Anatomi Hati Fungsi Hati

2.2 Anatomi dan Fungsi Hati

2.2.1 Anatomi Hati

Hati adalah organ intestinal terbesar dalam tubuh kita warna merah tua dan beratnya 1,2-1,8 kg atau lebih. Pada orang dewasa diperkirakan 150 dari berat badannya sedangkan pada bayi diperkirakan 18 berat bayi. Hati terletak di bagian atas dalam rongga abdomen sebelah kanan diafragma. Hati berwarna merah tua karena kaya akan persediaan darah dan oksigen. 24 Pada hati terdapat dua lobus yaitu lobus kiri dan lobus kanan. Pada orang dewasa lobus kanan 6 kali lebih besar daripada lobus kiri. Lobus kanan dan lobus kiri dipisahkan oleh ligamentum falciforme. Pada bagian inferior terdapat fisura untuk ligamentum teres dan pada bagian posterior terdapat fisura untuk ligamentum venosum. Hati dikelilingi oleh kapsula fibrosa yang dinamakan kapsul glisson dan dibungkus peritorium pada sebagian besar keseluruhan permukaanya. 25 Hati disuplai oleh dua pembuluh darah yaitu: vena porta hepatica membawa darah dari lambung dan usus yang kaya akan nutrient seperti asam amino, monosakarida, vitamin yang larut dalam air, mineral dan arteri hepatica, cabang dari arteri kuliaka yang kaya akan oksigen. 26,27

2.2.2 Fungsi Hati

28,29 Hati memiliki fungsi yang utama yaitu: a. Pusat metabolisme. Hati berperan sebagai metabolisme karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan produksi energi. Seluruh monosakarida akan terjadi di hati. Pembentukan asam lemak dan lipid dan pembentukan fosfolipid dan Universitas Sumatera Utara terjadi di hati. Metabolisme protein, perubahan asam amino yang satu menjadi yang lain, pembentukan albumin globulin yang terjadi di hati. b. Fungsi ekskretori. Produksi empedu dilakukan oleh sel hati bilirubin, kolesterol empedu. Ke dalam empedu juga dieksresikan zat yang berasal dari luar tubuh. c. Fungsi pertahanan tubuh. Detoksikasi racun siap untuk dikeluarkan dan tubuh melakukan fagositosis terhadap benda asing dan langsung membentuk antibodi. Bila hati rusak maka berbagai racun akan meracuni tubuh. Bermacam-macam cara untuk mendetoksikasikan racun misalnya pembentukan urea dari amoniak atau zat beracun dioksidasidireduksidihidrolisis dengan zat-zat lain untuk mengurangi toksin dari racun tersebut. d. Pengaturan dalam peredaran darah. Hati berperan membentuk darah dan heparin, juga berfungsi mengalirkan darah ke jantung. Dalam hati, sel darah merah akan rusak karena terdapat sel-sel retikulo endotilium RES. Perusakan ini juga terjadi dalam limpa dan sum-sum tulang. e. Hati membentuk asam empedu. Dari kolesterol terbentuk pigmen-pigmen empedu, terutama dari hasil perusakan hemoglobin. f. Penyimpanan glikogen, lemak, besi, tembaga, dan banyak vitamin. g. Pengaktifan vitamin D yang dilaksanakan oleh hati dan ginjal. 2.3 Patogenesis Sirosis Hati Infeksi Hepatitis viral BC menimbulkan peradangan sel hati. Peradangan ini menyebabkan nekrosis meliputi daerah yang luas hepatoselular terjadi kolaps Universitas Sumatera Utara lobulus hati dan ini memacu timbulnya jaringan parut disertai terbentuknya septa fibrosa difus dan nodul sel hati. Jaringan parut ini dapat menghubungkan daerah porta yang satu dengan yang lainnya. Beberapa sel tumbuh kembali dan membentuk nodul dengan berbagai ukuran dan distorsi percabangan pembuluh hepatic dan gangguan aliran darah porta dan menimbulkan hipertensi portal. Tahap berikutnya terjadi peradangan dan nekrosis pada sel duktules, sinusoid, retikulo endotel, terjadi fibrogenesis, dan septa aktif. Jaringan kolagen berubah dari reversible menjadi ireversibel bila telah terbentuk septa permanen yang aselular pada daerah porta dan parenkim hati. 30 2.4 Gejala dan Tanda Klinis