Teknik Pengumpulan Data Teknik Penentuan Skor

Dengan demikian, maka dari jumlah populasi 1.197 diperoleh ukuran sampel sebesar 92,3 atau 92 sampel penelitian.

2.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan dua cara, yaitu : 1. Pengumpulan data primer, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan daftar pertanyaan kuesioner kepada responden. b. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diteliti. 2. Pengumpulan data sekunder, yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan bahan kepustakaan yang dapat mendukung data primer. Pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Studi kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, serta pendapat para ahli yang berkompetisi serta memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti. b. Studi dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan – catatan atau dalam bentuk dokumen yang ada dilokasi penelitian serta sumber-sumber yang relevan dengan objek penelitian. Data yang dimaksud bisa merupakan undang-undang, Universitas Sumatera Utara peraturan, hasil studiriset, pernyataan, teori yang relevan, serta bahan lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

2.5 Teknik Penentuan Skor

Dalam penelitian ini, teknik pengukuran skor yang digunakan adalah teknik skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban dari setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif Sugiyono, 2008:93. Menurut skala likert ada lima alternatif jawaban dengan memberikan skor yang berbeda setiap alternatif jawaban yaitu sebagai berikut : 1. Untuk pilihan jawaban a diberi skor 5 2. Untuk pilihan jawaban b diberi skor 4 3. Untuk pilihan jawaban c diberi skor 3 4. Untuk pilihan jawaban d diberi skor 2 5. Untuk pilihan jawaban e diberi skor 1 Untuk mengetahui kategori jawaban responden dari masing-masing variabel tersebut, maka ditentukan dengan skala intervalnya dengan cara sebagai berikut: Skor tertinggi − Skor terendah banyak bilangan Maka diperoleh : 5 −1 5 = 0,8 Sehingga dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden masing-masing variabel, yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Skor untuk kategori Sangat Tinggi = 4,21 – 5,00 2. Skor untuk kategori Tinggi = 3,41 – 4,20 3. Skor untuk kategori Sedang = 2,61 – 3,40 4. Skor untuk kategori Rendah = 1,81 – 2,60 5. Skor untuk kategori Sangat Rendah = 1,00 – 1,80 Untuk menentukan jawaban responden tersebut tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah maka dari jumlah skor dari variabel akan ditentukan rata-ratanya dengan membagi jumlah pertanyaan. Dari hasil pembangian tersebut, maka akan dapat diketahui jawaban responden termasuk ke dalam kategori yang mana. 2.6 Teknik Analisis Data

2.6.1 Koefisien Korelasi Product Moment

Teknik ini dipergunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya dan besar kecilnya hubungan antar variabel bebas X dengan variabel terikat Y. Cara perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut: � �� = �∑ �� − ∑ �∑ � �{�∑ � 2 − ∑ � 2 }{ �∑ � 2 − ∑ � 2 } dimana: � �� = Angka indeks korelasi antara X dan Y � = jumlah responden ∑ �� = jumlah perkalian antara skor x dan y � = skor variabel bebas kredit usaha rakyat � = skor variabel terikat pengembangan usaha mikro kecil Universitas Sumatera Utara Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus diatas dapat memberikan tiga kemungkinan mengenai hubungan antara kedua variabel, yaitu : 1. Nilai r yang positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh nilai variabel yang lain. 2. Nilai r yang negatif menunjukkan hubungan kedua variabel negatif, artinya menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai variabel yang lain. 3. Nilai r yang sama dengan nol menunjukkan kedua variabel tidak mempunyai hubungan, artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya berubah. Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi, sedang atau rendah antara kedua variabel tersebut berdasarkan nilai r koefisien korelasi, digunakan penafsiran atau interprestasi dilihat dari angka-angka sebagai berikut : Tabel 2.1 Interpretasi Koefisien Korelasi Product Moment Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000 Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat Sumber : Sugiyono 2008:184. Dengan nilai r koefisien korelasi yang diperoleh maka dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui tabel korelasi. Tabel korelasi ini mencantumkan taraf Universitas Sumatera Utara signifikansi tertentu, dalam hal ini signifikan 5. Bila nilai r tersebut adalah signifikan, artinya hipotesis kerja atau hipotesis alternatif dapat diterima.

2.6.2 Uji Signifikan

Uji signifikan adalah uji yang dilakukan untuk menentukan apakah hipotesa diterima atau ditolak. Uji signifikan ini dilakukan terhadap hipotesa nilai Ho, yang berbunyi “tidak ada korelasi antara variabel X dengan variabel Y”. Ho ditolak apabila nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel t-hitung t-tabel, dan dapat diterima apabila nilai t-hitung lebih kecil dari harga t-tabel t hitung t-tabel, dengan rumus sebagai berikut Sugiyono, 2005:14 : � ℎ��� �� = �√� − 2 √1 − � 2 dimana : t-hitung = Nilai dari Uji Signifikan r = Indeks Koefisien Korelasi Product Moment n = Jumlah Responden

2.6.3 Koefisien Determinan

Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas X terhadap variabel terikat Y. Perhitungan dilakukan dengan rumus sebagai berikut : � = �� �� � 2 × 100 dimana : � = Koefisien Determinan � �� = Koefisien Korelasi Product Moment antara x dan y Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN