Hasil 1. Persentase Perkecambahan Pengaruh Lama Perendaman KN03 dan Air Terhadap Perkecambahan Benih Kemiri (Aleurites moluccana willd)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil 1. Persentase Perkecambahan

Hasil sidik ragam persentase perkecambahan benih kemiri yang terdapat pada Lampiran 1 menunjukkan bahwa perlakuan perendaman dengan KNO 3 dan perendaman dengan air serta interaksi tidak berpengaruh nyata terhadap persen perkecambahan benih kemiri. Rataan persentase kecambah benih kemiri dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Rataan Persentase Perkecambahan Perlakuan Perendaman dengan KNO 3 Rataan Air K0 K1 K2 K3 K4 A1 2.24 0.71 1.47 2.24 0.71 1.47 A2 0.71 3.77 2.24 2.99 2.24 2.39 A3 1.47 1.47 2.24 2.89 3.76 2.37 A4 0.71 4.50 7.66 5.95 7.56 5.28 Rataan 1.28 2.61 3.40 3.52 3.57 Tabel 1 memperlihatkan bahwa perlakuan K4 perendaman KNO 3 0.9 memiliki nilai tertinggi untuk persentase perkecambahan sebesar 3.57 dan nilai terendah terdapat pada perlakuan K0 tanpa perendaman KNO3 yang memiliki nilai persentase perkecambahan sebesar 1.28. Untuk perlakuan perendaman dengan air diperoleh hasil tertinggi pada perlakuan A4 perendaman selama 20 hari yakni sebesar 5.28 dan untuk nilai terendah pada perlakuan A1 perendaman selama 5 hari yakni 1.47.

2. Kecepatan Berkecambah

Hasil sidik ragam kecepatan berkecambah benih kemiri yang terdapat pada Lampiran 1 menunjukkan bahwa perlakuan perendaman dengan KNO 3 dan Universitas Sumatera Utara perendaman dengan air serta interaksi tidak berpengaruh nyata terhadap kecepatan berkecambah benih kemiri. Rataan persentase kecambah benih kemiri dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Rataan Kecepatan Berkecambah Perlakuan Perendaman dengan KNO 3 Rataan Air K0 K1 K2 K3 K4 A1 0.72 0.71 0.71 0.71 0.71 0.712 A2 0.71 0.71 0.71 0.71 0.71 0.71 A3 0.71 0.71 0.71 0.72 0.71 0.712 A4 0.71 0.71 0.71 0.73 0.75 0.722 Rataan 0.713 0.71 0.71 0.718 0.72 Tabel 2 menunjukkan bahwa perlakuan K4 perendaman KNO 3 0.9 memiliki nilai tertinggi untuk kecepatan berkecambah sebesar 0.72 dan nilai terendah terdapat pada perlakuan K1 perendaman 0.3 larutan KNO3 dan K2 perendaman 0.5 larutan KNO3 yang memiliki nilai rataan persentase perkecambahan masing-masing sebesar 0,71. Untuk perlakuan perendaman dengan air diperoleh hasil tertinggi pada perlakuan A4 perendaman selama 20 hari yakni sebesar 0.722 dan untuk nilai terendah pada perlakuan A2 perendaman selama 10 hari yakni 0.71.

3. Persentase Kecambah Abnormal

Hasil sidik ragam persentase perkecambahan benih kemiri yang terdapat pada Lampiran 1 menunjukkan bahwa perlakuan perendaman dengan KNO 3 dan perendaman dengan air serta interaksi tidak berpengaruh nyata terhadap persentase kecambah abnormal benih kemiri. Rataan persentase kecambah benih kemiri dapat dilihat pada Tabel 3. Universitas Sumatera Utara Tabel 3. Rataan Persentase Kecambah Abnormal Perlakuan Perendaman dengan KNO 3 Rataan Air K0 K1 K2 K3 K4 A1 0.71 0.71 0.71 0.71 1.47 0.86 A2 1.47 0.71 0.71 0.71 0.71 0.86 A3 1.47 0.71 1.47 0.71 1.47 1.67 A4 0.71 1.47 0.71 0.71 0.71 0.86 Rataan 1.09 0.9 0.9 0.71 1.09 Tabel 3 menunjukkan bahwa perlakuan K4 perendaman KNO 3 0.9 dan K0 tanpa perendaman KNO 3 memiliki nilai tertinggi untuk persentase kecambah abnormal yakni masing-masing sebesar 1.09 dan nilai terendah terdapat pada perlakuan K1 perendaman 0.3 larutan KNO3 dan K2 perendaman 0.5 larutan KNO3 yang memiliki nilai rataan persentase perkecambahan masing- masing sebesar 0,9. Untuk perlakuan perendaman dengan air diperoleh hasil tertinggi pada perlakuan A3 perendaman selama 15 hari yakni sebesar 1.67 dan untuk nilai terendah pada perlakuan A1 perendaman selama 5 hari, A2 perendaman selama 10 hari dan A4 perendaman selama 20 hari.

4. Nilai Kecambah

Hasil sidik ragam nilai kecambah benih kemiri yang terdapat pada Lampiran 2 menunjukkan bahwa perlakuan perendaman dengan KNO 3 dan perendaman dengan air serta interaksinya memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai kecambah benih kemiri. Rataan persentase kecambah benih kemiri dapat dilihat pada Tabel 4. Universitas Sumatera Utara Tabel 4. Rataan Nilai Kecambah Perlakuan Perendaman dengan KNO 3 Rataan Air K0 K1 K2 K3 K4 A1 0.76 c 0.71 c 0.73 c 0.73 c 0.72 c 0.73 A2 0.71 c 0.79 c 0.79 bc 0.73 c 0.73 c 0.75 A3 0.71 c 0.72 c 0.73 c 0.82 b 0.74 c 0.74 A4 0.71 c 0.91 b 1.98 a 1.03 a 1.56 a 1.24 Rataan 0.72 0.78 1.06 0.83 0.94 Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT taraf 5 Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai tertinggi terdapat pada perlakuan K2A4 perendaman KNO 3 0.5 dan perendaman dalam air selama 20 hari yakni 1.98 dan nilai terendah pada perlakuan K0A2 tanpa perendaman KNO 3 dan perendaman dalam air selama 10 hari, K0A4 tanpa perendaman KNO 3 dan perendaman dalam air selama 20 hari, dan K1A1 perendaman KNO 3 0.3 dan perendaman dalam air selama 5 hari yakni 0.71. Berdasarkan hasil uji Duncan taraf 5 menunjukkan K2A2 tidak berbeda nyata dengan K4A4, K3A4 dan berbeda nyata dengan K0A1, K3A4, K3A3, K1A4 dan K0A1.

5. Laju Kecambah

Hasil sidik ragam kecepatan berkecambah benih kemiri yang terdapat pada Lampiran 2 menunjukkan bahwa perlakuan perendaman dengan KNO 3 dan perendaman dengan air memberikan pengaruh yang nyata terhadap laju kecambah namun interaksinya tidak berpengaruh nyata. Rataan Laju Kecambah benih kemiri dapat dilihat pada Tabel 5 Universitas Sumatera Utara Tabel 5. Rataan Laju Perkecambahan Perlakuan Perendaman dengan KNO 3 Rataan Air K0 K1 K2 K3 K4 A1 3.60 0.71 0.72 0.71 0.71 1.29 a A2 0.71 0.71 0.71 0.71 0.71 0.71 b A3 0.71 0.71 0.71 0.73 0.71 0.714 b A4 0.71 0.72 0.73 0.74 0.75 0.73 b Rataan 1.43 a 0.713 b 0.72 b 0.72 b 0.72 b Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT taraf 5 Pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa laju perkecambahan tercepat pada perlakuan perendaman dengan KNO 3 terdapat pada perlakuan K1 perendaman 0.3 KNO 3 yaitu 0.71 hari dan terendah pada perlakuan K0 tanpa perendaman KNO 3 yaitu 1.43 hari. Berdasarkan uji lanjut Duncan, K0 berbeda nyata dengan K1, K2, K3 dan K4. Untuk perlakuan perendaman dengan air laju perkecambahan tercepat terdapat pada perlakuan A2 10 hari perendaman dalam air yaitu 0.71 hari dan terendah pada perlakuan A1 yaitu 1.29 hari. Berdasarkan uji lanjut Duncan, A1 berbeda nyata dengan A2, A3 dan A4.

6. Umur Perkecambahan

Hasil sidik ragam umur perkecambahan benih kemiri yang terdapat pada Lampiran 2 menunjukkan bahwa perlakuan perendaman dengan KNO 3 dan perendaman dengan air memperikan pengaruh yang nyata terhadap umur kecambah namun interaksinya tidak berpengaruh nyata. Rataan persentase kecambah benih kemiri dengan perlakuan perendaman KNO 3 dan perendaman dalam air dapat dilihat pada Tabel 6 Universitas Sumatera Utara Tabel 6 Rataan Umur Perkecambahan Perlakuan Perendaman dengan KNO 3 Rataan Air K0 K1 K2 K3 K4 A1 11.82 3.56 8.53 16.24 9.65 9.95 b A2 3.54 28.66 19.67 15.64 17.63 17.03 a A3 12.08 11.57 7.68 27.75 23.80 16.58 ab A4 3.54 23.86 30.37 32.29 35.76 25.16 a Rataan 7.74 b 16.91 ab 16.56 ab 22.98 a 21.71 a Angka-angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT taraf 5 Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa nilai umur perkecambahan tercepat pada perlakuan perendaman KNO 3 terdapat pada perlakuan K0 tanpa perendaman KNO 3 yaitu 7.74 hari dan umur perkecambahan terlama terdapat pada perlakuan K3 perendaman dengan 0.5 KNO 3 yaitu 22.98 hari Berdasarkan uji lanjut Duncan, K3 tidak berbeda nyata dengan K4 tetapi berbeda nyata dengan K0. Umur perkecambahan tercepat pada perlakuan perendaman dengan air terdapat pada perlakuan A1 perendaman dalam air selama 5 hari yaitu 9.95 hari dan umur perkecambahan terlama terdapat pada perlakuan A4 20 hari perendaman dalam air yaitu 25.16 hari. Berdasarkan uji lanjut Duncan, A4 berbeda nyata dengan A1 tetapi tidak berbeda nyata dengan A2 dan A3.

B. Pembahasan