Metode Penelitian Himpunan Konvek Fungsi Konvek

daerah pemilihan dengan bentuk yang tidak alami dan juga disebutkan bahwa ada banyak cara untuk mendefinisikan keteraturan secara geografi, akan tetapi belum ada definisi secara umum yang dapat diterima. Drawing political districts by heuristics combine with weighted voronoi regions. Jurnal ini bertujuan untuk memperoleh daerah-daerah yang teratur dan seimbang dalam pembagiannya dan hasilnya telah diuji didalam kehidupan nyata dan telah dibandingkan dengan heuristic-heuristic yang lain seperti pada permasalahan pembagian wilayah di negara Italia pada tahun 1996.

1.6 Metode Penelitian

Tulisan ini bersifat literatur dan melakukan pengumpulan data riset. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang diperlukan dalam permasalahan yang menyangkut : - Data lima kabupaten di Sumatera Utara tahun 2005. - Data jarak antar kabupaten di Sumatera Utara yang berdekatan. Adapun tulisan ini disusun dengan langkah – langkah sebagai berikut: Langkah pertama: Mengonsepsikan suatu graph H dari suatu daerah atau provinsi yang diberikan, yang mana setiap titik dari H mewakili suatu daerah yang lebih kecil dari H atau dapat disebut sebagai suatu kabupaten dan satu sisi yang menghubungkan titik u dan v yang mengindikasikan bahwa titik u dan v adalah titik yang berdekatan pada graph H. Langkah kedua: Menjadikan H suatu graph berbobot bernilai ganda GV,E,Pv,De, yang mana setiap titik mewakili kabupaten dan bobot dari suatu titik menyatakan ukuran populasi di kabupaten tersebut dan masing-masing sisi lintasan antara titik u dan v di graph H Universitas Sumatera Utara Langkah ketiga : Merumuskan permasalahan yang dinyatakan oleh langkah ketiga kedalam model pemrograman kuadratik dengan data - data yang diperoleh dari hasil pengimpulan data riset. Langkah keempat : Menyelesaikan permasalahan oleh langkah keempat dengan menggunakan perangkat lunak LINDO ataupu LINGO. Langkah kelima : Mengambil kesimpulan. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Himpunan Konvek

Definisi 2.1.1. Suatu himpunan C di R n dikatakan konvek jika untuk setiap x, y ∈ C dan setiap bilangan real α, 0 α 1, titik αx + 1 - αy ∈ C atau garis penghubung antara dua titik sebarang di himpunan tersebut masih terletak di dalam himpunan tersebut. Berikut adalah contoh suatu himpunan konvek: •x 2 •x 1 GAMBAR 2.1 Himpunan Konvek

2.2 Fungsi Konvek

Definisi 2.2.1. Suatu fungsi ƒ dikatakan konvek jika untuk setiap x 1 , x 2 ƒαx + 1 - αy ≤ αƒx + 1- αƒy ∈ C dan untuk setiap α, 0 ≤ α ≤ 1 maka Universitas Sumatera Utara Definisi 2.2.2. Suatu fungsi g dikatakan konkaf jika fungsi ƒ = - g adalah konvek. Berikut adalah contoh fungsi konvek: f fx fx 2 fx 1 0 x 1 x 2 Berikut adalah contoh fungsi konkaf: x GAMBAR 2.2. Fungsi Konvek g gx gx 2 gx 1 gx 0 x 1 x 2 x GAMBAR 2.3. Fungsi konkaf Teorema 2.2.2. Anggap ƒ adalah suatu fungsi kontinu dan dapat diturunkan sekali. Jika ƒ adalah suatu fungsi konvek yang terdefinisi pada suatu himpunan konvek C maka ƒy ≥ ƒx + ∇ƒxy – x untuk semua x, y ∈ C. Universitas Sumatera Utara Bukti. Fungsi ƒ adalah fungsi konvek. Untuk semua α, 0 ≤ α ≤ 1, ƒαx + 1 - αy ≤ αƒx + 1- αƒ y atau ƒαx + 1 - αy ≤ αƒx - αƒ y +ƒ y ƒαx + 1 - αy ≤ α[ƒx - ƒ y] +ƒ y ƒαx + y - αy ≤ α[ƒx - ƒ y] +ƒ y ƒy + αx - y ≤ α[ƒx - ƒ y] +ƒ y untuk 0 α ≤ 1, ≤ ƒx - ƒ y dan jika α → 0 akan diperoleh ƒy ≥ ƒx + ∇ƒxy – x untuk semua x, y ∈ C. ฀

2.3 Syarat Perlu Orde Pertama