αβij = Pengaruh taraf ke-i dari konsentrasi KNO3 dan pengaruh taraf ke-j dari lama perendaman
εij = Pengaruh taraf ke-i dari konsentrasi KNO3 dan taraf ke-j pada
perendaman dengan air
D. Pelaksanaan Penelitian
A. Persiapan Benih Benih dipilih dari benih yang ukurannya relatif seragam serta tidak cacat
secara fisik. Untuk mengetahui benih yang baik adalah dengan cara memasukkannya ke dalam air. Benih yang baik akan tenggelam,
sedangkan benih yang tidak baik akan terapung. Benih yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih yang bebas dari hama dan penyakit.
B. Persiapan Media Kecambah Media yang digunakan pada penelitian ini adalah 50 pasir + 50 Top
Soil . Sebelum digunakan pasir dan Top Soil disterilkan terlebih dahulu
dengan cara mengukus selama ± 20 menit. Media yang digunakan
dianggap lebih baik untuk perkecambahan karena mengikuti hasil penelitian Siringo-ringo 2004.
C. Pemberian Perlakuan Benih direndam KNO
3
dengan konsentrasi 0,3, 0,5, 0,7 dan 0,9 masing-masing selama 1 jam setelah itu dikering anginkan
± 1jam. Kemudian masing-masing direndam lagi dengan air sesuai dengan
perlakuan sehingga waktu penanaman dapat bersamaan.
Universitas Sumatera Utara
D. Pengecambahan Benih Setelah perendaman dengan KNO
3
dan dengan air selesai benih dikecambahkan dibak kecambah yang telah disiapkan dengan jarak tanam
5x5 cm dan kedalamannya 1,5 cm dengan menempatkan bagian benih yang runcing menghadap ke atas.
E. Pemeliharaan Penyiraman dilakukan setiap hari dengan menggunakan air bersih dan
untuk penyiraman digunakan handsprayer atau gembor 2 kali sehari pukul 10.00 dan 17.00 wib. Penyiangan gulma dilakukan secara manual,
bila ada gulma di dalam bak kecambah segera diambil dengan hati-hati agar media tidak hancur dan benih tidak terganggu.
E. Parameter Pengamatan
Adapun parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah: 1. Persentase Perkecambahan
Persen perkecambahan dihitung dengan rumus: 100
x kan
dikecambah yang
benih Jumlah
h berkecamba
yang benih
Jumlah han
Perkecamba =
2. Kecepatan Berkecambah Dihitung dengan menggunakan rumus:
Indek Vigor = G1D1 + G2D2 + G3D3 +.........+ GnDn
Dimana: G = Jumlah benih yang disesuaikan dengan benih tersebut
D = Waktu yang disesuaikan benih tersebut N = Jumlah benih yang berkecambah pada perhitungan akhir
Universitas Sumatera Utara
3. Persentase Kecambah Abnormal Dihitung dengan menggunakan rumus:
100 x
kan dikecambah
yang benih
Jumlah abnormal
kecambah Jumlah
abnormal kecambah
Persentase =
4. Nilai Kecambah Benih hari Nilai kecambah atau Germination Value GV dihitung dengan menggunakan
rumus: GV = PV x MDG
Dimana:
a mencapainy
untuk dibutuhkan
yang hari
Jumlah t
pada han
Perkecamba PV
=
seluruhnya uji
hari Jumlah
G pada
han Perkecamba
MDG =
Keterangan: PV
= Nilai Puncak Peak Value MDG
= Rata-rata Perkecambahan Harian Mean Daily Germination t
= Titik dimana laju perkecambahan mulai menurun G = Titik dimana persentase perkecambahan berakhir
5. Laju Perkecambahan Germination Rate Menurut Sutopo 1985 laju perkecambahan dapat diukur dengan menghitung
jumlah hari yang diperlukan untuk munculnya radikel atau plumula.
h berkecamba
yang benih
total Jumlah
T N
T N
T N
ratahari Rata
x x
+ +
+ =
− ..........
2 2
1 1
Dimana: N = Jumlah benih yang berkecambah pada satuan waktu tertentu
Universitas Sumatera Utara
T = Menunjukkan jumlah antara awal pengujian sampai dengan akhir dari interval tertentu suatu pengamatan.
6. Umur Berkecambah Pengamatan ini dilakukan dengan menghitung jumlah hari yang dibutuhkan
plumula untuk muncul kepermukaan media tanam. Perhitungan dimulai pada saat setelah masa tanam hingga data dianggap mencukupi atau penelitian
berakhir.
Universitas Sumatera Utara
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil 1. Persentase Perkecambahan