Kondisi Sampah di Pesisir Kota Palu Analisis Sampah Organik dan Anorganik Kota Palu

4.2 Kondisi Sampah di Pesisir Kota Palu

Kota Palu memiliki peranan penting dalam bidang perekonomian dan jasa. Disamping sebagai pusat penyelenggaraan pemerintahan juga sebagai cerminan yang mewujudkan citra masyarakat Sulawesi Tengah. Kedudukan semacam itu maka seharusnya keberadaan Kota Palu harus mampu menjalankan perannya seoptimal mungkin, termasuk dalam penanganan permasalahan perkotaan yang hampir umum dihadapi oleh sebagian besar kota-kota berkembang di Indonesia. Kondisi ini dalam realitanya memang banyak diperhadapkan dengan permasalahan. Kemajuan dan perkembangan kota yang demikian pesatnya dengan aktivitas bisnis, jasa dan pembangunan infrastuktur pada kenyataannya berkonsekwensi terhadap pertambahan penduduk situasional yang tidak dapat dielakan. Peningkatan jumlah penduduk dari tahun ke tahun memiliki implikasi dari kepadatan penduduk yang berwujud dalam aktivitas rumah tangga, pemukiman, sekolah, perkantoran, industri, pasar dan lainnya kembali menimbulkan permasalahan baru di wilayah pesisir Kota Palu yaitu meningkatnya produksi sampah baik sampah organik yang terdiri dari bahan-bahan penyusun tubuhan dan hewan yang diambi dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan dan yang lainnya maupun jenis sampah anorganik yang merupakan jenis sampah hasil kegiatan campur tangan manusiaindustri. Hal ini dapat dilihat dengan jelas saat air laut surut terdapat timbunan sampah laut di sepanjang garis intertidal pesisir Kota Palu. Adapun untuk jumlah volume sampah per hari di Kota Palu serta jumlah TPS Tempat Pembuangan Sementara yang dimiliki disetiap kecamatan yang terdapat di Kota Palu dapat dilihat dalam Tabel 10 berikut : Tabel 10. Jumlah Volume Sampah dan TPS Kota Palu No Kecamatan Volume Sampah m 3 Jumlah TPS hari 1 Palu Barat 360 241 2 Palu Selatan 280 151 3 Palu Timur 220 120 4 Palu Utara 120 90 Jumlah 900 602 Sumber : Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Palu, 2008

4.3 Analisis Sampah Organik dan Anorganik Kota Palu

Permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan makhluk hidup, khususnya manusia dengan lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan dapat terjadi karena adanya kegiatan aktivitas yang dilakukan oleh manusia maupun karena pengaruh alam. Dampak dari kegiatan pembangunan diberbagai sektor di daerah Kota Palu adalah dihasilkannya limbah organik dan anorganik yang semakin banyak, baik jumlah maupun jenisnya. Dalam penelitian ini jumlah dan jenis sampah organik dan anorganik yang terdeposit di sungai Kota Palu maupun di pesisir pantai kecamatan Palu Timur dan Palu Barat dapat dilihat dalam Gambar 5 sampai dengan Gambar 10. Sampah-sampah tersebut jika tidak dikelolah akan menimbulkan pencemaran yang merusak fungsi lingkungan hidup di wilayah pesisir Kota Palu. Daerah pesisir merupakan salah satu dari lingkungan perairan yang mudah terpengaruh dengan adanya buangan limbah dari darat. Wilayah pesisir yang meliputi daratan dan perairan pesisir sangat penting artinya. Lingkungan pesisir terdiri dari bermacam ekosistem yang berbeda kondisi dan sifatnya. Pada umumnya ekosistem kompleks dan peka terhadap gangguan. Rusaknya ekosistem berarti rusak pula sumberdaya didalamnya. Agar akibat negatif dari pemanfaatan beranekaragam dapat dipertahankan sekeci-kecilnya dan untuk mencegah kerusakan ekosistem di wilayah pesisir diperlukan suatu pengelolaan, pemanfaatan dan pengembangan wilayah yang berlandaskan perencanaan menyeluruh dan terpadu didasarkan atas prinsip-prinsip ekonomi dan ekologi. Gambar 5. Jumlah Potongan Sampah unitjam a dan Jumlah Berat Sampah grjam b Berdasarkan Kategori Sampah Anorganik di Sungai Palu. 124 20 12 12 2 4 5 a Sampah plastik Sampah styrofoam Sampah kaintekstil Sampah kertas Sampah aluminium Sampah karet Sampah kaca 1779,89 210,02 1063,93 66,78 162,56 28,74 552,59 b Sampah plastik Sampah styrofoam Sampah kaintekstil Sampah kertas Sampah aluminium Sampah karet Sampah kaca Gambar 6. Jumlah Potongan Sampah unitjam a dan Jumlah Berat Sampah grjam b Berdasarkan Kategori Sampah Organik di Sungai Palu. 20 79 60 6 4 3 9 2 a Buah-buahan Sayuran Daun Sabut kelapa Mie Tulang ikan Jeroan ikan Kulit hewan 3053,86 3792,6 1404,12 919,18 578,92 469,98 482,36 751,19 b Buah-buahan Sayuran Daun Sabut kelapa Mie Tulang ikan Jeroan ikan Kulit hewan Gambar 7. Jumlah Potongan Sampah unitm 2 grm a dan Jumlah Berat Sampah 2 b Berdasarkan Kategori Sampah Anorganik di Kecamatan Palu Timur. 328 38 33 23 40 25 22 a Sampah plastik Sampah Kaca Sampah Kaintekstil Sampah karet Sampah kertas Sampah styrofoam Sampah Aluminium 4760,68 2980,99 3041,83 3866,58 1268,44 743,54 993,56 b Sampah plastik Sampah Kaca Sampah Kaintekstil Sampah karet Sampah kertas Sampah styrofoam Sampah Aluminium Gambar 8. Jumlah Potongan Sampah unitm 2 grm a dan Jumlah Berat Sampah 2 Palu Timur. b Berdasarkan Kategori Sampah Organik di Kecamatan 397 265 210 31 4 56 84 369 4353 8 102 a Buah-buahan Sayuran Daun Sabut kelapa Tinja Tulang ikan Kulit udang Kulit kacang Lamun Kulit telur Kayuranting 23801,86 5056,57 815,19 7462,01 283,84 760,69 630,66 1579,88 9422,71 87,92 2371,43 b Buah-buahan Sayuran Daun Sabut kelapa Tinja Tulang ikan Kulit udang Kulit kacang Lamun Kulit telur Kayuranting Gambar 9. Jumlah Potongan Sampah unitm 2 grm a dan Jumlah Berat Sampah 2 b Berdasarkan Kategori Sampah Anorganik di Kecamatan Palu Barat. 709 65 30 23 74 43 27 a Sampah plastik Sampah Kaca Sampah Kaintekstil Sampah karet Sampah kertas Sampah styrofoam Sampah Aluminium 10701,28 3441,47 2886,96 3291,04 670,84 1006,18 878,65 b Sampah plastik Sampah Kaca Sampah Kaintekstil Sampah karet Sampah kertas Sampah styloform Sampah Aluminium Gambar 10. Jumlah Potongan Sampah unitm 2 a dan Jumlah Berat Sampah grm 2 b Berdasarkan Kategori Sampah Organik di Kecamatan Palu Barat. 274 134 72 14 3 27 19 2 176 1123 2 a Buah-buahan Sayuran Daun Sabut kelapa Mie Tulang ikan Kulit udang Kulit hewan Kulit kacang Rumput lautlamun Tinja 11377,63 3104,04 2100,55 4678,92 151,19 1377,85 252,36 556,78 675,2 2433,48 647,68 b Buah-buahan Sayuran Daun Sabut kelapa Mie Tulang ikan Kulit udang Kulit hewan Kulit kacang Lamun Tinja Berdasarkan tabel sampah organik dan sampah anorganik nilai data tersebut selanjutnya dirata-ratakan baik dari jumlah potongan maupun berat sampah yang telah dikumpulkan. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan dalam Tabel 11 dan Tabel 12. Tabel 11. Nilai Rata-Rata Sampah Organik Jumlah Potongan Berat g Jumlah Potongan Berat g Jumlah Potongan Berat g C1 51 2266.5 B1 147 6499.25 A1 3463 18014 C2 77 4677.2 B2 107 6582.38 A2 2445 14619 C3 21 2333.4 B3 337 11368.62 A3 2052 12340 C4 21 3488.6 B4 145 10730.31 A4 1038 8392.3 ∑ 42.5 3191.4 196.33 8795.14 2249.5 13341 Keterangan : C1-C4 = Lokasi Sungai B1-B4 = Lokasi Pesisir Kecamatan Palu Barat A1-A4 = Lokasi Pesisir Kecamatan Palu Timur Gambar 11. Grafik Jumlah Rata-Rata Potongan unit a dan Jumlah Rata- Rata Berat gr Sampah Organik. 1000 2000 3000 4000 A1 A2 A3 A4 B1 B2 B3 B4 C1 C2 C3 C4 Jum la h P o to n ga n Stasiun Penelitian a 5000 10000 15000 20000 A1 A2 A3 A4 B1 B2 B3 B4 C1 C2 C3 C4 Jum lah B er at gr Stasiun Penelitian b Jumlah sampah organik yang dihasilkan dalam penelitian ini dengan jelas dapat dilihat dalam Tabel 11. Nilai rata-rata jumlah potongan sampah organik terbanyak terdapat dilokasi A1- A4 yaitu sebanyak 2249.5 diikuti oleh lokasi B1 – B4 sebanyak 196.33 dan C1-C4 sebanyak 42.5. Sedangkan untuk nilai tertinggi rata-rata berat potongan sampah terdapat dilokasi B1-B4 yaitu 8795.14 diikuti oleh lokasi A1-A4 seberat 13341 dan C1-C4 seberat 3191.4. Tabel 12. Nilai Rata-Rata Sampah Anorganik Jumlah Potongan Berat g Jumlah Potongan Berat g Jumlah Potongan Berat g C1 30 618.53 B1 216 7109.46 A1 106 3423.7 C2 84 1094.9 B2 290 3677.68 A2 151 3902.3 C3 38 1858.4 B3 250 7062.62 A3 155 5932.5 C4 27 271.23 B4 209 209 A4 97 4024.6 ∑ 44.75 960.76 241.25 4514.69 127.25 4320.8 Keterangan : C1-C4 = Lokasi Sungai B1-B4 = Lokasi Pesisir Kecamatan Palu Barat A1-A4 = Lokasi Pesisir Kecamatan Palu Timur Gambar 12. Grafik Jumlah Potongan dan Berat Sampah Anorganik 100 200 300 A1 A2 A3 A4 B1 B2 B3 B4 C1 C2 C3 C4 Jum la h P o to n ga n Stasiun Penelitian a 2000 4000 6000 8000 A1 A2 A3 A4 B1 B2 B3 B4 C1 C2 C3 C4 Jum lah B er at gr Stasiun Penelitian b Jumlah nilai rata-rata sampah anorganik yang terdeposit didaerah intertidal dalam penelitian ini berdasarkan hasil data tabel diatas menunjukan bahwa jumlah potongan sampah anorganik terdapat dilokasi B1-B4 yaitu sebanyak 241.25 potong selanjutnya lokasi A1-A4 sebanyak 127.25 potong dan lokasi C1-C4 sebanyak 44.75 potong. Menilik berat rata-rata potongan sampah anorganik, nilai berat tertinggi terdapat dilokasi B1-B4 yakni dengan berat 4514.69 yang selanjutnya diikuti lokasi A1-A4 dan C1-C4 masing-masing seberat 4320.8 dan 960.76.

4.4 Analisis Kualitas Perairan Teluk Kota Palu