Rumusan Masalah Pembatasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metodologi Penelitian

Prevalensi GGK belum dapat diketahui dengan tepat oleh karena banyak pasien yang tidak bergejala atau dirujuk. Angka yang lebih tepat adalah banyaknya pasien GGK yang masuk fase terminal oleh karena memerlukan atau menjalani dialysis. Dari data yang didasarkan atas kreatinin serum abnormal, saat ini diperkirakan pasien GGK adalah sekitar 2000 per juta penduduk PJP. Dibandingkan dengan penyakit jantung koroner, strok, DM, dan kanker, angka ini jauh lebih kecil, akan tetapi menimbulkan masalah besar oleh karena biaya pengobatannya amat mahal. Maxine A Papadakis, 2001 Dari data yang diperoleh di RSU Kabanjahe terkhusus dari ruang hemodialisa, jumlah pasien gagal ginjal yang menjalani terapi pengobatan yaitu cuci darah mulai dibukanya ruangan ini pada bulan Mei 2008 hingga April 2010 cukup mengalami peningkatan. Jumlah pasien gagal ginjal yang menjalani terapi hemodialisa pada Mei 2008 hingga Desember 2008 berjumlah 59 orang dengan jumlah tindakan 386. Pada tahun 2009 pasien yang melakukan cuci darah sebanyak 119 orang dengan jumlah tindakan 720 sedangkan pada tahun 2010 jumlah pasien terhitung sampai bulan April sebanyak 34 dengan jumlah tindakan 177. Jumlah keseluruhan pasien gagal ginjal yang melakukan terapi hemodialisa adalah 312 orang dengan jumlah tindakan 1283. Perhitungan sementara kenaikan pasien gagal ginjal yang menjalani terapi dialisis dari tahun 2008 himgga april 2010 berkisar 30 . Hal ini menunjukkan bahwa angka penderita gagal ginjal kronik yang menjalani terapi dialisis di ruang hemodialisa selalu mengalami peningkatan. Berdasarkan uraian diatas, penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian mengenai analisa kandungan elektolit tubuh terutama kandungan natrium Na dan kalium K dalam serum darah pada penderita gagal ginjal kronik yang disebabkan oleh penyakit hipertensi di rumah Sakit Umum Kabanjahe¸dimana angka pasien yang harus di hemodialisa terus meningkat dari tahun ke tahun.

1.2 Rumusan Masalah

Penyakit gagal ginjal kronik merupakan penyakit yang diderita oleh satu dari sepuluh orang dewasa. Tanpa pengendalian yang tepat dan cepat pada tahun 2015 penyakit Universitas Sumatera Utara ginjal diperkirakan bisa menyebabkan kematian hingga 36 juta penduduk dunia. Http:www.kompas.com, diakses tanggal 03 Maret 2010. Dari data yang diperoleh, jumlah pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi dialisis di ruang hemodialisa RSU kabanjahe mengalami peningkatan berkisar 30 dari Mei 2008 hingga April 2010. Oleh karena itu timbul permasalahan bagaimanakah kadar elektrolit tubuh terutama kandungan natrium Na dan kalium K dalam serum darah pada penderita gagal ginjal kronik yang disebabkan oleh penyakit hipertensi ?

1.3 Pembatasan Masalah

Objek masalah dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut : 1. Hanya membahas pada penyakit hipertensi yang memberikan komplikasi pada penyakit gagal ginjal kronik. 2. Darah yang digunakan adalah darah penderita gagal ginjal kronik dimana yang diteliti adalah serumnya. 3. Keadaan penderita gagal ginjal kronik adalah pasien yang memiliki riwayat penyakit hipertensi yang memberikan komplikasi dimana tekanan darahnya diatas 16090 mmHg. 4. Hanya membahas dampak yang spesifik yang timbul pada penderita gagal ginjal kronik terkhusus pada kadar elektrolit tubuh. 5. Pengambilan darah sampel pada penderita gagal ginjal kronik dilakukan sebelum pasien melakukan cuci darah pre hemodialisa

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan kadar elektrolit tubuh terutama kadar natrium dan kalium pada pasien gagal ginjal kronik yang disebabkan oleh penyakit hipertensi. Universitas Sumatera Utara

1.5 Manfaat Penelitian

Untuk memberikan informasi kepada masyarakat umum mengenai gambaran penyakit gagal ginjal kronik yang disebabkan oleh penyakit hipertensi terutama mengenai kadar elekrolit tubuh.

1.6 Metodologi Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian laboratorium. Sampel berupa serum darah yang diperoleh secara acak dari pasien gagal ginjal kronik yang disebabkan oleh penyakit hipertensi di ruang hemodialisa RSU Kabanjahe. Pada pemeriksaan kadar natrium digunakan colourimetri test dengan metode magnesium-uranil asetat secara in vitro dalam penentuan kadar natrium dalam serum, dan pada pemeriksaan kalium digunakan turbidimetri test metode TPB untuk penentuan kadar kalium di dalam serum secara in vitro. Alat yang digunakan adalah spektrofotometer jenis Microlab 300.

1.7 Lokasi Penelitian