Dormansi Benih Pengaruh Lama Perendaman KN03 dan Air Terhadap Perkecambahan Benih Kemiri (Aleurites moluccana willd)

D. Dormansi Benih

Menurut Sadjad 1994, benih dorman ialah benih yang mengalami istirahat total yang dalam keadaan media tumbuh optimum benih tidak menunjukkan gejala atau fenomena tumbuh. Dormansi biji terdapat luas di alam tetapi tidak mudah mendeteksikannya secara tepat. Kalau suatu biji tidak berkecambah bila diberi air cukup dan suhu yang tinggi, ia mungkin mati atau dorman. Benih rekalsitran adalah benih yang tidak dapat disimpan dalam waktu lama, tidak tahan atau mati jika disimpan pada suhu dingin, dan tidak tahan disimpan bila kadar airnya diturunkan sampai dibawah kadar air kritis. Benih rekalsitran dimiliki oleh pohon-pohonan. Beberapa spesies tanaman tropis yang mempunyai sifat “rekalsitran” atau peka terhadap suhu rendah adalah kemiri, kayu manis, pala, kelapa dan palma lainnya. Kelompok tanaman ini menghasilkan benih yang tidak pernah kering pada tanaman induknya, bila gugur benih masih dalam kondisi lembab dan akan mati bila kadar air kritis. Walau benih disimpan pada kondisi lembab daya hidupnya relatif pendek, dari beberapa minggu sampai beberapa bulan tergantung spesiesnya Hasanah, 2002. Proses perkecambahan benih merupakan suatu rangkaian kompleks dari perubahan-perubahan morfologi, fisiologi dan biokimia. Tahap pertama suatu perkecambahan benih dimulai dengan proses penyerapan air oleh benih, melunaknya kulit benih dan hidrasi dari protoplasma. Tahap kedua dimulai dengan kegiatan-kegiatan sel dan enzim-enzim serta naiknya tingkat respirasi benih. Tahap ketiga merupakan tahap dimana terjadi penguraian bahan-bahan seperti karbohidrat, lemak dan protein menjadi bentuk-bentuk yang melarut dan Universitas Sumatera Utara ditranslokasikan ketitik-titik tumbuh. Tahap keempat adalah asimilasi dari bahan- bahan yang telah diuraikan tadi di daerah meristematik untuk menghasilkan energi bagi kegiatan pembentukan komponen dan pertumbuhan sel-sel baru. Tahap kelima adalah pertumbuhan dari kecambah melalui proses pembelahan, pembesaran dan pembagian sel-sel pada titik-titk tumbuh. Sementara daun belum dapat berfungsi sebagai organ untuk fotosintesa maka pertumbuhan kecambah sangat tergantung pada persediaan makanan yang ada dalam biji Sutopo, 2004. Kemiri dapat diperbanyak secara generatif melalui benih atau secara vegetatif melalui sambungan, tempelan atau cangkokan. Perbanyakan melalui benih tidak menyebabkan menurunnya sifat unggul tanaman induknya, kecuali adanya dormansi biji tidak ada masalah lain pada pengembangannya Badan Pengelolaan Gedung Manggala Wanabakti, 1995.

E. Pengaruh KNO