Prosedur memproduksi dilalui dengan berbagai tahapan dan beberapa langkah yang dilakukan oleh beberapa orang. Kinerja ini menumbuhkan
wawasan, toleransi sosial serta social corporateness memulai pemahaman
karya orang lain. Pembuat pola menggambarkan berdasarkan desain yang dikerjakan oleh perancang gambar dilanjutkan dengan pewarnaan sesuai
dengan warna lokal kearifan lokal. Semua itu merupakan proses berangkai dan membutuhkan kesabaran dan ketelitian serta penuh
toleransi. Jika salah seorang membuat
kesalahan, hasil akhir tidak akan seperti yang diharapkan oleh pembuat pola dan motif hiasnya. Prosedur semacam ini memberikan nilai edukatif
jika dilaksanakan di sekolah. Kerajinan yang diproduksi maupun direproduksi dikemas ulang dengan sistem teknologi dan ekosistem agar
efektif dan efisien berdasarkan potensi lingkungan yang ada.
b. Rekayasa
Rekayasa diartikan usaha memecahkan permasalahan kehidupan sehari- hari dengan berpikir rasional dan kritis sehingga menemukan kerangka
kerja yang efektif dan efisien. Pengertian teknologi erat sekali dengan pembelajaran mandiri, seperti menggoreng daging dengan lemaknya
sendiri. Oleh karenanya, konsep teknologi untuk mengembangkan diri dengan kemampuan diperoleh dari belajar tersebut. Kata ‘rekayasa’
merupakan terjemahan bebas dari kata
engineering, yaitu perancangan dan rekonstruksi benda ataupun produk untuk memungkinkan penemuan
produk baru yang lebih berperan dan berguna. Prinsip rekayasa adalah mendaur ulang sistem, bahan, dan ide yang disesuaikan dengan
perkembangan zaman teknologi terbarukan. Oleh karenanya, rekayasa harus seimbang dan selaras dengan kondisi dan potensi daerah setempat
menuju karya yang mempunyai nilai jual yang tinggi.
c. Budidaya
Budidaya berpangkal pada cultivation, yaitu suatu kerja yang berusaha
untuk menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan benda ataupun makhluk agar lebih besar tumbuh, dan berkembang banyak. Kinerja ini
membutuhkan perasaan seolah dirinya pembudidaya hidup, tumbuh dan berkembang. Prinsip pembinaan rasa dalam kinerja budidaya ini akan
memberikan hidup pada tumbuhan atau hewan. Namun, dalam bekerja, dibutuhkan sistem yang berjalan rutinitas, seperti kebiasaan hidup orang:
makan, minum, dan bergerak.
Maka, seorang pembudidaya harus memahami karakter tumbuhan atau hewan. yang di’budidaya’kan. Konsep
cultivation tampak pada penyatuan diri dengan alam dan pemahaman tumbuhan atau binatang. Pemikiran
ekosistem menjadi langkah yang selalu dipikirkan keseimbangan hidupnya. Manfaat edukatif budidaya adalah pembinaan perasaan,
pembinaan kemampuan memahami pertumbuhan, dan penyatuan dengan alam
echosystem menjadikan anak dan tenaga kerja yang berpikir sistematis, namun manusiawi dan penuh kesabaran.
Hasil budidaya tidak akan dapat dipetik dalam waktu singkat melainkan membutuhkan
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 21
waktu dan harus diawasi dengan penuh kesabaran. Bahan dan perlengkapan teknologi budidaya sebenarnya dapat diangkat dari
kehidupan sehari-hari yang variatif karena setiap daerah mempunyai potensi kearifan yang berbeda. Budidaya telah dilakukan oleh pendahulu
bangsa ini dengan teknologi tradisi, telah menunjukkan konsep budidaya yang memperhitungkan musim, namun belum mempunyai standar
ketepatan dengan suasanaiklim cuaca maupun ekonomi yang sedang berkembang. Maka, pembelajaran prakaryabudidaya diharapkan mampu
menemukan ide pengembangan berbasis bahan
tradisi dengan memperhitungkan kebelanjutan materi atau bahan tersebut.
d. Pengolahan
Pengolahan artinya membuat, menciptakan bahan dasar menjadi benda produk jadi agar dapat dimanfaatkan secara maslahat. Pada prinsipnya,
kerja pengolahan adalah mengubah benda mentah menjadi produk matang dengan mencampur, atau memodifikasi bahan tersebut. Oleh
karenanya, kerja pengolahan menggunakan desain sistem, yaitu mengubah masukan menjadi keluaran sesuai dengan rancangan yang
dibuat. Sebagai contoh membuat makanan atau memasak makanan; kinerja ini membutuhkan desain secara tepat dan perasaan terutama
indra perasa lidah dan indra pencium bau-bauan agar sedap. Kerja ini akan melatih rasa dan kesabaran maupun berpikiran praktis serta tepat.
Kognisi untuk menghafalkan rasa bumbu, dan racikan yang akan membutuhkan ketelitian dan kesabaran.
Manfaat pendidikan teknologi pengolahan bagi pengembangan kepribadian peserta didik adalah pelatihan rasa yang dapat dikorelasikan
dalam kehidupan sehari-hari. Pengolahan telah dilakukan oleh pendahulu bangsa kita dengan teknologi tradisi yang sederhana, telah menunjukkan
konsep pengolahan yang aplikabel, namun belum mempunyai standar ketepatan dengan suasanaiklim cuaca maupun ekonomi yang sedang
berkembang. Maka pembelajaran prakarya-budidaya diharapkan mampu menemukan ide pengembangan
berbasis bahan tradisi dengan memperhitungkan kebelanjutan materi atau bahan tersebut.
Lingkup Materi atau muatan Prakarya dan Kewirausahaan SMASMK Permendikbud nomor 64 tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai
berikut.
Muatan Prakarya pada SMAMASMALBPaket C
Tingkat Kompete
nsi Tingkat
Kelas Kompetensi
Ruang Lingkup Materi 5
X-XI - Menunjukkan rasa kagum
terhadap karya prakarya dalam
konteks anugerah Tuhan Apresiasi dan kreasi
prakarya Kerajinan
- Kerajinan tekstil dan
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 22
Tingkat Kompete
nsi Tingkat
Kelas Kompetensi
Ruang Lingkup Materi
Yang Maha Esa
- Menunjukkan perilaku rasa ingin
tahu, peduli lingkungan, kerjasama, jujur, percaya
diri, dan mandiri dalam berkarya
prakarya - Menganalisis desain
produk, sumber daya, dan proses
pembuatan karya - Mendesain produk dan
proses pembuatan karya
- Membuat dan mengolah karya
- Menyajikan pengalaman wirausaha
limbah tekstil
- Kerajinan dari bahan lunak dan
bahan keras Apresiasi dan kreasi
prakarya Rekayasa
- Rekayasa alat komunikasi
sederhana dan alat pengatur
gerak sederhana - rekayasa pembangkit
listrik sederhana dan inovatif
menggunakan teknologi tepat
guna Apresiasi dan kreasi
prakarya Budidaya
- Budidaya tanaman hias dan
tanaman pangan - Usaha budidaya
pembenihan ikan konsumsi dan ikan
hias Apresiasi dan kreasi
prakarya Pengolahan
- Pengawetan bahan pangan
nabati dan hewani menjadi produk pangan khas
daerah dan nusantara,
- Pengolahan bahan nabati dan
hewani menjadi produk non
pangan pembersih dan kosmetik
Apresiasi dan kreasi prakarya
kewirausahaan - nilai dan peluang
wirausaha, serta aspek-aspek
perencanaan
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 23
Tingkat Kompete
nsi Tingkat
Kelas Kompetensi
Ruang Lingkup Materi
usaha.
6 XII
- Menunjukkan rasa kagum terhadap karya prakarya
dalam konteks anugerah Tuhan
Yang Maha Esa
- Menunjukkan perilaku rasa ingin
tahu, peduli lingkungan, kerjasama, jujur, percaya
diri, dan mandiri dalam berkarya
prakarya - Menganalisis dan
mengevaluasi desain produk, sumber
daya, dan proses pembuatan karya
- Mendesain produk dan proses
pembuatan karya - Mencipta, mengolah, dan
mempraktekkan karya - Menyajikan dan
mengevaluasi usaha
Apresiasi dan kreasi prakarya
Kerajinan - Kerajinan fungsi hias dan
pakai dari limbah
Apresiasi dan kreasi prakarya
Rekayasa - Rekayasa elektronika
praktis dan dengan kendali elektronika
Apresiasi dan kreasi prakarya
Budidaya - Budidaya ternak unggas
petelur dan pedaging
Apresiasi dan kreasi prakarya
Pengolahan - Pengolahan bahan nabati
dan hewani menjadi makanan
khas daerah dan produk non
pangan kesehatan
C. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Berikut ini adalah SKL, KI dan KD Prakarya dan Kewirausahaan yang terdapat pada Permendikbud Tahun 2013
1. Standar Kompetensi Lulusan SKL
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
KOMPETENSI LULUSAN SMAMASMKMAKSMALBPaket C
Lulusan SMAMASMKMAKSMALBPaket C memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut. SMAMASMKMAKSMALBPaket C
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 24
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahua n
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak
fenomena dan kejadian.
Keterampila n
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di sekolah secara
2. Kompetensi Inti KI
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut: 1. Kompetensi Inti-1 KI-1 untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 KI-2 untuk kompetensi inti sikap sosial; 3. Kompetensi Inti-3 KI-3 untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 KI-4 untuk kompetensi inti keterampilan.
Kompetensi Inti Sekolah Menengah AtasMadrasah Aliyah KOMPETENSI INTI KELAS
X KOMPETENSI INTI KELAS
XI KOMPETENSI INTI KELAS
XII 1.
Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya
2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli gotong royong,
kerjasama, toleran, damai, santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan 2.
Menghayati dan mengamalkanperilaku
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
gotong royong, kerjasama, toleran,
damai, santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam
2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli gotong royong,
kerjasama, toleran, damai, santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 25
KOMPETENSI INTI KELAS X
KOMPETENSI INTI KELAS XI
KOMPETENSI INTI KELAS XII
alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia. menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami,menerapka
n, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
3. Memahami,
menerapkan, dan menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
3. Memahami,
menerapkan, menganalisis dan
mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 26
KOMPETENSI INTI KELAS X
KOMPETENSI INTI KELAS XI
KOMPETENSI INTI KELAS XII
4. Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan 4.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan 4.
Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta
dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri serta bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
3. Kompetensi Dasar KD
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta
didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu Matapelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi
inti sebagai berikut: 1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI-1; 2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI-2; 3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI-3; dan 4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan KI-4.
KD Prakarya dan Kewirausahaan diorganisasikan ke dalam empat Kompetensi Inti KI. Kompetensi Inti KI 1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.Kompetensi Inti KI 2 berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial.Kompetensi Inti KI 3 berisi KD tentang pengetahuan terhadap materi
ajar, sedangkan Kompetensi Inti KI 4 berisi KD tentang Ilmu Pengetahuan Prakarya dan Kewirausahaan.
Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung.
Pembelajaran dibagi menjadi pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung yang terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah.
Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara
bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran tidak langsung
berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2. Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di
mana peserta didik mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar
yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik
melakukan kegiatan belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 27
mengasosiasi atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Proses pembelajaran langsung
menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung atau yang disebut dengan
instructional effect. Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama
proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan
sikap. Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu,
pengembangan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi
di kelas, sekolah, dan masyarakat.
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PRAKARYA dan KEWIRAUSAHAAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS SMA MADRASAH ALIYAH MA Kompetensi Dasar Prakarya dan Kewirausahaan
KELAS: X KERAJINAN
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan
keberagaman produk kerajinan di wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai,
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman produk kerajinan dan kewirausahaan
di wilayah setempat dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam
memperkenalkan karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dan
menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat karya kerajinan di wilayah setempat dan
lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk
membangun semangat usaha
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 28
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
3.1 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil
berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
3.2 Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi kerajinan tekstil 3.3 Memahami proses produksi
kerajinan tekstil di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai
sumber 3.4 Memahami konsep kewirausahaan
dalam menjalankan sebuah wirausaha kerajinan tekstil
3.5 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya kerajinan limbah
tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi kerajinan limbah tekstil
3.7 Menganalisis proses produksi kerajinan limbah tekstil di wilayah
setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber
3.8 Menganalisis sikap dan perilaku wirausaha kerajinan limbah tekstil
yang dapat mendukung keberhasilan dalam menjalankan
sebuah usaha
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan 4.1 Mendesain produk dan pengemasan
karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.2 Mendesain prosesproduksi karya kerajinan tekstil berdasarkan
identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedurberkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.3 Membuat karya kerajinan tekstil yang berkembang di wilayah
setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur
4.4 Menyajikan konsep kewirausahaan berdasarkan pengalaman
keberhasilan tokoh-tokoh wirausaha kerajinan tekstil
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 29
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
4.5 Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan limbah tekstil
berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.6 Mendesain prosesproduksi karya kerajinan limbah tekstil berdasarkan
identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.7 Membuat karya kerajinan limbah tekstil yang berkembang di wilayah
setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur.
4.8 Menyajikan hasil analisa sikap dan perilaku wirausaha kerajinan limbah
tekstil
REKAYASA KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan
keberagaman produk rekayasa di wilayah setempat dan lainnya sebagai
anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai,
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman produk rekayasa dan kewirausahaan
di wilayah setempat dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam
memperkenalkan karya rekayasa di wilayah setempat dan lainnya dan
menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat karya rekayasa di wilayah setempat dan
lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk
membangun semangat usaha
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 30
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
3.1 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya rekayasa sebagai
alat komunikasi sederhana dengan sumber arus listrik DC berdasarkan
konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya.
3.2 Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses
produksi karya rekayasa sebagai alat komunikasi sederhana dengan
sumber arus listrik DC.
3.3 Memahami proses produksi rekayasa sebagai alat komunikasi sederhana
dengan sumber arus listrik DC di wilayah setempat melalui
pengamatan dari berbagai sumber.
3.4 Memahami konsep kewirausahaan dalam menjalankan sebuah
wirausaha rekayasa sebagai alat komunikasi sederhana dengan
sumber arus listrik DC.
3.5 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya rekayasa sebagai
alat pengatur gerak sederhana dengan sumber arus listrik
berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan
lainnya.
3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses
produksi rekayasa sebagai alat pengatur gerak sederhana dengan
sumber arus listrik.
3.7 Memahami proses produksi karya rekayasa sebagai alat pengatur gerak
sederhana dengan sumber arus listrik di wilayah setempat melalui
pengamatan dari berbagai sumber.
3.8 Menganalisis sikap dan perilaku wirausaha karya rekayasa sebagai
alat pengatur gerak sederhana dengan sumber arus listrik yang
dapat mendukung keberhasilan dalam menjalankan sebuah usaha
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan 4.1 Mendesain produk dan pengemasan
karya rekayasa sebagai alat komunikasi sederhana dengan
sumber arus listrik DC berdasarkan konsep dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.2 Mendesain prosesproduksi karya
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 31
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
rekayasa sebagai alat komunikasi sederhana dengan sumber arus listrik
DCberdasarkan identifikasi kebutuhan sumber daya, teknologi,
dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan
lainnya.
4.3 Membuat karya rekayasa sebagai alat komunikasi sederhana dengan
sumber arus listrik DC yang berkembang di wilayah setempat dan
lainnya sesuai teknik dan prosedur
4.4 Menyajikan konsep kewirausahaan berdasarkan pengalaman
keberhasilan tokoh-tokoh wirausaha produk rekayasa sebagai alat
komunikasi dengan sumber arus listrik DC
4.5 Mendesain produk dan pengemasan karya rekayasa sebagai alat pengatur
gerak sederhana dengan sumber arus listrik berdasarkan konsep
berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.6 Mendesain prosesproduksi karya rekayasa sebagai alat pengatur gerak
sederhana dengan sumber arus listrik berdasarkan identifikasi kebutuhan
sumber daya, teknologi, dan prosedur berkaryadengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.7 Membuat karya rekayasa sebagai alat pengatur gerak sederhana
dengan sumber arus listrik yang berkembang di wilayah setempat dan
lainnya sesuai teknik dan prosedur
4.8 Menyajikan hasil analisa sikap dan perilaku wirausaha produk rekayasa
alat pengatur gerak sederhana dengan sumber arus listrik
BUDIDAYA KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan
keberagaman produk budidaya di wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 32
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai,
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman produk budidaya dan kewirausahaan
di wilayah setempat dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam
memperkenalkan produk budidaya di wilayah setempat dan lainnya dan
menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan melaksanakan budidaya di wilayah setempat dan
lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk
membangun semangat usaha
3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
3.1 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan hasil budidaya
tanaman hias berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
3.2 Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi budidaya tanaman hias
3.3 Memahami proses produksi budidaya tanaman hias di wilayah
setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber
3.4 Memahami konsep kewirausahaan dalam menjalankan sebuah
wirausaha budidaya tanaman hias 3.5 Mengidentifikasi desain produk dan
pengemasan hasil budidaya tanaman pangan berdasarkan
konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan
lainnya
3.6 Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi budidaya tanaman pangan
3.7 Memahami proses produksi budidaya tanaman pangan di
wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 33
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3.8 Menganalisis sikap dan perilaku wirausaha budidaya tanaman
pangan yang dapat mendukung keberhasilan dalam menjalankan
sebuah usaha
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan 4.1 Mendesain produk dan pengemasan
hasil budidaya tanaman hias berdasarkan konsep berkarya
dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.2 Mendesain prosesproduksiusaha budidaya tanaman hias berdasarkan
identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedurberkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.3 Mempraktikan budidaya tanaman hias yang berkembang di wilayah
setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur
4.4 Menyajikan konsep kewirausahaan berdasarkan pengalaman
keberhasilan tokoh-tokoh wirausaha budidaya tanaman hias
4.5 Mendesain produk dan pengemasan hasil budidaya tanaman pangan
berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.6 Mendesain prosesproduksibudidaya tanaman pangan berdasarkan
identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.7 Mempraktikan budidaya tanaman pangan sesuai teknik dan prosedur.
4.8 Menyajikan hasil analisa sikap dan perilaku wirausaha budidaya
tanaman pangan
PENGOLAHAN KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 34
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
keberagaman produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai,
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman produk pengolahan dan
kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam
memperkenalkan produk pengolahan di wilayah setempat
dan lainnya dan menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi,
disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat produk pengolahan di wilayah
setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk
akhir untuk membangun semangat usaha
3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
3.1 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya
pengawetan bahan nabati dan hewani berdasarkan konsep
berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya
3.2 Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dalam
mendukung proses produksi pengawetan bahan nabati dan
hewani
3.3 Memahami proses produksi pengawetan bahan nabati dan
hewani di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai
sumber
3.4 Memahami konsep kewirausahaan dalam menjalankan sebuah
wirausaha pengawetan bahan nabati dan hewani
3.5 Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya
pengolahan bahan pangan nabati dan hewani menjadi produk
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 35
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
pembersih berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya 3.6 Mengidentifikasi sumber daya
yang dibutuhkan dalam mendukung proses produksi
pengolahan bahan pangan nabati dan hewani menjadi produk
pembersih
3.7 Memahami proses produksi pengolahan bahan pangan nabati
dan hewani menjadi produk pembersih di wilayah setempat
melalui pengamatan dari berbagai sumber
3.8 Menganalisis sikap dan perilaku wirausaha pengolahan bahan
pangan nabati dan hewani menjadi produk pembersih yang dapat
mendukung keberhasilan dalam menjalankan sebuah usaha
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan 4.1 Mendesain produk dan
pengemasan pengawetan bahan nabati dan hewani yang diawetkan
berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.2 Mendesain prosesproduksi pengawetan bahan nabati dan
hewani berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan
prosedurberkarya dengan pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.3 Membuat karya pengolahan pengawetan bahan nabati dan
hewani yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya
sesuai teknik dan prosedur
4.4 Menyajikan konsep kewirausahaan berdasarkan pengalaman
keberhasilan tokoh-tokoh wirausaha pengawetan bahan
nabati dan hewani.
4.5 Mendesain produk dan pengemasan karya pengolahan
bahan pangan nabati dan hewani menjadi produk pembersih
berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 36
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
4.6 Mendesain prosesproduksi karya pengolahan bahan pangan nabati
dan hewani menjadi produk pembersih berdasarkan identifikasi
kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.7 Membuat karya pengolahan bahan pangan nabati dan hewani menjadi
produk pembersih yang berkembang di wilayah setempat
dan lainnya sesuai teknik dan prosedur.
4.8 Menyajikan hasil analisa sikap dan perilaku wirausaha karya
pengolahan bahan pangan nabati dan hewani menjadi produk
pembersih
KELAS: XI KERAJINAN
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan
keberagaman produk kerajinan di wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai,
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman produk kerajinan dan
kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam
memperkenalkan karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dan
menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi,
disiplin, bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat karya kerajinan di wilayah setempat dan
lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk
membangun semangat usaha
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 37
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah 3.1 Memahami desain produk dan
pengemasan karya kerajinan dari bahan lunak berdasarkan konsep
berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya
3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi kerajinan dari bahan lunak
3.3 Memahami proses produksi kerajinan dari bahan lunak di
wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber
3.4 Menganalisis peluang usaha kerajinan dari bahan lunak
berdasarkan pengamatan pasar di lingkungan wilayah setempat
3.5 Memahami desain produk dan pengemasan karya kerajinan dari
bahan keras berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha
dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi usaha kerajinan dari bahan keras
3.7 Menganalisis proses produksi usaha kerajinan dari bahan keras di
wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber
3.8 Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha kerajinan dari
bahan kerasberdasarkan pengamatan peluang usaha
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
4.1 Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan dari
bahan lunak berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
4.2 Mendesain prosesproduksi karya kerajinan dari bahan lunak
berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedurberkarya
dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.3 Membuat karya kerajinan dari bahan lunak yang berkembang di
wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur
4.4 Menciptakan peluang usaha sesuai dengan produk kerajinan dari bahan
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 38
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
lunak yang dihasilkan berdasarkan pengamatan pasar
4.5 Mendesain produk dan pengemasan karya dari bahan keras
berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
4.6 Mendesain proses produksi usaha kerajinan dari bahan keras
berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya
dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.7 Menciptakan usaha karya kerajinan dari bahan keras yang berkembang
di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur
4.8 Menyusun aspek perencanaan usaha kerajinan dari bahan keras
REKAYASA KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan
keberagaman produk rekayasa di wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai,
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman produk rekayasa dan kewirausahaan
di wilayah setempat dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam
memperkenalkan produk rekayasa di wilayah setempat dan lainnya dan
menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat produk rekayasa di wilayah
setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk
akhir untuk membangun semangat usaha
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 39
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah 3.1 Memahami desain produk dan
pengemasan karya rekayasa sebagai pembangkit listrik
sederhana berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi rekayasa sebagai pembangkit listrik sederhana
3.3 Memahami proses produksi rekayasa sebagai pembangkit listrik
sederhana di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai
sumber
3.4 Menganalisis peluang usaha rekayasa sebagai pembangkit listrik
sederhana berdasarkan pengamatan pasar di lingkungan wilayah
setempat
3.5 Memahami desain produk dan pengemasan karya rekayasa inovatif
yang menggunakan teknologi tepat guna dan produk sekitar
berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi usaha rekayasa inovatif yang menggunakan
teknologi tepat guna dan produk sekitar
3.7 Menganalisis proses produksi usaha rekayasa inovatif yang
menggunakan teknologi tepat guna dan produk sekitar di wilayah
setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber
3.8 Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha rekayasa
inovatif yang menggunakan teknologi tepat guna dan produk
sekitar berdasarkan pengamatan peluang usaha
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak 4.1 Mendesain produk dan pengemasan
karya rekayasa sebagai pembangkit listrik sederhana berdasarkan
konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 40
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan lainnya
4.2 Mendesain prosesproduksi karya rekayasa sebagai pembangkit listrik
sederhanaberdasarkan identifikasi kebutuhan sumber daya, teknologi,
dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan
lainnya.
4.3 Membuat karya rekayasa sebagai pembangkit listrik sederhana yang
berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai dengan teknik
dan prosedur
4.4 Menciptakan peluang usaha sesuai dengan produk rekayasa sebagai
pembangkit listrik sederhana yang dihasilkan berdasarkan pengamatan
pasar
4.5 Mendesain produk dan pengemasan karya rekayasa inovatif yang
menggunakan teknologi tepat guna dan produk sekitar berdasarkan
konsep berkarya dan peluang usahadengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.6 Mendesain prosesproduksi usaha rekayasa inovatif yang
menggunakan teknologi tepat guna dan produk sekitar berdasarkan
identifikasi kebutuhan sumber daya, teknologi, dan prosedur berkarya
dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya.
4.7 Membuat karya rekayasa inovatif yang menggunakan teknologi tepat
guna dan produk sekitar yang berkembang di wilayah setempat
dan lainnya sesuai dengan teknik dan prosedur.
4.8 Menyusun aspek perencanaan usaha rekayasa inovatif yang
menggunakan teknologi tepat guna dan produk sekitar
BUDIDAYA KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 1.1 Menghayati keberhasilan dan
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 41
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
agama yang dianutnya kegagalan wirausahawan dan
keberagaman produk budidaya di wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai,
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman produk budidaya dan kewirausahaan
di wilayah setempat dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam
memperkenalkan produk budidaya di wilayah setempat dan lainnya dan
menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan melaksanakan kegiatan budidaya di wilayah
setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk
akhir untuk membangun semangat usaha
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah 3.1 Memahami desain produk dan
pengemasan hasil budidaya pembenihan ikan konsumsi
berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi budidaya pembenihan ikan konsumsi
3.3 Menganalisis proses produksi budidaya pembenihan ikan
konsumsi di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai
sumber
3.4 Menganalisis peluang usahabudidaya pembenihan ikan
konsumsi berdasarkan pengamatan pasar di lingkungan wilayah
setempat
3.5 Memahami desain produk dan pengemasan hasil budidaya
pembenihan ikan hias berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha
dengan pendekatan budaya
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 42
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
setempat dan lainnya 3.6 Memahami sumber daya yang
dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha budidaya
pembenihan ikan hias 3.7 Menganalisis proses produksi usaha
budidaya pembenihan ikan hias di wilayah setempat melalui
pengamatan dari berbagai sumber
3.8 Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha budidaya
pembenihan ikan hias berdasarkan pengamatan peluang usaha
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
4.1 Mendesain produk dan pengemasan hasil budidaya pembenihan ikan
konsumsi berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
4.2 Mendesain prosesproduksibudidaya pembenihan ikan
konsumsiberdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan
prosedurberkarya dengan pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.3 Mempraktikkan budidaya pembenihan ikan konsumsi yang
berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan
prosedur
4.4 Menciptakan peluang usaha sesuai dengan produkbudidaya
pembenihan ikan konsumsi yang dihasilkan berdasarkan pengamatan
pasar
4.5 Mendesain produk dan pengemasan hasil budidaya pembenihan ikan
hias berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.6 Mendesain proses produksiusaha budidaya pembenihan ikan hias
berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya
dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.7 Mempraktikanbudidaya pembenihan ikan hias yang berkembang di
wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan prosedur
4.8 Menyusun aspek perencanaan
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 43
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
usaha budidaya pembenihan ikan hias
PENGOLAHAN KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan
keberagaman produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai,
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman produk pengolahan dan
kewirausahaan di wilayah setempat dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam
memperkenalkan produk pengolahan di wilayah setempat dan
lainnya dan menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat produk pengolahan di wilayah
setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk
akhir untuk membangun semangat usaha
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan 3.1 Memahami desain produk dan
pengemasan pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan
khas daerah berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
3.2 Memahami sumber daya yang
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 44
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
dibutuhkan dalam mendukung proses produksi usaha pengolahan
dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah
3.3 Menganalisis proses produksi pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi makanan khas daerah di wilayah setempat melalui
pengamatan dari berbagai sumber
3.4 Menganalisis peluang usahapengolahan dari bahan nabati
dan hewani menjadi makanan khas daerah berdasarkan pengamatan
pasar di lingkungan wilayah setempat
3.5 Memahami desain produk dan pengemasan pengolahan dari bahan
nabati dan hewani menjadi produk kosmetik berdasarkan konsep
berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan
lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani
menjadi produk kosmetik
3.7 Memahami proses produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi produk kosmetik di wilayah setempat melalui
pengamatan dari berbagai sumber
3.8 Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha pengolahan dari
bahan nabati dan hewani menjadi produk kosmetik berdasarkan
pengamatan peluang usaha
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 45
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dankreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan 4.1 Mendesain produk dan pengemasan
pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kosmetik
berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.2 Mendesain prosesproduksipengolahan dari
bahan nabati dan hewani menjadi produk kosmetikberdasarkan
identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedurberkarya dengan
pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.3 Membuat karya pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi
produk kosmetik yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya
sesuai teknik dan prosedur
4.4 Menciptakan peluang usaha sesuai dengan produkpengolahan dari
bahan nabati dan hewani menjadi produk kosmetikyang dihasilkan
berdasarkan pengamatan pasar
4.5 Mendesain produk dan pengemasan pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi produk kosmetik berdasarkan konsep berkarya dan
peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.6 Mendesain proses produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi produk kosmetik berdasarkan identifikasi kebutuhan
sumberdaya dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.7 Membuat pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk
kosmetik yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai
teknik dan prosedur
4.8 Menyusun aspek perencanaan usaha pengolahan dari bahan nabati
dan hewani menjadi produk kosmetik
KELAS: XII KERAJINAN
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 46
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan
keberagaman produk kerajinan di wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai,
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman produk kerajinan dan kewirausahaan
di wilayah setempat dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam
memperkenalkan karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dan
menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat karya kerajinan di wilayah setempat dan
lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk
membangun semangat usaha
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah 3.1 Memahami desain produk dan
pengemasan karya kerajinan fungsi hias dari berbagai bahan limbah
berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi usaha kerajinan fungsi hias dari berbagai bahan
limbah
3.3 Menganalisis proses produksi usaha kerajinan fungsi hias dari berbagai
bahan limbah di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai
sumber
3.4 Memahami pembuatan proposal usahakerajinan fungsi hias dari
berbagai bahan limbah 3.5 Memahami desain produk dan
pengemasan karya kerajinan fungsi pakai dari berbagai bahan limbah
berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 47
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
proses produksi usaha kerajinan fungsi pakai dari berbagai bahan
limbah 3.7 Menganalisis proses produksi usaha
kerajinan fungsi pakai dari berbagai bahan limbah di wilayah setempat
melalui pengamatan dari berbagai sumber
3.8 Menganalisis hasil usaha kerajinan fungsi pakai dari berbagai bahan
limbah berdasarkan kriteria keberhasilan usaha
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif
dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan 4.1 Mendesain produk dan pengemasan
karya kerajinan fungsi hias dari berbagai bahan limbah berdasarkan
konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.2 Mendesain prosesproduksi usaha kerajinan fungsi hias dari berbagai
bahan limbah berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya
dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.3 Mencipta karya kerajinan fungsi hias dari berbagai bahan limbah
yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik
dan prosedur
4.4 Membuat proposal dan mempraktekkan usaha kerajinan
fungsi hias dari berbagai bahan limbah
4.5 Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan fungsi pakai dari
berbagai bahan limbah berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha
dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.6 Mendesain prosesproduksi usaha kerajinan fungsi pakai dari berbagai
bahan limbah berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya
dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.7 Mencipta karya kerajinan fungsi pakai dari berbagai bahan limbah
yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik
dan prosedur
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 48
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
4.8 menyajikan hasil evaluasi usaha kerajinan fungsi pakai dari berbagai
bahan limbah berdasarkan kriteria keberhasilan usaha
REKAYASA KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan
keberagaman produk rekayasa di wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai,
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman produk rekayasa dan kewirausahaan
di wilayah setempat dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam
memperkenalkan karya rekayasa di wilayah setempat dan lainnya dan
menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat karya rekayasa di wilayah setempat dan
lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk
membangun semangat usaha
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah 3.1 Memahami desain produk dan
pengemasan karya rekayasa elektronika praktis berdasarkan
konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi usaha rekayasa elektronika praktis
3.3 Menganalisis proses produksi usaha rekayasa elektronika praktis di
wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber
3.4 Memahami pembuatan proposal
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 49
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
usaha rekayasa elektronika praktis 3.5 Memahami desain produk dan
pengemasan karya rekayasa elektronika dengan kendali otomatis
berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi usaha rekayasa elektronika dengan kendali otomatis
3.7 Menganalisis proses produksi usaha rekayasa elektronika dengan kendali
otomatis di wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai
sumber
3.8 Menganalisis hasil usaha rekayasa elektronika dengan kendali otomatis
berdasarkan kriteria keberhasilan usaha
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 50
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif
dan kreatif, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan 4.1 Mendesain produk dan pengemasan
karya rekayasa elektronika praktis berdasarkan konsep berkarya dan
peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.2 Mendesain prosesproduksi karya rekayasa elektronika praktis
berdasarkan identifikasi kebutuhan sumber daya, teknologi, dan
prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan
lainnya.
4.3 Membuat karya rekayasa elektronika praktis yang
berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai dengan teknik
dan prosedur
4.4 Membuat proposal dan mempraktikkan usaha rekayasa
elektronika praktis 4.5 Mendesain produk dan pengemasan
karya rekayasa elektronika dengan kendali otomatis berdasarkan
konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
4.6 Mendesain prosesproduksi karya rekayasa elektronika dengan kendali
otomatis berdasarkan identifikasi kebutuhan sumber daya, teknologi,
dan prosedur berkaryadengan pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.7 Membuat karya rekayasa elektronika dengan kendali otomatis
yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik
dan prosedur
4.8 Menyajikan hasil evaluasi usaha rekayasa elektronika dengan kendali
otomatis berdasarkan kriteria keberhasilan usaha
BUDIDAYA KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan
keberagaman produk budidaya di wilayah setempat dan lainnya
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 51
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
sebagai anugerah Tuhan 2. Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli gotong
royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksisecara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman produk budidaya dan kewirausahaan
di wilayah setempat dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam
memperkenalkan produk budidaya di wilayah setempat dan lainnya dan
menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan melaksanakan kegiatan budidaya di wilayah
setempat dan lainnya dengan memperhatikan estetika produk
akhir untuk membangun semangat usaha
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah 3.1 Memahami desain produk dan
pengemasan hasilbudidaya ternak unggas petelur berdasarkan konsep
berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan
lainnya
3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi usaha budidaya ternak unggas petelur
3.3 Menganalisis proses produksi usaha budidaya ternak unggas petelur di
wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber
3.4 Memahami pembuatan proposal usaha budidaya ternak unggas
petelur 3.5 Memahami desain produk dan
pengemasan budidaya ternak unggas pedaging berdasarkan
konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya
setempat dan lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung
proses produksi usaha budidaya ternak unggas pedaging
3.7 Menganalisis proses produksi usaha budidaya ternak unggas pedaging di
wilayah setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 52
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3.8 Menganalisis hasil usaha budidaya ternak unggas pedaging
berdasarkan kriteria keberhasilan usaha
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif
dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan 4.1 Mendesain produk dan pengemasan
hasil budidaya ternak unggas petelur berdasarkan konsep
berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.2 Mendesain prosesproduksiusahabudidaya
ternak unggas petelur berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya
dan prosedur berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.3 Mempraktikkan usahabudidaya ternak unggas petelur yang
berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan
prosedur
4.4 Mengevaluasi proposal dan mempraktikkan usaha budidaya
ternak unggas petelur 4.5 Mendesain produk dan pengemasan
hasil budidaya ternak unggas pedaging berdasarkan konsep
berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan
lainnya
4.6 Mendesain prosesproduksiusaha budidaya ternak unggas pedaging
berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya
dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.7 Mempraktikan usaha budidaya ternak unggas pedaging yang
berkembang di wilayah setempat dan lainnya sesuai teknik dan
prosedur
4.8 Menyajikan hasil evaluasi usaha budidaya ternak unggas pedaging
berdasarkan kriteria keberhasilan usaha
PENGOLAHAN
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 53
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1 Menghayati keberhasilan dan kegagalan wirausahawan dan
keberagaman produk pengolahan di wilayah setempat dan lainnya
sebagai anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran,
damai, santun, responsif dan pro- aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia 2.1 Menunjukkan motivasi internal dan
peduli lingkungan dalam menggali informasi tentang keberagaman
produk pengolahan dan kewirausahaan di wilayah setempat
dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam
memperkenalkan karya produk pengolahn di wilayah setempat dan
lainnya dan menerapkan wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat produk pengolahan di wilayah setempat dan
lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk
membangun semangat usaha
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
3.1 Memahami desain produk dan pengemasan pengolahan dari bahan
nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah yang dimodifikasi
berdasarkan konsep berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan
budaya setempat dan lainnya
3.2 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses
produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi
makanan khas daerah yang dimodifikasi
3.3 Menganalisis proses produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi makanan khas daerah yang dimodifikasi di wilayah
setempat melalui pengamatan dari berbagai sumber
3.4 Memahami pembuatan proposal usaha pengolahan dari bahan nabati
dan hewani menjadi makanan khas daerah yang dimodifikasi
3.5 Memahami desain produk dan pengemasan pengolahan dari bahan
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 54
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
nabati dan hewani menjadi produk kesehatan berdasarkan konsep
berkarya dan peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan
lainnya
3.6 Memahami sumber daya yang dibutuhkan dalam mendukung proses
produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi
produk kesehatan
3.7 Memahami proses produksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi produk kesehatan di wilayah setempat melalui
pengamatan dari berbagai sumber
3.8 Menganalisis hasil usaha pengolahan dari bahan nabati dan hewani
menjadi produk kesehatan berdasarkan kriteria keberhasilan
usaha
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan 4.1 Mendesain produk dan pengemasan
pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas
daerah yang dimodifikasi berdasarkan konsep berkarya dan
peluang usaha dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.2 Mendesain prosesproduksi usaha pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi makanan khas daerah yang dimodifikasi
berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya
dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.3 Mencipta pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan
khas daerah yang dimodifikasi yang berkembang di wilayah setempat dan
lainnya sesuai teknik dan prosedur
4.4 Mengevaluasi proposal dan mempraktikkan usaha pengolahan
dari bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah yang
dimodifikasi
4.5 Mendesain produk dan pengemasan pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi produk kesehatan berdasarkan konsep berkarya dan
peluang usahadengan pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.6 Mendesain prosesproduksi usaha
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 55
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi produk kesehatan
berdasarkan identifikasi kebutuhan sumberdaya dan prosedur berkarya
dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya
4.7 Mencipta karya pengolahan dari bahan nabati dan hewani menjadi
produk kesehatan yang berkembang di wilayah setempat dan lainnya
sesuai teknik dan prosedur
4.8 Menyajikan hasil evaluasi usaha pengolahan dari bahan nabati dan
hewani menjadi produk kesehatan berdasarkan kriteria keberhasilan
usaha
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 56
Contoh Keterkaitan KD dari KI 3, KI 4 dengan KD dari KI 2 dan KI 1 Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan
Topik :Hakikat dan Peran Ilmu Prakarya dan Kewirausahaan dalam kehidupan
KOMPETENSI INTI KOMPTENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1. Menghayati keberhasilan dan
kegagalan wirausahawan dan keberagaman produk kerajinan di
wilayah setempat dan lainnya sebagai anugerah Tuhan
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli gotong royong, kerja sama, toleran, damai,
santun, responsif dan pro aktifdan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
danalam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2.1 Menunjukkan motivasi internal dan peduli lingkungan dalam menggali
informasi tentang keberagaman produk kerajinan dan kewirausahaan di
wilayah setempat dan lainnya
2.2 Menghayati perilaku jujur, percaya diri, dan mandiri dalam memperkenalkan
karya kerajinan di wilayah setempat dan lainnya dan menerapkan
wirausaha
2.3 Menghayati sikap bekerjasama, gotong royong, bertoleransi, disiplin,
bertanggung jawab, kreatif dan inovatif dalam memahami
kewirausahaan dan membuat karya kerajinan di wilayah setempat dan
lainnya dengan memperhatikan estetika produk akhir untuk
membangun semangat usaha
3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah 3.1 Mengidentifikasi desain produk dan
pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya
dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya
3. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
4.1 Mendesain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan
konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 57
Implementasi 1. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan sebagai
berikut. -
Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X: terbatas pada sejumlah SDMI, SMPMTs, dan SMAMA SMKMAK. Ini adalah tahun pertama implementasi dan
dilakukan di seluruh wilayah NKRI.
- Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI tahun 2014: adalah tahun kedua
implementasi. Pada tahun kedua ini, hanya kelas terakhir SMPMTs, SMAMA, SMKMAK yang belum melaksanakan kurikulum.
- Juli 2015: seluruh kelas dan seluruh sekolah SDMI, SMPMTs, SMAMA,
SMKMAK telah melaksanakan sepenuhnya Kurikulum 2013. 2. Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas, dimulai dari tahun 2013-2015.
Seluruh guru, kepala sekolah dan pengawas di seluruh Indonesia sudah mendapatkan pelatihan untuk melaksanakan kurikulum.
3. Pengembangan buku, dari tahun 2013-2015. Pada prinsipnya ketika implementasi Kurikulum 2013 memasuki tahun 2015-2016 seluruh buku sudah
teredia di setiap sekolah.Buku terdiri atas buku untuk peserta didik dan buku untuk guru. Isi buku guru adalah sama dengan buku peserta didik dengan
tambahan strategi pembelajaran dan penilaian hasil belajar.
4. Implementasi Kurikulum 2013 mensyaratkan penataan administrasi, manajemen, kepemimpinan dan budaya kerja guru yang baru. Oleh karena itu
dalam persiapan implementasi Kurikulum 2013, pelatihan juga berkenaan dengan tata kerja baru para guru dan kepemimpinan kepala sekolah.
5. Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan masalah implementasi dan upaya penanggulangan dimulai Juli
2013-2016. Pada akhir tahun ketiga implementasi diharapkan permasalahan yang dihadapi para pelaksana sudah tidak lagi merupakan masalah mendasar
dan kurikulum sudah dapat dilaksanakan sebagaimana seharusnya.
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 58
PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN PADA KURIKULUM 2013
PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013 A.
Esensi Pendekatan Saintifik Pendekatan Ilmiah
Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam
pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam
pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan pelararan induktif
inductive reasoning dibandingkan dengan penalaran deduktif
deductivereasoning. Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan
yang spesifik.Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan.Sejatinya,
penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian
spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau
gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian
method of inquiry harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang
spesifik.Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau
data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.
B. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
Menurut Permendikbud no. 81 A tahun 2013 lampiran IV, Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:
a. mengamati; b. menanya;
c. mengumpulkan informasi; d. mengasosiasi; dan
e. mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan Maknanya
Langkah Pembelajaran
Kegiatan Belajar Kompetensi Yang
Dikembangkan
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak,
melihat tanpa atau dengan alat Melatih kesungguhan,
ketelitian, mencari informasi
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 59 HO-1.3
Langkah Pembelajaran
Kegiatan Belajar Kompetensi Yang
Dikembangkan
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang
informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati
dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik Mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat
Mengumpulkan informasi
eksperimen - melakukan eksperimen
- membaca sumber lain selain buku teks
- mengamati objek kejadian - aktivitas
- wawancara dengan narasumber Mengembangkan sikap
teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat
orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
Mengasosiasika n
mengolah informasi
- mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari
hasil kegiatan mengumpulkaneksperimen mau
pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi.
- Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan. Mengembangkan sikap
jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur
dan kemampuan berpikir induktif serta
deduktif dalam menyimpulkan .
Mengkomunikasi kan
Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya
Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan
singkat dan jelas, dan mengembangkan
kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 60
1. Mengamati
Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengamati adalah: membaca, mendengar, menyimak, melihat tanpa atau dengan alat. Kompetensi yang
dikembangkan adalah: melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi. Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran
meaningfull learning. Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media objek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang,
dan mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan
matang, biaya dan tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan pembelajaran.
Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang
tinggi. Dengan metode observasi peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang
digunakan oleh guru. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh
langkah-langkah seperti berikut ini. a. Menentukan objek apa yang akan diobservasi
b. Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan
diobservasi c. Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik
primer maupun sekunder d. Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
e. Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar
f. Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan
alat-alat tulis lainnya. Praktik observasi dalam pembelajaran hanya akan efektif jika peserta didik
dan guru melengkapi diri dengan dengan alat-alat pencatatan dan alat-alat lain, seperti 1 tape recorder, untuk merekam pembicaraan; 1 kamera,
untuk merekam objek atau kegiatan secara visual; 2 film atau video, untuk merekam kegiatan objek atau secara audio-visual; dan 3 alat-alat lain sesuai
dengan keperluan. Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan
observasi, dapat berupa daftar cek checklist, skala rentang rating scale, catatan anekdotal anecdotal record, catatan berkala, dan alat mekanikal
mechanical device. Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala
rentang , berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut tingkatannya. Catatan anekdotalberupa catatan yang dibuat oleh peserta
didik dan guru mengenai kelakuan-kelakuan luar biasa yang ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi.
2. Menanya
Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara: mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
Prakarya dan Kewirausahaan – SMA
| 61
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran
kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat Istilah “pertanyaan” tidak selalu dalam bentuk “kalimat tanya”, melainkan
juga dapat dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal. Bentuk pertanyaan, misalnya: Apakah ciri-ciri kalimat yang
efektif? Bentuk pernyataan, misalnya: Sebutkan ciri-ciri kalimay efektif a. Fungsi bertanya
1 Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema atau topik pembelajaran.
2 Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
3 Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk mencari solusinya.
4 Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan
pemahamannya atas substansi pembelajaran yang diberikan. 5 Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan
pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
6 Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
7 Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan
toleransi sosial dalam hidup berkelompok. 8 Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap
dalam merespon persoalan yang tiba-tiba muncul. 9 Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan
berempati satu sama lain.
b. Kriteria pertanyaan yang baik 1 Singkat dan Jelas
2 Menginspirasi Jawaban 3 Memiliki Fokus
4 Bersifat Probing atau Divergen 5 Bersifat Validatif atau Penguatan
6 Memberi Kesempatan Peserta Didik untuk Berpikir Ulang 7 Merangsang Peningkatan Tuntutan Kemampuan Kognitif
8 Merangsang Proses Interaksi
c. Tingkatan Pertanyaan