Hasil perhitungan korelasi Hasil perhitungan regresi

square= 0,116 motivasi berprestasi = -0,026 + 0,204 manajemen kelas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1. Gambar 1. Linearitas Hubungan Manajemen Kelas dengan Motivasi Berprestasi Linear Regression - 1.00000 0.00000 1.00000 2.00000 MK - 2.00000 - 1.00000 0.00000 1.00000 2.00000 M B                                                                  MB = -0.03 + 0.20 MK R-Square = 0.12

2. Hasil Utama Penelitian

a. Hasil perhitungan korelasi

Berdasarkan hasil perhitungan dari analisis korelasi pearson product moment diperoleh r xy = 0,341, dengan signifikansi 0,003 dan taraf signifikansi 95 yang artinya hipotesa dapat diterima apabila p 0,05. Dengan demikian diketahui adanya korelasi positif yang signifikan antara variabel manajemen kelas dengan variabel motivasi berprestasi. Universitas Sumatera Utara

b. Hasil perhitungan regresi

Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai β sebesar 0,341 dengan signifikansi sebesar 0,005 p 0,05 dan nilai t =2,881, maka diperoleh persamaan regresi: Y = -0,026 + 0,204X Y = motivasi berprestasi X = manajemen kelas Hal ini berarti setiap penambahan satu skor manajemen kelas, diprediksi akan meningkatkan motivasi berprestasi sebesar 0,341 dan penurunan satu skor manajemen kelas, diprediksi akan menurunkan motivasi berprestasi sebesar 0,341. Selanjutnya diperoleh pula koefisien determinasi r 2 dari regresi sebesar 0,116 yang menunjukkan bahwa manajemen kelas memiliki pengaruh terhadap motivasi berprestasi sebesar 11,6 dan dengan nilai F sebesar 8,301 dan signifikansi sebesar 0,005 p 0,05 menunjukkan bahwa model fit dengan data atau dengan kata lain data yang diperoleh mendukung penelitian yaitu manajemen kelas mempengaruhi motivasi berprestasi secara linier positif. Selebihnya 88,4 motivasi berprestasi siswa dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti lebih lanjut dalam penelitian ini. . 3. Deskripsi Data Penelitian Berdasarkan deskripsi data penelitian dapat dilakukan pengelompokan yang mengacu pada kriteria kategorisasi. Azwar 2000 menyatakan bahwa Universitas Sumatera Utara kategorisasi ini didasarkan pada asumsi bahwa skor subjek penelitian terdistribusi normal. Kriterianya terbagi atas tiga kategori yaitu: rendah, sedang, dan tinggi. Pengkategorisasian tiga jenjang tinggi, sedang, rendah merupakan pengkategorisasian minimal yang digunakan oleh peneliti. Apabila hanya dilakukan pengkategorisasian dalam 2 jenjang misalnya tinggi dan rendah maka akan menghadapi resiko kesalahan yang cukup besar bagi skor-skor yang terletak di sekitar nilai rerata kelompok Azwar, 2000. Pengkategorisasian dalam 3 jenjang digunakan untuk menghindari resiko kesalahan yang cukup besar dan untuk keefisienan. Kriteria kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan norma kategorisasi sebagai berikut Azwar, 2000. Tabel 13. Kategorisasi Skor Motivasi Berprestasi Siswa Kategori Rumusan Skor rendah X µ-1,0 σ sedang µ-1,0 σ ≤ X µ+1,0σ tinggi µ+1,0 σ ≤ X a. Variabel Motivasi Berprestasi Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang motivasi berprestasi subjek penelitian, untuk itu peneliti menggunakan alat ukur berupa Skala Motivasi Berprestasi. Dari 28 pernyataan pada Skala Motivasi Berprestasi yang rentang nilainya berkisar 0-3 menghasilkan kemungkinan total tertinggi 84 dan total terendah 0. Penggolongan nilai skala 0-3 yang memiliki arti 3 sangat sesuai, 2 sesuai, 1 Universitas Sumatera Utara tidak sesuai, 0 sangat tidak sesuai untuk sikap dan sifat yang merupakan indikator dari siswa yang memiliki motivasi berprestasi. Penggolongan ini berlaku untuk pernyataan favorable, sedangkan untuk pernyataan unfavorable, penggolongan nilai skala memiliki arti yang sebaliknya. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh diketahui bahwa skor tertinggi yang berhasil didapatkan oleh subjek adalah 84 dan skor terendah dari subjek adalah 39, dengan deskripsi total sebagai berikut. Tabel 14. Deskripsi Skor Motivasi Berprestasi N Minimum Maksimum Rerata Std. Deviasi Rerata Empirik 65 39 84 62.89 11.233 Rerata Hipotetik 65 84 42.00 59.397 Merujuk pada tabel 14, diketahui bahwa nilai rerata empirik mean empiric motivasi berprestasi yang diperoleh sebesar 62,89 dengan standard deviation SD sebesar 11,233. Sementara nilai rerata hipotetik mean hipotetic diperoleh sebesar 42.00 dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai rerata hipotetik nilai rerata empirik, sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata subjek penelitian memiliki motivasi berprestasi yang lebih tinggi dari pada rata-rata statistik. Kategorisasi motivasi berprestasi dari nilai rerata hipotetik sebesar 42,00 dan standard deviation SD sebesar 59,397 terlihat dalam tabel 15 berikut ini. Tabel 15. Data Kategorisasi Skor Motivasi Berprestasi Kategori Skor Frekuensi Persentase Persentase Kumulatif rendah X70 47 72,31 72,31 sedang 70 ≤X≤98 18 27,69 100 tinggi 98 ≤X 0 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 15, diketahui bahwa tidak ada subjek penelitian yang tergolong ke dalam kategori motivasi berprestasi tinggi, subjek yang tergolong ke dalam kategori motivasi berprestasi sedang yaitu sebanyak 18 orang 27,69, dan subjek yang tergolong ke dalam kategori motivasi berprestasi rendah yaitu sebanyak 47 orang 72,31. b. Variabel Manajemen Kelas pada Guru 1 Data manajemen kelas pada guru didapatkan dari tiga orang guru kelas yang diminta mengisi kuesioner dan diobservasi selama kegiatan belajar mengajar. Kuesioner manajemen kelas memuat 37 pernyataan yang rentang nilainya berkisar 0-3 menghasilkan kemungkinan total tertinggi 111 dan total terendah 0. Penggolongan nilai skala 0-3 yang memiliki arti 3 sangat sesuai, 2 sesuai, 1 tidak sesuai, 0 sangat tidak sesuai untuk sikap dan sifat yang merupakan indikator dari guru yang memiliki kemampuan manajemen kelas. Penggolongan ini berlaku untuk pernyataan favorable, sedangkan untuk pernyataan unfavorable, penggolongan nilai skala memiliki arti yang sebaliknya. Skor yang didapatkan oleh ketiga subjek adalah 103, 64 dan 74. Tabel 16. Deskripsi Skor Manajemen Kelas N Minimum Maksimum Rerata Std. Deviasi Rerata Empirik 3 64.00 103.00 80.3333 20.25669 Rerata Hipotetik 3 111.00 55.5000 78.48885 Universitas Sumatera Utara Merujuk pada tabel 16, diketahui bahwa nilai rerata empirik mean empiric manajemen kelas yang diperoleh sebesar 80,833 dengan standard deviation SD sebesar 20,25669. Sementara nilai rerata hipotetik mean hipotetic diperoleh sebesar 55,50 dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai rerata hipotetik nilai rerata empirik, sehingga dapat dikatakan bahwa rata-rata subjek penelitian memiliki manajemen kelas yang lebih tinggi dari pada rata- rata statistik. 2 Pelaksanaan observasi dilakukan guna memperkaya data manajemen kelas yang didapatkan dari alat ukur kuesioner. Observasi dilakukan sebanyak tiga kali pada setiap guru oleh dua orang observer. Guru yang diobservasi adalah guru wali kelas dari siswa-siswi yang menjadi sampel penelitian. Hasil observasi Manajemen Kelas Guru adalah sebagai berikut. Tabel 17. Hasil Observasi Manajemen Kelas Guru PENGAMATAN SUBJEK KE- A B C I 68.5 40.5 43 II 73 40.5 54 III 73 51 58 Total 214.5 132 155 Hasil observasi dan kuesioner manajemen setiap guru selanjutnya dijumlahkan untuk mendapatkan gambaran manajemen kelas dengan menggunakan Z-score. Universitas Sumatera Utara Untuk lebih jelasnya, hasil observasi dan data kuesioner manajemen kelas dapat dilihat pada tabel 18 berikut. Tabel 18. Hasil Observasi dan Kuesioner Manajemen Kelas Guru Hasil Observasi Kuesioner Zobservasi Zkuesioner Jumlah A 214.5 103 1.11178 1.11897 2.23075 B 132 64 -0.826 -0.80632 -1.63232 C 155 74 -0.28577 -0.31265 -0.59842 Pengkategorian skor Manajemen Kelas guru dibagi atas dua jenjang, yaitu efektif dan tidak efektif dengan ketentuan sebagaimana tercantum pada tabel 19. Tabel 19. Kategorisasi Skor Manajemen Kelas Kategori Skor Efektif Z 0 Tidak efektif Z 0 Berdasarkan tabel 19, maka guru yang tergolong memiliki kemampuan manajemen kelas efektif adalah guru A, sedangkan guru yang tergolong memiliki kemampuan manajemen kelas tidak efektif adalah guru B dan C.

3. Hasil Tambahan Penelitian