Gambaran Perkembangan The Fed Rate

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Perkembangan The Fed Rate

The Fed Rate adalah tingkat suku bunga yang ditetapkan The Fed terhadap pinjaman yang diberikan kepada bank komersial. Salah satu tugas The Fed sebagai bank sentral di Amerika Serikat yaitu mengawasi pasar saham. Saat ini Hampir semua pasar saham mengamati harga saham AS dan suku bunga yang ditetapkan The Fed. Berikut akan disajikan data perkembangan The Fed Rate dari bulan Januari 2008 sampai dengan November 2013. Tabel 4.1 Perkembangan The Fed Rate Dari Januari 2008 – Nopember 2013 PERIODE 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Januari 3.94 0.15 0.11 0.17 0.08 0.14 Februari 2.98 0.22 0.13 0.16 0.10 0.15 Maret 2.61 0.18 0.16 0.14 0.13 0.14 April 2.28 0.15 0.20 0.10 0.14 0.15 Mei 1.98 0.18 0.20 0.09 0.16 0.11 Juni 2.00 0.21 0.18 0.09 0.16 0.09 Juli 2.01 0.16 0.18 0.07 0.16 0.09 Agustus 2.00 0.16 0.19 0.10 0.13 0.08 September 1.81 0.15 0.19 0.08 0.14 0.08 Oktober 0.97 0.12 0.19 0.07 0.16 0.09 November 0.39 0.12 0.19 0.08 0.16 0.09 Desember 0.16 0.12 0.18 0.07 0.16 Sumber: www.idx.co.id Pada tabel 4.1 tersebut dapat dilihat bahwa tingkat suku bunga The fed paling tinggi dicapai pada bulan Januari 2008 yaitu sebesar 3.94. Hal ini dikarenakan terjadinya krisis finansial global yang juga dirasakan dampaknya oleh Amerika Serikat. Dampak dari peningkatan tingkat suku bunga ini diikuti oleh tingkat suku bunga kredit yang menyebabkan masyarakat Amerika Serikat. yang Universitas Sumatera Utara mengambil kredit rumah menjadi tidak bisa membayar kreditnya atau kredit macet atau gagal bayar karena bunga yang terlalu tinggi. Banyaknya kredit macet yang dialami perusahaan-perusahaan pembiayaan kredit membuatnya bangkrut dan diambil alih oleh pemerintah. Kemudian pada awal bulan Februari 2008, The Fed menurunkan suku bunga acuan 50 basis poin bps menjadi 3.00 persen setelah penurunan agresif 75 bps pekan lalu. Hingga pada akhir bulan Februari 2008, the Fed memutuskan suku bunga acuannya pada level 2.98 persen. Menurut The Fed, langkah ini dilakukan untuk meredam kemungkinan terjadinya resesi dan mengingat pasar finansial yang kian tertekan serta kalangan bisnis dan rumah tangga yang terhimpit akibat kredit macet. Selain itu, hal ini dilakukan terkait penurunan sektor perumahan yang signifikan dan lesunya pasar tenaga kerja di Amerika Serikat. Akhir tahun 2008 lalu Bank Sentral Amerika, The Federal Reserve menurunkan suku bunga sampai level mendekati nol. Tepatnya di patokan 0.16 persen. Biasanya The Fed singkatan The Federal Reserve memakai patokan 1.00 persen. Keputusan The Fed menerapkan kebijakan “banting harga” itu disambut luas oleh masyarakat bisnis dunia. Seolah muncul kegairahan baru, setelah beberapa lama “pusing tujuh putaran” akibat Krisis Finansial Amerika Serikat. Alasan The Fed cukup logis, untuk menggairahkan sektor riil di Amerika Serikat kala itu. Barack Obama yang waktu itu belum dilantik menjadi US President, mendukung penuh kebijakan The Fed tersebut. Universitas Sumatera Utara Hingga pada tahun berikutnya suku bunga The Fed cenderung menurun mendekati nol tiap bulan hingga mencapai titik terendah pada titik 0.08 persen. Untuk mengetahui lebih jelas lagi perkembangan The Fed Rate, dapat dilihat dari grafik berikut ini. Gambar 4.1 Grafik Pergerakan The Fed Rate Dari Januari 2008 – Nopember 2013 Sumber: www.idx.co.id Data diolah Pada gambar 4.1 dapat dilihat bahwa mulai dari bulan Januari 2008 hingga bulan November 2013, The Fed Rate cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya, terutama dari tahun 2008 ke tahun 2009 The Fed Rate mengalami penurunan yang sangat signifikan. Dengan penurunan suku bunga The Fed ini, para investor cenderung munggunakan dananya untuk bertransaksi di pasar modal daripada membeli surat berharga The Fed, sehingga kegiatan di pasar modal akan meningkat dan kemudian dapat membantu untuk memulihkan keadaan ekonomi AS. Universitas Sumatera Utara

4.2 Gambaran Perkembangan Indeks Dow Jones

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Makro Ekonomi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia

2 25 105

Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah Dan Indeks Dow Jones Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 18 83

Analisis Perbedaan Kinerja Reksadana Saham Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Dengan Metode Sharpe Dan Treynor Di Bursa Efek Indonesia

0 32 86

Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, SBI, Dan Indeks Dow Jones Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 33 99

Analisis pengaruh harga emas dunia, variabel makro ekonomi dan indeks dow Jones terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di bursa efek Indonesia ( BEI)

0 7 135

Analisis Harga Emas Dunia, Indeks Hang Seng dan Indeks Dow Jones Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia 2008-2015

0 9 1

Pengaruh Indeks Dow Jones dan Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Indonesia Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2013

4 26 123

Pengaruh Indeks Nikkei 225 Dan Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2014

2 5 69

Pengaruh Suku Bunga Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed Rate), Indeks Dow Jones, Indeks Nikkei 225 dan Indeks Hang Seng Terhadap Indeks Saham Harga Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 - 2015.

0 0 14

PENGARUH INFLASI, BI RATE, KURS USDIDR, INDEKS SHCOMP, DAN INDEKS NIKKEI 225 TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Studi Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017)

0 0 9