BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
4.1. Perancangan Sistem
Setelah melakukan tahapan pemeriksaan dan tahapan analisa, langkah selanjutnya adalah tahapan perancangan sistem. Tahapan perancangan merupakan proses untuk
menerjemahkan kebutuhan pengguna dari hasil pemeriksaan sistem yang ada dan analisa kebutuhan pengguna dalam bentuk representasi perangkat lunak, sehingga dapat
dimengerti oleh pengguna. Perancangan sistem ini meliputi perancangan basis data dan perancangan antar muka pengguna.
4.1.1. Gambaran Umum Sistem
Sistem pakar analisa dan penanganan gangguan pada jaringan distribusi power system
menggunakan metode CBR ini dikembangkan untuk mengatasi gangguan listrik berdasarkan laporan dari pelanggan. Perangkat lunak sistem yang dikembangkan dalam
penelitian ini berfungsi sebagai penganalisa gangguan listrik yang dilaporkan pelanggan. Kemudian sistem, lewat operator akan memberikan solusi penanganan gangguan listrik
berdasarkan pengalaman kasus-kasus gangguan listrik sebelumnya atau hasil analisa pakar yang mengerti tentang penanganan gangguan listrik yang telah dijadikan sebagai
pengetahuan di dalam basisdata sistem.
Gambar 8.
Diagram laporan gangguan dan penanganan oleh sistem Operator
Sistem
Saran Penanganan
Pelanggan
Laporan Kasus Gangguan
Penanganan gangguan
Status kerusakan
solusi
Teknisi Lapangan
Untuk menggambarkan proses-proses yang terjadi dalam sistem pakar yang dikembangkan dalam penelitian ini, maka dibuat data flow diagram. Data flow diagram
DFD sistem pakar dimulai dari DFD level 0 sampai DFD yang lebih rinci. Adapun DFD level 0 sistem pakar yang dikembangkan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 9
dan DFD level 1 yang disajikan pada Lampiran 1.
Gambar 9. DFD level 0 Sistem pakar analisa gangguan di jaringan distribusi
4.1.2. Akuisisi Pengetahuan
Akuisisi pengetahuan sistem pakar analisa dan penanganan gangguan pada jaringan distribusi power system dilakukan dengan tiga cara, yaitu 1 belajar dari kasus-
kasus di masa lalu, 2 Studi literatur pustaka dan 3 wawancara dengan pakar. Akuisisi pengetahuan lewat belajar dari kasus-kasus lampau dilakukan dengan cara mendapatkan
contoh-contoh kasus yang pernah terjadi gangguan di lokasi sekitar kantor area pelayanan jaringan tersebut serta solusi yang dilakukan oleh petugas unit gangguan Lampiran 2.
Akuisisi melalui studi literatur dilakukan dengan cara mencari tahu beberapa istilah material yang mengalami kerusakan yang mungkin belum pernah di berikan oleh pakar
yang didapatkan dari buku-buku tentang operasi tenaga listrik dan jaringan distribusi. Hasil akuisisi pengetahuan lewat studi literatur bisa dilihat pada Lampiran 3. Wawancara
dengan pakar meliputi identifikasi terhadap kelompok peralatan yang biasa mengalami terjadi gangguan, material-material yang biasa mengalami kerusakan dan sumber
kerusakan. Salah satu contoh hasil akuisisi pengetahuan lewat wawancara dengan pakar bisa dilihat pada Lampiran 4.
4.1.3. Representasi Pengetahuan