Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian

diterapkannya teknologi tepat guna untuk mengolah sampah menjadi bahan yang bernilai DKPKP, 2010. Penumpukan sampah pada lingkungan pesisir berimplikasi terhadap pendangkalan dan penyempitan daerah aliran sungai, menurunnya kualitas perairan serta berdampak signifikan terhadap kualitas lingkungan. Dampak dari hal tersebut mengakibatkan menurunnya kualitas kesehatan masyarakat yang bermukim pada daerah sekitar sungai Azwar, 1996. Kompleksitas permasalahan yang telah dipaparkan sebelumnya memerlukan kajian yang komprehensif terhadap pengelolaan sampah pada daerah pesisir dan aliran sungai. Aktivitas antropogenik pada daerah pesisir yang beragam membuat wilayah ini memiliki tingkat kerentanan yang tinggi terhadap pencemaran. Untuk meminimalkan pencemaran akibat dampak dari sampah tersebut maka diperlukan analisa terhadap pengelolaan sampah yang ada di daerah aliran sungai maupun di pesisir pantai Kota Palu DKPKP, 2010.

1.2 Perumusan Masalah

Sampai saat ini sungai dan pesisir pantai masih menjadi tempat pembuangan sampah darat yang paling mudah digunakan oleh warga Kota Palu. Keadaan ini merupakan masalah yang cukup serius dan perlu untuk diperhatikan oleh pemerintah kota. Pada saat air laut surut, banyak ditemukan tumpukan-tumpukan sampah di muara sungai serta daerah pesisir pantai Kota Palu. Sampah ini dapat berpengaruh pada estetika lingkungan pesisir Kota Palu dan juga dapat berdampak pada kehidupan ekosistem sistemik yang hidup disana. Berdasarkan permasalahan diatas timbul beberapa pertanyaan : 1. Jenis-jenis sampah organik dan anorganik yang terdeposit di daerah sungai dan pesisir Kota Palu. 2. Besarnya kepadatan mutlak dan kepadatan relatif sampah organik dan anorganik yang berada di sungai utama dan pesisir Kota Palu. 3. Cara mengurangi sampah organik dan anorganik yang terdapat di sungai utama dan pesisir pantai Kota Palu. 4. Dampak pencemaran sampah organik dan anorganik terhadap kualitas perairan di sungai utama dan pesisir Kota Palu

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui jenis sampah organik dan anorganik di daerah aliran Sungai Palu dan pesisir Kota Palu. 2. Mengetahui kepadatan mutlak serta kepadatan relatif sampah organik dan anorganik di Sungai Palu dan pesisir Kota Palu. 3. Mengetahui dampak pencemaran sampah organik dan anorganik terhadap kualitas perairan daerah aliran Sungai Palu dan pesisir Kota Palu. 4. Mengetahui metode pengelolaan sampah organik dan anorganik yang terdapat di Sungai Palu dan pesisir Kota Palu. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa, peneliti, pemerintah dan masyarakat umum sebagai informasi ilmiah awal tentang jenis, jumlah potonganberat kepadatan mutlak dan kepadatan relatif sampah organik dan anorganik yang tersebar di sekitar Sungai Palu dan pesisir Kota Palu. Selain itu juga dapat mengetahui cara penanggulangan dalam mengurangi sampah serta mengetahui dampak pencemaran sampah terhadap kualitas perairan Sungai Palu dan pesisir Kota Palu. 1.4 Kerangka Penelitian Suatu daerahekosistem dikatakan tercemar apabila beban pencemaran lebih besar dari kapasitas asimilasi perairan, yang diindikasikan oleh lebih tingginya konsentrasi bahan pencemar dibandingkan dengan kapasitas lingkungannya Wardhana, 2001. Kondisi ini apabila tidak segera diperhatikan, akan menimbulkan dampak negatif pada sistem ekologi, ekonomi dan sosial. Pencemaran ini apabila dibiarkan sampai pada taraf dimana beban pencemar lebih besar nilainya dari pada kapasitas asimilasi maka akan fatal akibatnya bagi sistem kehidupan Tanaka et.al., 2009. Oleh karena itu, menurut Soeroto 1997 salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melalui pengurangan beban pencemaran langsung dari sumber pencemar. Untuk sampai pada kebijakan seperti itu, tentu saja terlebih dahulu perlu diketahui secara kuantitatif berapa besar jumlah kepadatan mutlak dan kepadatan relatif bahan pencemar organik dan anorganik suatu perairan dan pesisir pantai Coe dan Rogers, 1997. Untuk mengukur jumlah kepadatan sampah organik dan anorganik dapat dilakukan dengan dua cara, yang pertama adalah dengan cara penilaian cepat rapid pollution assessment yang dilakukan dengan memanfaatkan data yang ada mengenai kondisi-kondisi sumber pencemar, jumlah penduduk dan lain sebagainya. Untuk kemudian dilakukan perhitungan total dari jumlah sampah yang masuk melalui sungai maupun yang langsung dibuang ke pesisir pantai. Cara kedua dilakukan dengan langsung melakukan pengukuran beban pencemaran pada muara sungai yang masuk pada perairan pesisir. Untuk menghitung kapasitas asimilasi dilakukan dengan melalui suatu pendekatan hubungan antara kualitas air dengan beban limbah Fardiaz, 1992. Banyak pihak yang akan dirugikan dengan terjadinya pencemaran ini antara lain nelayan, sektor wisata, pemerintah kota, dan masyarakat Kota Palu secara keseluruhan. Keberhasilan pengelolaan sampah ini tergantung pada partisipasi masyarakat, sebagai penghasil utama sampah. Partisipasi masyarakat berupa pemilahan antara sampah organik dan sampah anorganik dalam proses pewadahan merupakan proses awal menghadapi pencemaran di Kota Palu ini. Adapun alur pemikiran ini secara ringkas diperlihatkan pada Gambar 1. Gambar 1. Bagan Kerangka Penelitian Sumber Pencemaran Dinamika Perairan Morfologi Pantai Sortir Karakteristik Jenis Sampah Organik dan Anorganik Analisis Dampak Sampah Sungai dan Pesisir Analisis Kualitas Air Sungai dan Air Laut Principle Component Analysis PCA Pengukuran Jumlah Kepadatan Mutlak Kepadatan Relatif Sampah Strategi Implementasi Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Pesisir dan Laut

2. TINJAUAN PUSTAKA