B. Syarat Tumbuh
Tanaman kemiri cukup toleran terhadap berbagai tipe tanah dan iklim. Bahkan ditempat yang berpasir dengan unsur hara yang minimum, di tanah
berbatu atau tebing, tanaman kemiri dapat tumbuh dengan baik, asalkan tidak bercadas. Hal ini disebabkan karena perkembangan akar kemiri bersifat progresif,
dapat menarik dan menyerap air tanah serta unsur hara dalam lingkungan yang luas Paimin, 1997.
Meskipun kemiri tidak banyak menuntut syarat lingkungan, tetapi pertumbuhannya akan maksimal jika ditanam dilokasi yang mempunyai
lingkungan, seperti berikut ini: a. Iklim, tanaman kemiri akan tumbuh baik pada suhu 21-27
°C. Pada suhu seperti itu proses pembungaan dan pembuahan tanaman akan berhasil
lebih baik dibandingkan pada kisaran suhu yang lain. Dengan demikian akan memungkinkan tanaman berproduksi maksimal.
b. Curah hujan, yaitu 1000-2400 mm dengan hari hujan 80-110 hari per tahun. Hari hujan terutama diperlukan pada saat tanaman masih berusia
muda, tetapi tidak sampai air tergenang. c. Kelembaban, kelembaban rata-rata yang dibutuhkan tanaman kemiri
adalah 75. d. Tanah, tanah yang cocok untuk tanaman kemiri adalah tanah yang subur
dan bertekstur gembur sehingga mudah ditembus oleh akar. Pada tanah padat, selain sukar ditembus oleh akar tanaman, juga mudah digenangi air
sehingga tanaman mudah diserang penyakit cendawan. Jenis tanah yang sesuai untuk ini adalah tanah lempung berpasir atau lempung liat.
Universitas Sumatera Utara
C. Perkecambahan Benih
Perkecambahan adalah serangkaian peristiwa-peristiwa penting yang terjadi sejak benih dorman sampai ke tahap pertumbuhan bibit dimana tergantung
pada viabilitas benih, kondisi lingkungan yang cocok dan pada beberapa tanaman tergantung pada usaha pemecahan dormansi Harjadi 1993. Menurut Sutopo
2004, faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan meliputi faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam yang berperan dalam mempengaruhi
perkecambahan antara lain adalah: 1. Tingkat kemasakan benih, benih yang dipanen sebelum tingkat kemasakan
fisiologisnya tercapai tidak mempunyai viabilitas tinggi, bahkan pada beberapa tanaman benih yang demikian tidak akan berkecambah.
2. Ukuran benih, di dalam jaringan penyimpanan benih terdapat karbohidrat, protein, lemak dan mineral. Dimana bahan-bahan ini diperlukan sebagai bahan
baku dan energi bagi embrio pada saat perkecambahan. Diduga benih yang berukuran besar dan berat mengandung cadangan makanan yang lebih banyak
dibandingkan benih yang ukurannya kecil. Makin besar atau berat ukuran benih maka kandungan proteinnya makin meningkat pula.
3. Dormansi, periode dormansi dapat berlangsung musiman atau dapat juga selama beberapa tahun tergantung pada jenis benih dan tipe dormansinya.
4. Zat-zat penghambat perkecambahan, banyaknya zat-zat yang diketahui dapat menghambat perkecambahan benih dikenal antara lain: larutan dengan
osmotik tinggi, bahan-bahan yang mengganggu metabolisme, herbisida, auksin
dan bahan-bahan yang terkandung dalam buah.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Sutopo 2004, faktor luar yang mempengaruhi perkecambahan antara lain adalah:
1. Air, merupakan salah satu syarat penting bagi berlangsungnya proses perkecambahan benih. Dua faktor penting yang berperan dalam penyerapan
air oleh benih adalah sifat dari benih itu sendiri terutama kulit perlindungannya dan jumlah air yang tersedia pada medium di sekitarnya.
2. Temperatur, merupakan syarat penting kedua bagi perkecambahan benih. Tanaman pada umumnya dapat diklasifikasikan berdasarkan kebutuhan akan
temperatur yaitu: a. Tanaman yang benihnya hanya akan berkecambah pada temperatur yang
relatif rendah b. Tanaman yang benihnya hanya akan berkecambah pada temperatur yang
relatif tinggi c. Tanaman yang mampu berkecambah pada kisaran temperatur dari rendah
sampai tinggi. 3. Cahaya, kebutuhan benih terhadap cahaya untuk perkecambahannya berbeda-
beda tergantung pada jenis tanamannya. 4. Oksigen, pada saat perkecambahan berlangsung proses respirasi akan
meningkat disertai pula meningkatnya pengambilan oksigen dan pelepasan karbon dioksida, air dan energi yang berupa panas.
5. Medium, medium yang baik untuk perkecambahan benih haruslah mempunyai sifat fisik yang baik, gembur dan mempunyai kemampuan menyimpan air
serta bebas dari organisme penyakit terutama cendawan.
Universitas Sumatera Utara
D. Dormansi Benih