Selanjutnya penjelasan tahapan-tahapan sebagai berikut :
3.1.1. Tahapan Pemeriksaan Investigation
Tahapan pemeriksaan, meliputi : a. Pemeriksaan sistem yang dijalankan oleh kantor distribusi bagian pelayanan
gangguan. b. Pemeriksaan keterangan-keterangan yang harus dilaporkan pelanggan ke operator
di bagian pelayanan gangguan untuk mengidentifikasikan posisi gangguan serta jenis gangguan.
c. Pemeriksaan tempat dan software yang digunakan untuk menyimpan kasus-kasus lampau maupun kasus-kasus baru.
3.1.2. Tahapan Analisa Analysis
Tahapan analisa, meliputi : Diskusi dengan pakar sebagai sumber pengetahuan. Pakar yang diwawancarai
adalah orang-orang yang pernah bekerja di PT. PLN dan saat ini bekerja sebagai dosen di STT-PLN, Cengkareng. Jakarta Barat, serta operator yang bekerja di bagian
pelayanan gangguan, Kantor Distribusi Cabang Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat. Wawancara tersebut meliputi hal-hal yang mencakup:
a. Batasan jaringan distribusi yang sering mengalami gangguan. b. Urutan-urutan tugas yang harus dijalankan oleh petugas lapangan untuk mencari
posisi gangguan. c. Solusi yang harus dilakukan oleh petugas lapangan untuk mengatasi gangguan
yang terjadi.
3.1.3. Tahapan Perancangan Design
Tahapan perancangan, meliputi : 1. Akuisisi Pengetahuan
Akuisisi pengetahuan yang dilakukan adalah a. Wawancara pakar
b. Studi literatur, yaitu mencari beberapa istilah-istilah yang belum pernah di berikan oleh pakar
c. Mencari contoh-contoh kasus gangguan di kantor area pelayanan jaringan unit gangguan.
2. Representasi Pengetahuan Fakta dan informasi yang diperoleh dari pakar selanjutnya dirumuskan dan
dipresentasikan dengan Metode Case-Based Reasoning CBR, yaitu metode yang menggunakan kasus-kasus lampau untuk menyelesaikan kasus yang sedang
dihadapi.
3. Pengembangan Mesin Inferensi Untuk mengembangkan mesin inferensi, ada beberapa faktor yang harus
dilakukan supaya mesin inferensi tersebut dapat bekerja dengan baik, yaitu : a. Penentuan input yang akan digunakan
b. Penentuan proses penalaran yang biasa dilakukan oleh seorang pakar
4. Basis Data Dalam perancangan basis data ini di lakukan dalam dua tahapan yaitu
dimulai dengan menentukan entity relationship ER, tahapan berikutnya adalah dengan membuat kamus data.
5. Antar Muka Pemakai Pada tampilan awal antar muka pemakai, dibuat dalam bentuk menu bar,
yang bertujuan supaya dapat mempermudah pemakai mengakses sistem tersebut. Tampilan awal tersebut merupakan tampilan utama sistem. Untuk perancangan
outputnya, maka sistem yang dikembangkan akan menghasilkan output yang berupa :
a. Output Data Kasus, merupakan hasil pencarian kasus-kasus terdahulu b. Output Data Gangguan, merupakan hasil pencarian gangguan diinginkan
berdasarkan bobotnya c. Output Gangguan dan Solusi, merupakan hasil pencarian gangguan dan solusi
yang diinginkan berdasarkan bobot dari solusinya. d. Output Kasus, sebagai hasil menyimpan kasus baru.
e. Output Daftar Gangguan, merupakan hasil untuk memperbaiki atau menambah data gangguan dan solusinya.
3.1.4. Tahapan Implementasi Implementation