Hipertensi Studi Diagnosa Penyakit Gagal Ginjal Kronik Yang Disebabkan Oleh Penyakit Hipertensi Yang Menimbulkan Dampak Spesifik Pada Keseimbangan Elektrolit Tubuh Terutama Kadar Na Dan K.

2.6 Hipertensi

Tekanan darah tinggi hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal. Pada pemeriksaan tekan darah akan di dapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi sistolik, angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi diastolik. Dikatakan tekanan darah tinggi jika pada saat duduk tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih. Tabel 2.6 Klasifikasi dan Tindak Lanjut Pengukuran Tekanan Darah Katagori Tek anan darah sistolik mmHg Tekanan darah diastolik mmHg Tindak lanjut yang dianjurkan Pilihan 120 80 Cek ulang dalam waktu 2 tahun Normal 130 80 Cek ulang dalam waktu 2 tahun Normal tinggi 130-139 85-90 Cek ulang dalam waktu 1 tahun Hipertensi Derajat 1 ringan Derajat 2 sedang Derajat 3 berat 140-159 160-179 180 90-99 100-109 110 Konfirmasi dalam waktu 2 bulan Evaluasi atau rujuk dalam waktu 1 bulan Evaluasi atau rujuk dalam waktu 1 minggu Lawrence M Tierney, 2003 Universitas Sumatera Utara 2.6.1 Etiologi dan Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan etiologi dan klasifikasinya, penyebab hipertensi terbagi atas : A. Hipertensi primer esensial Sekitar 95 kasus penyebab hipertensi tidak dapat ditentukan. Hipertensi esensial biasanya muncul pada pasien yang berusia antara 25-55 tahun, sedangkan usia dibawah 20 tahun jarang ditemukan. Patogenesis hipertensi esensial adalah multifaktorial. Faktor genetik berperan penting. Anak- anak yang salah satu orang tuanya menderita hipertensi, cenderung mempunyai tekanan yang lebih tinggi, faktor lingkungan juga berperan penting. Intake garam yang meningkat juga berperan dalam patogenesis hipertensi esensial. Merokok dan mengkonsumsi alkohol secara berlebihan juga dapat meningkatkan tekanan darah. B. Hipertensi sekunder Riwayat penyakit, pemeriksaan dan tes laboratorium rutin dapat mengidentifikasikan pasien yang mugkin mempunyai hipertensi sekunder dan memerlukan evaluasi lebih lanjut. Penyebab hipertensi sekunder adalah sebagai berikut : 1. Penggunaan estrogen Terjadi peningkatan tekanan darah pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral. Hipertensi yang berhubungan dengan kontrasepsi lebih umum dialami wanita berusia lebih dari 35 tahun, yaitu pada wanita yang telah mengkonsumsi obat-obatan kontrasepsi lebih dari 5 tahun dan pada individu yang obesitas. 2. Penyakit ginjal Setiap penyakit parenkim ginjal dapat mengakibatkan hipertensi, dan kondisi ini merupakan penyebab hipertensi sekunder yang paling umum. Sebagian besar kasus berhubungan dengan peningkatan volume intravaskular atau peningkatan aktivitas hormon angiotensin-aldosteron 3. Kelainan hormonal 4. Hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan 5. Penyebab lain hipertensi sekunder Seperti pada orang yang mengalami keracunan timbal akut. Lawrence M Tierney, 2003 Universitas Sumatera Utara

2.7 Pengendalian Tekanan Darah