Ginjal Studi Diagnosa Penyakit Gagal Ginjal Kronik Yang Disebabkan Oleh Penyakit Hipertensi Yang Menimbulkan Dampak Spesifik Pada Keseimbangan Elektrolit Tubuh Terutama Kadar Na Dan K.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ginjal

Ginjal pada umumnya adalah alat untuk menyaring sejumlah besar volume darah dan melewatkan filtrat hasil saringan melalui tubulus yang panjang, dilapisi oleh sel-sel yang dengan selektif mengangkut senyawa ke dalam dan keluar filtrat. Sebagian besar pengangkutan selektif tersebut menyangkut penyerapan air dan solute bahan- bahan terlarut dari filtrat, untuk digunakan kembali di dalam tubuh. Sebagian lagi berupa sekresi aktif dari sel-sel kedalam filtrat. Hasil akhir dari semua proses ini adalah urin yang bila semuanya berjalan baik, memuat tiap kelebihan air dan elektrolit yang telah diminum, bersama-sama dengan produksi harian urea, asam urat, kreatinin, dan produk sisa lainnya yang tak dibuang di tempat lain. McGilvery Goldstein, 1996 Volume urina normal 24 jam pada orang dewasa antara 750 dan 2000 ml, ini tergantung pada masukan cairan biasanya merupakan suatu kebiasaan dan kehilangan cairan melalui jalan lain terutama keringat, yang tanpa demam, tergantung aktifitas fisik dan suhu luar. Suatu perubahan yang jelas dalam pengeluaran urina dapat menjadi tanda yang menonjol pada penyakit ginjal. Oligura berkembang juga pada setiap penyakit bukan ginjal pada mana terdapat kekurangan masukan cairan, atau kehilangan cairan berlebihan melalui jalan lain, sebagai contoh melalui perdarahan, atau diare dan muntah. Pengeluaran urine minimal dalam 24 jam yang dibutuhkan untuk mengeluarkan produk-produk sisa dari metabolisme normal kira-kira 500 ml. Seorang pasien dapat dikatakan mengalami oliguria bila volume urine dibawah 400 ml alam 24 jam, dan anuria bila dalam 24 jam volume di bawah 100 ml. Baron, 1995 Universitas Sumatera Utara Urin terutama tersusun dari air. Dalam keadaan normal seluruh asupan cairan akan diekskresikan keluar termasuk 400 hingga 500 ml yang diekskresikan ke dalam urin. Sisanya akan diekskresikan lewat kulit, paru-paru pada saat bernapas dan feces. Elektrolit, yang mencakup natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan ion-ion lain yang jumlahnya lebih sedikit juga diekskresikan melalui ginjal. Kelompok ketiga substansi yang muncul dalam urin terbentuk dari berbagi produk akhir metabolisme protein. Produk akhir yang utama adalah ureum, dengan jumlah sekitar 25 g, diproduksi dan diekskresikan setiap harinya. Produk lain dari metabolisme protein yang harus dieksresikan adalah kreatinin, fosfat dan sulfat. Asam urat yang terbentuk sebagai produk metabolisme asam nukleat juga dieliminasi ke dalam urin. Sebagian substansi yang terdapat dengan kadar konsentrasi yang tinggi dalam darah biasanya akan direabsorpsi seluruhnya melalui transportasi aktif dalam tubulus ginjal. Asam amino dan glukosa biasanya disaring di glomerulus dan direabsorpsi sehingga kedua subtansi ini tidak diekskresikan ke dalam urin. Namun glukosa akan terlihat dalam urin jika kadarnya dalam darah begitu tinggi sehingga konsentrasinya di dalam filtrat glomerulus melampaui kapasitas reabsorpsi tubulus. Protein dalam keadaaan normal juga tidak ditemukan dalam urin. Molekul-molekul ini tidak akan disaring di glomerulus karena ukurannya yang besar. Penampakan protein dalam urin biasanya menunjukkan adanya kerusakan glomerulus yang menyebabkan organ tersebut menjadi keropos sehingga molekul-molekul berukuran besar dapat melewatinya. Brunner Suddart, 2002 Tabel 2.1 Filtrasi, Reabsorpsi dan Ekskresi Bahan Tertentu dari Plasma yang Normal Disaring 24 jam Direabsorbsi 24 jam Diekskresi 24 jam Natrium 540,0 g 537,0 g 3,3 g Klorida 630,0 g 625,0 g 5,3 g Bikarbonat 300,0 g 300,0 g 0,3 g Kalium 28,0 g 24,0 g 3,9 g Glukosa 140,0 g 140,0 g 0,0 g Kreatinin 1,4 g 0,0 g 1,4 g Asam urat 8,5 g 7,7 g 0,8 g Semua merupakan nilai normal yang umum. Ditemukan variasi yang luas yang bergantung pada diet. Universitas Sumatera Utara

2.2 Anatomi Ginjal