penentuan peringkat rating Nilai pembobotan pada setiap variabel kemudian dikalikan dengan peringkat berdasarkan nilai tingkat kepentingannya untuk mendapatkan skor pembobotan dari semua faktor strategis. Jika total skor pembobotan IFE dibawah 2,5 dapat dinyatakan bahwa faktor internal lemah, sedangkan jika berada diatas 2,5 dapat dinyatakan faktor internal kuat. Hal yang sama juga berlaku untuk total skor pembobotan EFE David,2008. Nilai total skor pembobotan IFE dan EFE selanjutnya dipetakan dalam matriks Internal- Eksternal Gambar 3. Pemetaan ke matriks Internal-Eksternal bertujuan mengetahui kondisi pengelolaan yang ada pada saat ini. Nilai total skor pembobotan dipetakan pada Matriks Internal-Eksternal untuk mengetahui posisi pengelolaan jejaring lanskap ekologis saat ini. Posisi tersebut dijadikan sebagai acuan untuk menentukan dan menyusun strategi pengelolaan. Sedang Gambar 3 Matriks Internal – Eksternal IE Kuat T ot al S ko r E F E Total Skor IFE 2,0 1,0 3,0 2,0 1,0 Sedang Lemah 2,0 3,0 Kuat