Identifikasi Sampel Air dan Makrozoobenthos Analisa Data

Pengambilan sampel sampah di sungai dengan menggunakan metode ”garbage trap” perangkap sampah diletakkan secara vertikal dengan sedikit terendam dalam badan air sungai. Adapun sungai ini memiliki lebar ± 25-30 m dengan kedalaman sungai sebelah kiri 3-4 m dan sebelah kanan ± 1 m. Jaring perangkap sampah memiliki ukuran mata jaring 5 cm dengan panjang 40 m. Peletakkan ”garbage trap” ini dapat dilihat pada Gambar 4. Keterangan : a Jembatan b Badan aliran sungai c Garbage trap d Bantaran sungai Kecamatan Palu Timur e Bantaran sungai Kecamatan Palu Barat Gambar 4. Sketsa Model Peletakan ”Garbage trap”.

3.4 Identifikasi Sampel Air dan Makrozoobenthos

Pengambilan sampel air dilakukan dibagian sungai utama Kota Palu tepatnya pada bagian yang memiliki salinitas 0 PSU sebanyak 3 titik lokasi ± 1 km dari pantai dan juga pada bagian yang memiliki salinitas lebih dari 0 PSU di 3 titik lokasi ± 100 m dari daerah intertidal dan masing-masing diambil pada bagian kiri, tengah dan kanan untuk di sungai dan laut KA1-KA3 = Lokasi sampel air sungai dan KB1-KB3 = Lokasi sampel air laut . Hal ini dilakukan untuk melihat seberapa besar perbedaan antar parameter kualitas air di dua bagian tersebut seperti yang ditampilkan dalam Gambar 5. Hasil dari pengambilan sampel air ini dianalisis di Laboratorium Analisis Sumberdaya Alam dan Lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Tadulako Palu. Sedangkan untuk jenis organisme makrozoobenthos yang mengkolonisasi sampah laut di lokasi penelitian yaitu di daerah intertidal diidentifikasi dengan menggunakan buku panduan identifikasi dari beberapa sumber yaitu Dharma 1992. Selanjutnya sampel organisme laut tersebut diambil gambarnya sebagai data dokumentasi. Selain itu juga pengamatan dan identifikasi makro zoobenthos akan dilakukan pada bagian bagian yang bersampah dan tidak bersampah tetapi memiliki substrat yang sama substrat berpasirberlumpur. Keterangan : A1-A4 = Lokasi Kecamatan Palu Timur B1-B4 = Lokasi Kecamatan Palu Barat C1-C4 = Lokasi Sungai KA1-KA3 = Lokasi Sampel Air Sungai KB1-KB3 = Lokasi Sampel Air Laut Gambar 5. Sketsa Model Pengambilan Sampel Sampah dan Air

3.5 Analisa Data

Untuk mengetahui jumlah potongan, berat dan komposisi sampah yang terdapat di pesisir pantai Kota Palu yang didasarkan pada jumlah penduduk yang bertempat tinggal dalam wilayah tepi sungai dan pesisir yang merupakan sumber pencemar potensial yang membuang limbahnya langsung ke sungai atau ke pesisir, tanpa diolah terlebih dahulu. Maka data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan persamaan di bawah ini Coe dan Rogers, 1997 : 1. Kepadatan mutlak jumlah potongan sampah = Jumlah potongan sampah dalam tiap kategori Luas area m 2 2. Kepadatan mutlak berat sampah = Berat potongan sampah dalam tiap kategori Luas area m 2 3. Kepadatan relatif jumlah potongan sampah = Jumlah potongan sampah dalam tiap kategori Jumlah total potongan sampah dalam semua kategori 4. Kepadatan relatif berat sampah = Berat potongan sampah dalam tiap kategori Jumlah total berat potongan sampah dalam semua kategori X 100 X 100

4. HASIL DAN PEMBAHASAN