Pembentukan Yayasan Pendirian suatu yayasan di dalam hukum perdata disyaratkan dalam dua

BAB III PENGATURAN YAYASAN DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR

16 TAHUN 2001 JO UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2004

A. Pembentukan Yayasan Pendirian suatu yayasan di dalam hukum perdata disyaratkan dalam dua

aspek, yaitu: 1. Aspek materiil a. harus ada suatu pemisahan kekayaan; b. suatu tujuan yang jelas; c. ada organisasi nama, susunan dan badan pengurus. 2. Aspek formil, pendiri yayasan dalam wujud akta otentik. 50 Berdasarkan Pasal 9 ayat 1 Undang-Undang 16 Tahun 2001, yayasan didirikan oleh satu orang atau lebih dengan memisahkan sebagian harta kekayaan pendirinya sebagai kekayaan awal. Yang dimaksud dengan “orang” adalah orang perorangan person dan badan hukum artificial person. 51 50 Chatamarrasjid, Op. cit., hal. 18. 51 Pengertian artificial person menurut Black’s Law Dictionary adalah “Person creatid and devised by human laws for the purposes of society and government, as disting uished from natural person.” Artinya hanya bisa didirikan oleh orang perorangan saja atau boleh badan hukum saja. Dengan demikian, Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan tidak memberikan kemungkinan pendirian campuran orang perorangan dengan badan hukum. Hal ini berkaitan erat dengan adanya kewajiban dari para pendiri yayasan untuk memisahkan sebagian harta kekayaan pendirinya sebagai kekayaan awal yayasan. Universitas Sumatera Utara Yayasan yang didirikan oleh satu orang perorang, dapat didirikan karena: 1. Kehendak orang yang masih hidup untuk memisahkan sebagian harta kekayaannya sebagai modal awal yayasan; atau 2. Kehendak orang yang masih hidup untuk memisahkan sebagian harta kekayaannya sebagai modal awal yayasan yang akan berlaku apabila orang tersebut meninggal dunia dengan mendasarkan pada surat wasiat. Dalam hal ini, penerima wasiat akan bertindak mewakili pemberian wasiat. Pendirian yayasan dengan surat wasiat ini memungkinkan berdasarkan Pasal 9 ayat 3 UUY. Undang-Undang Yayasan juga memberikan kemungkinan bagi pendiri yayasan dalam rangka pembuatan akta pendirian yayasan untuk diwakili oleh orang lain berdasarkan surat kuasa Pasal 10 ayat 1 UUY. Pemberian kuasa tersebut dimaksudkan karena pada prinsipnya si pendiri harus hadir pada saat pembuatan akta pendirian, namun apabila ia berhalangan maka ia dapat diwakili oleh orang lain dengan membuat dan memberikan surat kuasa yang sah. Dalam hal yayasan didirikan dengan surat wasiat, penerima wasiat akan bertindak mewakili pemberian wasiat, dan karenanya ia, atau kuasanya, wajib menandatangani akta pendirian yayasan. Penerima wasiat bertindak mewakili pemberi wasiat, hal ini merupakan konsekuensi logis, karena pemisahan harta kekayaan si pemberi wasiat baru terjadi pada saat si pemberi wasiat meninggal dunia, dan pada saat itu ia tidak dapat hadir dan sudah tidak dapat lagi melakukan perbuatan hukum untuk mendirikan yayasan, sehingga kepentingannya diwakili oleh sipenerima wasiat yang masih hidup. Dalam hal surat wasiat tersebut tidak dilaksanakan, maka atas Universitas Sumatera Utara permintaan pihak yang berkepentingan, Pengadilan dapat memerintahkan ahli waris atau penerima wasiat yang bersangkutan untuk melaksanakan wasiat tersebut. 52 52 Pasal 10 ayat 3 Undang-undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan. Sebagaimana halnya suatu tindakan atau perbuatan hukum di bidang perdata, tindakan atau perbuatan hukum pembuatan akta pendirian yayasan dapat dikuasakan oleh pihak yang berkehendak mendirikan yayasan pendiri kepada pihak lain untuk hadir dan menghadap di hadapan notaris yang bertugas untuk membuat akta pendirian yayasan tersebut. Meskipun undang-undang tidak mensyaratkan bentuk pemberian kuasa, namun sebaiknya pemberian kuasa tersebut dibuat secara tertulis. Mengenai pemisahan harta kekayaan pribadi para pendiri dalam bentuk uang atau benda sebagai modal awal yayasan, undang-undang menentukan adanya persyaratan tertentu. Dengan memperhatikan ketentuan Pasal 14 ayat 4 Undang- undang Yayasan, persyaratan jumlah minimum harta kekayaan awal dalam bentuk uang atau benda yang dipisahkan dari kekayaan pribadi pendiri sebagai modal awal yayasan dicantumkan dalam anggaran dasar. Apabila yayasan didirikan oleh lebih dari satu orang baik orang perorangan atau badan hukum dan memenuhi syarat-syarat sahnya suatu perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1320 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, maka yayasan tersebut merupakan perjanjian. Pendirian yayasan tidak sama seperti pendirian badan usaha lain seperti perseroan terbatas, perseroan komanditer, firma dan persekutuan perdata, di mana badan usaha tersebut sudah pasti merupakan perjanjian diantara para pemilik modalnya. Universitas Sumatera Utara Undang-Undang Yayasan Nomor 28 Tahun 2004 mensyaratkan bahwa akta pendirian yayasan harus dibuat dengan akta notaris. 53 Pendirian yayasan harus dilakukan melalui akta notaris, sehingga akta pendirian merupakan akta otentik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1868 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Hal ini merupakan syarat mutlak bagi pendirian bestaan svoorwaarde suatu yayasan, sehingga syarat-syarat formalitas keotentiksitasnya suatu akta notaris, yakni pembacaan akta oleh notaris, penandatanganan minuta akta di wilayah kerja notaris dan dalam waktu dan tanggal tertentu, mutlak harus dipenuhi, dan apabila persyaratan tersebut tidak dipenuhi maka pendirian yayasan dapat dimintakan pembatalan vernietigbaar; voidable. Dalam hal akta pendirian tersebut tidak dibuat di hadapan notaris Indonesia dan tidak dibuat dalam bahasa Indonesia, maka pendirian tersebut batal demi hukum nietig; nul and void. 54 1. Anggaran Dasar; dan Menurut Pasal 14 ayat 1 UUY, akta pendirian yayasan memuat: 2. Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu. Tata cara pendirian yayasan sebagaimana di atur dalam Pasal 12 sampai dengan Pasal 13 Undang-Undang Yayasan Nomor 28 Tahun 2004, para pendiri atau kuasanya mengajukan permohonan pengesahan akta pendirian yayasan secara tertulis kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. 53 Pasal 9 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang perubahan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan 54 Berdasarkan Pasal 1868 KUH Perdata, persyaratan agar suatu akta dapat mememnuhi sebagai akta otentik adalah: a akta haus dibuat oleh door atau di hadapan onderstaan seorang pejabat umum; b akta harus dibuat dalam bentuk yang ditentukan oleh undang-undang; c pejabat umum oleh atau di hadapan siapa akta itu dibuat harus mempunyai wewenang untuk membuat akta itu. Universitas Sumatera Utara Kewenangan pemberian pengesahan akta pendirian yayasan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia tersebut diberikan kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang wilayah kerjanya meliputi tempat kedudukan yayasan. Dalam hal pemberian pengesahan tersebut memerlikan pertimbangan dari instansi terkait, maka pengesahan diberikan atau tidak diberikan dalam jangka waktu: 1. Paling lambat 14 empat belas hari terhitung sejak tanggal jawaban permintaan pertimbangan diterima dari instansi terkait; atau 2. Setelah lewat 30 tiga puluh hari terhitung sejak tanggal jawaban permintaan pertimbangan kepada instansi terkait tidak diterima. Apabila permohonan pengesahan tidak diterima ditolak, maka Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berkewajiban untuk memberitahukan secara tertulis disertai alasannya kepada pemohon mengenai penolakan tersebut, alas an penolakan dimaksud karena permohonan yang diajukan tidak sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang Yayasan danatau peraturan pelaksanaannya. Dalam waktu paling lambat 30 tiga puluh hari sejak tanggal pengesahan akta pendirian yayasan, maka pengurus atau kuasanya wajib mengajukan permohonan pengumuman pendirian yayasan. Berdasarkan Pasal 11 ayat 1 UUY ditegaskan bahwa yayasan memperoleh status badan hukum saat akta pendirian yayasan memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

B. Pengelolaan Yayasan

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Tentang Pembagian Kekayaan Dari Yayasan Kepada Organ Yayasan Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Jo Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004

7 121 117

Pemindahan Hak Atas Kekayaan Yayasan Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 JO Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Yayasan

1 41 100

Tinjauan Yuridis Terhadap Kedudukan Kekayaan Yayasan Setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan

0 60 257

Konsekuensi Hukum Yayasan Sebagai Badan Hukum Setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan

0 29 152

ANALISIS TERHADAP SERTIFIKAT TANAH YAYASAN AL-KAUTSAR PHARMINDO DALAM ASPEK TANAH WAKAF BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2004.

0 0 1

undang undang nomor 28 tahun 2004 tentang perubahan atas uu nomor 16 tahun 2001 tentang yayasan

0 0 22

PELAKSANAAN PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR YAYASAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2001 JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2004 TENTANG YAYASAN DI KOTA PADANG (KHUSUS YAYASAN DIBIDANG PENDIDIKAN

0 0 20

BAB II PENGELOLAAN YAYASAN OLEH ORGAN YAYASAN A. Keberadaan Yayasan Menurut Undang-Undang Yayasan Nomor 16 Tahun 2001 jo Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 - Tinjauan Yuridis Tentang Pembagian Kekayaan Dari Yayasan Kepada Organ Yayasan Ditinjau Dari Undang

0 0 31

Tinjauan Yuridis Tentang Pembagian Kekayaan Dari Yayasan Kepada Organ Yayasan Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Jo Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004

0 0 11

Pemindahan Hak Atas Kekayaan Yayasan Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 JO Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Yayasan

0 0 39