BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Manajemen Modal Kerja
2.1.1 Pengertian manajemen
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata manajemen berarti penggunaan sumber daya efektif untuk mencapai sasaran atau pimpinan yang
bertanggung jawab atas jalannya perusahaan atau organisasi. Definisi manajemen yg dikemukakan oleh Daft 2003: 4 sebagai berikut:
“Management is the attainment of organizational goals in an effective and efficient manner through planning organizing leading and controlling
organizational resources”. Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti bahwa manajemen
merupakan pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien lewat perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sumber
daya organisasi. Senada dengan pernyataan tersebut, menurut. Stonner dan Freeman 2006: 5,
manajemen adalah “proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha- usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan”.
Ada banyak versi mengenai definisi manajemen, namun pengertiannya secara umum adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian pengawasan,
Universitas Sumatera Utara
yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
2.1.2 Pengertian modal kerja
Pemahaman arti modal kerja sangat erat hubungannya dengan perhitungan kebutuhan modal kerja. Pengertian modal kerja yang berbeda-beda akan
menyebabkan perhitungan kebutuhan modal kerja yang juga berbeda. Menurut Sawir 2005: 129, ”modal kerja adalah keseluruhan aset lancar yang dimiliki
perusahaan atau dapat pula sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari”, seperti membayar upah buruh dan gaji
pegawai, uang muka pembelian bahan baku serta beban lainnya. Menurut Brigham dan Houston 2001: 131, “modal kerja adalah aset
lancar yang digunakan dalam operasi”. Sejumlah dana yang dikeluarkan untuk membelanjai operasi perusahaan diharapkan akan kembali dalam jangka waktu
pendek melalui hasil penjualan barang dagangan atau hasil produksi. Uang yang masuk tersebut akan dikeluarkan kembali guna membiayai operasi perusahaan
selanjutnya. Dengan demikian, uang atau dana tersebut akan berputar secara terus menerus setiap periode sepanjang hidup perusahaan Djarwanto, 2001:
85. Pengertian modal kerja secara mendalam terkandung dalam konsep modal
kerja yang dibagi menjadi tiga macam yaitu konsep kuantitatif, konsep kualitatif, dan konsep fungsional.
1. Konsep kuantitatif
Universitas Sumatera Utara
Konsep kuantitatif menyebutkan bahwa modal kerja adalah seluruh aset lancar dan lebih menekankan bagaimana membiayai operasi
perusahaan jangka pendek.
2. Konsep kualitatif Konsep kualitatif merupakan konsep yang berfokus pada kualitas
modal kerja. Aset lancar yang lebih besar dari kewajiban lancar akan menimbulkan kepercayaan bagi para kreditor kepada pihak
perusahaan, dan jika current ratio menunjukkan sebaliknya, maka akan mengurangi kepercayaan kreditor.
3. Konsep fungsional Konsep fungsional berfokus pada fungsi dana yang dimiliki
perusahaan dalam memperoleh laba, artinya semakin banyak dana yang digunakan sebagai modal kerja seharusnya dapat meningkatkan
perolehan laba. Kasmir, 2008 : 250.
Ketiga konsep tersebut juga memiliki kekurangan dan kelebihannya masing- masing. Kelemahan konsep kuantitatif adalah tidak mencerminkan
tingkat likuditas perusahaan dan tidak mementingkan kualitas apakah modal kerja dibiayai oleh kewajiban jangka panjang atau kewajiban jangka pendek
atau pemilik modal, berbeda dengan konsep kualitatif yang mampu memperlihatkan tingkat profitabilitas perusahaan.
Selain itu modal kerja juga dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu : a. modal kerja permanen permanent working capital yaitu modal kerja
yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya,
b. modal kerja variabel variabel working capital yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan Riyanto,
1984: 57. Pengendalian jumlah modal kerja yang tepat akan menjamin operasi dari
perusahaan secara efisien dan ekonomis. Jika modal kerja terlalu besar, maka dana yang tertanam dalam modal kerja melebihi kebutuhan, sehingga terjadi
Universitas Sumatera Utara
dana menganggur, tetapi apabila jumlah modal kerja terlalu kecil atau kurang, maka perusahaan akan kurang mampu memenuhi permintaan pasar.
Modal kerja yang dibutuhkan perusahaan harus segera terpenuhi sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan modal kerja terkadang tidaklah selalu tersedia
seperti yang diinginkan. Terpenuhi tidaknya kebutuhan modal kerja sangat tergantung pada berbagai faktor. Pihak manajemen harus sesegera mungkin
memperhatikan faktor-faktor kebijakan dalam upaya pemenuhan modal kerja seperti, sifat umum atau tipe perusahaan, tingkat perputaran persediaan dan
piutang, business cycle, waktu yang diperlukan untuk memproduksi atau mendapatkan barang, syarat-syarat pembelian dan penjualan, tingkat resiko,
credit rating dari perusahaan dan lainnya. Berdasarkan pengertian- pengertian yang telah dikemukakan, maka dapat
disimpulkan bahwa modal kerja merupakan dana yang diinvestasikan dalam aset lancar yang digunakan oleh perusahaan dalam kegiatan operasinya untuk
menghasilkan pendapatan sesuai tujuan utama didirikannya perusahaan.
2.1.3 Pengertian manajemen modal kerja