b. motif berkuasa power motives yaitu motif yang menyebabkan
seseorang ingin menguasai atau mendominasi orang lain dalam berhubungan dengan lingkungannya.
c. motif berprestasi achievement motives yaitu motif yang mendorong
seseorang untuk mencapai keberhasilan dalam bersaing dengan suatu ukuran keunggulan, baik berasal dari standar prestasinya sendiri di
waktu lalu ataupun prestasi orang lain.
2. Pengertian motivasi berprestasi
Menurut McClelland dalam Sukadji dkk, 2001, motivasi berprestasi merupakan motif yang mendorong seseorang untuk mencapai keberhasilan dalam
bersaing dengan suatu ukuran keunggulan baik berasal dari standar prestasinya sendiri di waktu lalu ataupun prestasi orang lain.
Heckhausen dalam Haditono, 1979 mendefinisikan motivasi berprestasi adalah suatu dorongan yang terdapat dalam diri individu sehingga individu selalu
berusaha atau berjuang untuk meningkatkan atau memelihara kemampuan setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan menggunakan standar
keunggulan tersebut. Murray dalam Widyastono, 2006 menyatakan bahwa motivasi
berprestasi adalah keinginan untuk menyelesaikan suatu tugas yang sulit atau dorongan untuk mengatasi rintangan dan memelihara kualitas kerja yang tinggi,
serta bersaing melalui usaha untuk melebihi perbuatan yang lampau atau mengungguli orang lain.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pemaparan di atas, motivasi berprestasi adalah suatu dorongan yang terdapat dalam diri individu untuk mencapai keberhasilan dalam
bersaing sehingga individu selalu berusaha atau berjuang untuk meningkatkan atau memelihara kemampuan setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan
menggunakan standar keunggulan baik berasal dari standar prestasinya sendiri di waktu lalu ataupun prestasi orang lain.
3. Karakteristik siswa yang memiliki motivasi berprestasi
McClelland 1987
mengemukakan beberapa karakteristik individu dengan
motivasi berprestasi tinggi dan rendah, yaitu: a.
Pemilihan tingkat kesulitan tugas Individu dengan motivasi berprestasi tinggi cenderung memilih tugas
dengan tingkat kesulitan menengah moderate task difficulty, sementara individu dengan motivasi berprestasi rendah cenderung memilih tugas
dengan tingkat kesulitan yang sangat tinggi atau sangat rendah. Banyak studi empiris menunjukkan bahwa subjek dengan kebutuhan
berprestasi tinggi lebih memilih tugas dengan tingkat kesulitan menengah, karena individu berkesempatan untuk membuktikan bahwa ia mampu
melakukan sesuatu dengan lebih baik McClelland, 1987. Weiner dalam McClelland, 1987 mengatakan bahwa pemilihan tingkat
kesulitan tugas berhubungan dengan seberapa besar usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh kesuksesan. Tugas yang
mudah dapat diselesaikan oleh semua orang, sehingga individu tidak
Universitas Sumatera Utara
mengetahui seberapa besar usaha yang telah mereka lakukan untuk mencapai kesuksesan. Tugas sulit membuat individu tidak dapat
mengetahui usaha yang sudah dihasilkan karena betapapun besar usaha yang telah mereka lakukan, namun mereka mengalami kegagalan.
b. Ketahanan atau ketekunan persistance dalam mengerjakan tugas
Individu dengan motivasi berprestasi tinggi akan lebih bertahan atau tekun dalam mengerjakan berbagai tugas, tidak mudah menyerah ketika
mengalami kegagalan dan cenderung untuk terus mencoba menyelesaikan tugas, sementara individu dengan motivasi berprestasi rendah cenderung
memiliki ketekunan yang rendah. Ketekunan individu dengan motivasi berprestasi rendah terbatas pada rasa takut akan kegagalan dan
menghindari tugas dengan tingkat kesulitan menengah. c.
Harapan terhadap umpan balik feedback Individu dengan motivasi berprestasi tinggi selalu mengharapkan umpan
balik feedback atas tugas yang sudah dilakukan, bersifat konkret atau nyata mengenai seberapa baik hasil kerja yang telah dilakukan. Individu
dengan motivasi berprestasi rendah tidak mengharapkan umpan balik atas tugas yang sudah dilakukan. Bagi individu dengan motivasi berprestasi
tinggi, umpan balik yang bersifat materi seperti uang, bukan merupakan pendorong untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik, namun digunakan
sebagai pengukur keberhasilan.
Universitas Sumatera Utara
d. Harapan atas hadiah reward
Individu dengan motivasi berprestasi tinggi tidak mengharapkan hadiah reward dalam menyelesaikan sebuah tugas. Individu lebih tertarik untuk
merasakan kepuasan intrinsik intrinsic satisfaction, seperti menunjukkan kecerdasan atau memperlihatkan kemampuan di hadapan orang lain
daripada mengharapkan hadiah. Individu dengan motivasi berprestasi rendah mengharapkan hadiah reward yang bersifat penerimaan dari
lingkungan sosial, pujian, uang atau barang. e.
Kemampuan dalam melakukan inovasi innovativeness Inovatif dapat diartikan mampu melakukan sesuatu lebih baik dengan cara
berbeda dari biasanya. Individu dengan motivasi berprestasi tinggi akan menyelesaikan tugas dengan lebih baik, menyelesaikan tugas dengan cara
berbeda dari biasanya, menghindari hal-hal rutin, aktif mencari informasi untuk menemukan cara yang lebih baik dalam melakukan sesuatu, serta
cenderung menyukai hal-hal yang sifatnya menantang daripada individu yang memiliki motivasi berprestasi rendah.
Sukadji dkk 2001 mengemukakan ciri-ciri siswa dengan motivasi berprestasi sebagai berikut:
a. Selalu berusaha, tidak mudah menyerah dalam mencapai sukses maupun
dalam berkompetisi, dengan menentukan sendiri standar, b.
Secara umum tidak menampilkan hasil yang lebih baik pada tugas-tugas khusus,
Universitas Sumatera Utara
c. Dalam melakukan sesuatu tidak didorong atau dipengaruhi oleh reward
hadiah atau uang, d.
Cenderung mengambil resiko yang wajar bertaraf sedang dan diperhitungkan, tidak akan melakukan hal-hal yang dianggapnya terlalu
mudah ataupun terlalu sulit, e.
Mencoba memperoleh umpan balik dari perbuatannya, f.
Mencermati lingkungan dan mencari kesempatan peluang, g.
Bergaul lebih untuk memperoleh pengalaman, h.
Menyenangi situasi menantang sehingga dapat memanfaatkan kemampuannya,
i. Cenderung mencari cara-cara yang unik dalam menyelesaikan suatu
masalah, j.
Kreatif, k.
Seakan-akan dikejar waktu dalam bekerja atau belajar.
Karakteristik siswa yang memiliki motivasi berprestasi pada penelitian ini merujuk pada karakteristik individu dengan motivasi berprestasi yang
diungkapkan oleh McClelland 1987, yaitu: a.
Pemilihan tingkat kesulitan tugas b.
Ketahanan atau ketekunan persistance dalam mengerjakan tugas c.
Harapan terhadap umpan balik feedback d.
Harapan atas hadiah reward dalam bekerja e.
Kemampuan dalam melakukan inovasi
Universitas Sumatera Utara
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi