tingkat profitabilitas secara parsial pada tingkat kepercayaan 95.
b Variabel likuiditas memiliki t hitung 4.343 dengan nilai signifikansi 0.000 lebih kecil dari 0,05. Dengan menggunakan
tabel t, diperoleh t tabel sebesar 2,0141. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung sebesar 4.343 lebih besar dari t tabel sebesar
2,0141sehingga H
A
diterima dan H ditolak dimana artinya,
likuiditas mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas secara parsial pada perusahaan industri farmasi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia.
4.2.4.2 Uji signifikansi simultan
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen.
Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan nilai kritis, Ftabel dengan Fhitung yang terdapat pada tabel analisis df variance.
Dalam uji F digunakan hipotesis yang disebutkan dibawah ini. H
: b
1
,b
2
,b
3
= 0, artinya perputaran modal kerja dan likuiditas tidak mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas secara simultan
pada perusahaan industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H
a
: b
1
,b
2
,b
3
≠ 0, artinya perputaran modal kerja dan likuiditas mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas secara simultan pada
Universitas Sumatera Utara
perusahaan industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Kriteria pengujiannya yaitu: Ho diterima jika F
hitung
F
tabel
dan signifikansi 0,05 Ha diterima jika F
hitung
F
tabel
dan signifikansi 0,05
Tabel 4.7 Hasil Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
27.107 2
13.553 19.130
.000
a
Residual 26.214
37 .708
Total 53.321
39 a. Predictors: Constant, LN_WCT, LN_CR
b. Dependent Variable: LN_ROI
Sumber : Output SPSS, diolah Penulis, 2012
Hasil uji F yang ditampilkan dalam tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai F hitung adalah 19.130 dengan tingkat signifikansi 0.000 yang lebih kecil dari
0,05 dengan menggunakan tabel F diperoleh nilai F tabel sebesar 2,449. Hal tersebut menunjukkan bahwa, F hitung sebesar 19.130 lebih besar dari F tabel
sebesar 2,449 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak, artinya variabel bebas yaitu perputaran modal kerja dan likuiditas mempunyai pengaruh terhadap
profitabilitas secara simultan pada perusahaan industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil pengujian secara bersama-sama, dapat disimpulkan bahwa manajemen modal kerja dan likuiditas berpengaruh secara simultan terhadap
profitabilitas, yang ditunjukkan dengan nilai F
hitung
F
tabel
19.130 2,449 dan nilai signifikansi 0.000 0,05. Angka koefisien determinasi Adjusted R Square
adalah 0.508,hal ini berarti 50,8 variasi dari profitabilitas bisa dijelaskan oleh kedua variasi variabel independen, sedangkan sisanya sebesar 49,2 dijelaskan
oleh variasi atau faktor lain. Berarti, kemampuan variabel independen dalam memprediksi variabel dependen tinggi.
Dari hasil pengujian variabel secara parsial, variabel manajemen modal kerja yang diukur dengan working capital turnover WCT tidak berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas. Hasil pengujian tersebut diperoleh melalui uji t dimana t
hitung
t
tabel
0.394 2,0141 dengan tingkat signifikansi 0.696 0.05. Hal ini tidak sejalan dengan pernyataan Tunggal 2000:195, “Makin pendek periode
perputaran modal kerja, makin cepat perputarannya sehingga perputaran modal kerja makin tinggi dan perusahaan makin efisien yang pada akhirnya profitabilitas
semakin meningkat”, dimana dalam pernyataan tersebut menunjukkan adanya pengaruh manajemen modal kerja terhadap profitabilitas sedangkan dari hasil uji
SPSS yang telah dilakukan perputaran modal kerja tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
Likuiditas yang diukur dengan current ratio berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Hasil pengujian ini diperoleh melalui uji t, dapat dilihat
dari nilai t
hitung
t
tabel
4,343 2,0141 serta signifikansi 0,000 0,05. Hasil
Universitas Sumatera Utara