Gambaran Perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG

indeks-indeks dunia. Pada saat krisis yang menimpa seluruh negara di dunia itu, indeks Nikkei 225 juga tak luput terkena imbasnya. Dampak yang terburuk yang dirasakan terjadi pada Februari 2009 dimana indeks Nikkei 225 mencapai titik terendahnya yakni pada harga 7.568,42 dan hal ini terjadi sebagai dampak wallstreet yang melemah akibat krisis. Hingga pada awal Januari 2013 menjadi awal kebangkitan bagi indeks Nikkei 225. Di Januari, indeks Nikkei 225 sudah mencapai 11.138,66 dari sebelumnya hanya bertengker pada kisaran 8.802,51 di awal tahun 2012. Dan di akhir bulan Nopember 2013, indeks Nikkei 225 sudah mencapai 14.086,80 yang meskipun menurun dari angka 14.327,94 pada bulan Oktober sebelumnya.

4.4 Gambaran Perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG

Indeks Harga saham Gabungan IHSG adalah indeks harga yang merupakan gabungan harga semua saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia BEI, pengukuran yang dilakukan adalah dalam satuan poin. Indeks ini mencakup pergerakan seluruh saham biasa dan saham preferen yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia. Dasar pertimbangannya antara lain, jika jumlah saham Perusahaan Tercatat tersebut yang dimiliki oleh publik free float relatif kecil sementara kapitalisasi pasarnya cukup besar, sehingga perubahan harga saham Perusahaan Tercatat tersebut berpotensi mempengaruhi kewajaran pergerakan IHSG. www.idx.co.id. Berikut ini akan disajikan perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG dari Januari 2008 sampai dengan Nopember 2013. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan poin Dari Januari 2008 – Nopember 2013 PERIODE 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Januari 2.627,25 1.332,67 2.610,80 3.409,17 3.941,69 4.453,70 Februari 2.721,94 1.285,48 2.549,03 3.470,35 3.985,21 4.795,79 Maret 2.447,30 1.434,07 2.777,30 3.678,67 4.121,55 4.940,99 April 2.304,52 1.722,77 2.971,25 3.819,62 4.180,73 5.034,07 Mei 2.444,35 1.916,83 2.796,96 3.836,97 3.832,82 5.068,63 Juni 2.349,10 2.026,78 2.913,68 3.888,57 3.955,58 4.818,90 Juli 2.304,51 2.323,24 3.069,28 4.130,80 4.142,34 4.610,38 Agustus 2.165,94 2.341,54 3.081,88 3.841,73 4.060,33 4.195,09 September 1.832,51 2.467,59 3.501,30 3.549,03 4.262,56 4.316,18 Oktober 1.256,70 2.367,70 3.635,32 3.790,85 4.350,29 4.510,63 Nopember 1.241,54 2.415,84 3.531,21 3.715,08 4.276,14 4.476,72 Desember 1.355,41 2.534,36 3.703,51 3.821,99 4.316,69 Sumber: Yahoo Finance Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2008, Indeks Harga Saham Gabungan IHSG menunjukkan tren yang cenderung menurun. Pada Januari 2008, IHSG mencapai 2.627,25 poin. Kemudian pada penutupan tahun 2008, IHSG mulai bergerak turun hingga mencapai 1.355,41 poin. Penurunan indeks ini terjadi dikarenakan dampak krisis global. Memasuki tahun 2009, dampak krisis ini masih juga terasa hingga bulan Februari 2009 dimana IHSG menurun hingga mencapai 1.285,48 poin. IHSG kembali menunjukkan pergerakan yang positif terlihat dari bulan Maret 2009 sampai dengan Mei 2013 yaitu mencapai titik 5.068,63 poin. Akan tetapi, memasuki bulan Juni 2013 IHSG kembali mengalami penurunan sampai dengan bulan Nopember 2013 yakni mencapai 4.476,72 poin. Hal ini terjadi karena ketidakpastian kondisi ekonomi di sepanjang tahun 2013. Selain itu, Universitas Sumatera Utara adanya perkiraan terjadinya tapering off yang akan dilakukan oleh Amerika Serikat juga menjadi pemicu turunnya IHSG tersebut. Gambar 4.4 Grafik Pergerakan IHSG Dari Januari 2008 – Nopember 2013 Sumber: Yahoo Finance Data diolah Dari grafik tersebut, kita dapat melihat bahwa pada tahun 2008 Indeks Harga Saham Gabungan IHSG mengalami penurunan hingga di akhir tahun 2008. Pada tahun 2009, IHSG mulai menunjukkan pergerakan yang positif dan cenderung terus mengalami kenaikan hingga mencapai 2500an poin. Walaupun pada tahun 2010, IHSG mengalami fluktuasi karena kondisi perekonomian dunia yang belum stabil. Tetapi pada tahun 2011, IHSG menujukkan kenaikan yang positif telihat pada pertengahan tahun 2011 yang menunjukkan IHSG berada pada level tertinggi kala itu yaitu menembus 4100 poin. Memasuki tahun 2012, IHSG masih mengalami kenaikan sebelum akhirnya menurun kembali pada Mei 2012. Universitas Sumatera Utara Sejak Juni 2012 sampai dengan Mei 2013, IHSG masih tetap mengalami kenaikan hingga di pertengahan tahun 2013 indeks saham gabungan ini harus menurun hingga mencapai poin 4400 dari sebelumnya menembus 5000 poin. Penurunan ini diakibatkan ketidakpastian ekonomi dunia dan rencana tappering off yang dilakukan oleh negara adikuasa Amerika Serikat.

4.5 Analisis Data dan Pembahasan

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Makro Ekonomi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia

2 25 105

Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah Dan Indeks Dow Jones Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 18 83

Analisis Perbedaan Kinerja Reksadana Saham Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Dengan Metode Sharpe Dan Treynor Di Bursa Efek Indonesia

0 32 86

Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, SBI, Dan Indeks Dow Jones Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 33 99

Analisis pengaruh harga emas dunia, variabel makro ekonomi dan indeks dow Jones terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di bursa efek Indonesia ( BEI)

0 7 135

Analisis Harga Emas Dunia, Indeks Hang Seng dan Indeks Dow Jones Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia 2008-2015

0 9 1

Pengaruh Indeks Dow Jones dan Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Indonesia Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2013

4 26 123

Pengaruh Indeks Nikkei 225 Dan Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2014

2 5 69

Pengaruh Suku Bunga Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed Rate), Indeks Dow Jones, Indeks Nikkei 225 dan Indeks Hang Seng Terhadap Indeks Saham Harga Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 - 2015.

0 0 14

PENGARUH INFLASI, BI RATE, KURS USDIDR, INDEKS SHCOMP, DAN INDEKS NIKKEI 225 TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Studi Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017)

0 0 9