Gejala Tanda Klinis Klasifikasi secara makroskopik Klasifikasi secara klinis

lobulus hati dan ini memacu timbulnya jaringan parut disertai terbentuknya septa fibrosa difus dan nodul sel hati. Jaringan parut ini dapat menghubungkan daerah porta yang satu dengan yang lainnya. Beberapa sel tumbuh kembali dan membentuk nodul dengan berbagai ukuran dan distorsi percabangan pembuluh hepatic dan gangguan aliran darah porta dan menimbulkan hipertensi portal. Tahap berikutnya terjadi peradangan dan nekrosis pada sel duktules, sinusoid, retikulo endotel, terjadi fibrogenesis, dan septa aktif. Jaringan kolagen berubah dari reversible menjadi ireversibel bila telah terbentuk septa permanen yang aselular pada daerah porta dan parenkim hati. 30 2.4 Gejala dan Tanda Klinis

2.4.1 Gejala

Stadium awal sirosis hati sering tanpa gejala sehingga kadang ditemukan pada waktu pasien melakukan pemeriksaan rutin atau karena kelainan penyakit lain. Gejala awal sirosis meliputi: perasaan mudah lelah dan cemas, selera makan berkurang, perasaan perut kembung, mual, berat–badan menurun dan nyeri lambung. 31,32

2.4.2 Tanda Klinis

Tanda-tanda klinis yang dapat dijumpai yaitu: a. Adanya ikterus yaitu kulit dan mata berwarna kuning. b. Hepatomegali yaitu pembesaran hati. Pembesaran hati dapat mendesak diafragma keatas dan kebawah. Hati membesar sekitar 2-3 cm, dan menimbulkan nyeri tekan abdomen. 8 Universitas Sumatera Utara c. Timbulnya asites dan edema pada penderita sirosis hati. Perut membuncit akibat penimbunan cairan secara abnormal di rongga perut. d. Hipertensi portal yaitu peningkatan tekanan darah vena portal yang menetap sebagai akibat resistensi terhadap aliran darah melalui hati. e. Eritema palmaris yaitu telapak tangan berwarna merah f. Atrofi testis yaitu buah zakar mengecil yang dapat menyebabkan impoten dan infertil. g. Ginekomastia yaitu proliferasi benigna jaringan grandula mammae pada laki- laki h. Gangguan pembekuan darah perdarahan gusi, mimisan dan gangguan sirkulasi haid i. Splenomegali yaitu limpa membesar akibat kongesti pulpa merah lien. 16 2.5 Klasifikasi Sirosi Hati 32

2.5.1 Klasifikasi secara makroskopik

Sirosis Hati secara makroskopik dibagi atas: a. Sirosis mikronodular ditandai dengan terbentuknya septa tebal, teratur, mengandung nodul halus, kecil, dan merata di seluruh lobus besar nodulnya 3mm, regular dan monolobuler. b. Sirosis mikronodular ditandai dengan menebalnya septa dan ketebalan bervariasi dengan besar nodul 3mm irregular dan multilobuler. Universitas Sumatera Utara

2.5.2 Klasifikasi secara klinis

Sirosis hati secara klinis dibagi atas: a. Sirosis hati kompensata yang berarti belum adanya gejala klinis yang nyata. Sirosis hati ini sering ditemukan terjadi pada pemeriksaan test rutin atau ketika terjadi pemeriksaan karena masalah lain atau ketika pembedahan. b. Sirosis hati dekompensata yang ditandai dengan gejala-gejala dan tanda klinis terutama pasien mengeluh karena adanya acites.

2.5.3 Klasifikasi menurut Gall