Pengendalian Tekanan Darah Komplikasi Hipertensi Yang Tidak Diterapi

2.7 Pengendalian Tekanan Darah

Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara : 1. Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya. 2. Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis. Dengan cara yang sama, tekanan tekanan darah juga meningkat pada saat vasokontriksi, yaitu jika arteri kecil arteriola untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah. 3. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan funsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat. Wahyu Rahayu Utaminingsih, 2009

2.8 Komplikasi Hipertensi Yang Tidak Diterapi

Komplikasi hipertensi berkaitan baik dengan tekanan darah yang sudah meningkat sebelumnya dengan konsekuensi perubahan dalam pembuluh darah dan jantung. Tekanan darah yang naik turun atau tidak stabil sangat erat kaitannya dengan kerusakan organ terget. Komplikasi spesifik antara lain sebagai berikut :  Komplikasi ginjal Kelompok yang paling rentan terkena kerusakan ginjal akibat hipertensi adalah orang berusia lanjut, penyandang obesitas, orang berkulit hitam, dan mereka yang berasal dari subbenua India, terutama penyandang diabetes. Dampak Universitas Sumatera Utara primernya adalah kerusakan pada pembuluh darah ginjal akibat tekanan yang meningkat. Pada pasien hipertensi Na + intraseluler meningkat dalam sel darah dan jaringan lainnya. Hal ini akibat dari abnormalitas peratukaran Na + -K + dan mekanisme transpot Na + lainnya.  Komplikasi Kardiovaskuler Resistensi vaskular yang tinggi membuat jantung teregang dan menyebabkan hipertrofi ventrikel kiri.  Retinopati Kerusakan pada retina mata, dimana retinopati sering terjadi dan dibagi dalam stadium menurut keparahannya.  Penyakit serebrovaskuler Hipertensi cenderung merupakan penyeban utama stroke, terutama perdarahan intraserebral. Komplikasi serebrovaskular sangat erat berkaitan dengan tekanan darah sistolik daripada diastolik. Chris O’Callaghan, 2007

2.9 Pencegahan dan Penanggulangan Hipertensi