Mauquf ‘alaihi Nazhir Pihak-pihak yang Terkait dalam Wakaf 1. Waqif

Wakif organisasi hanya dapat melakukan wakaf apabila memenuhi ketentuan organisasi untuk mewakafkan harta benda wakaf milik organisasi sesuai dengan anggaran dasar organisasi yang bersangkutan. 38 c. Badan Hukum Wakif badan hukum hanya dapat melakukan wakaf apabila memenuhi ketentuan badan hukum untuk mewakafkan harta benda wakaf milik badan hukum sesuai dengan anggaran dasar badan hukum yang bersangkutan. 39

2. Mauquf ‘alaihi

Penerima wakaf adalah orang yang menerima faedah atau manfaat dari harta benda yang diwakafkan. Ia bisa berupa pihak tertentu atau pihak umum yang tidak tertentu seperti orang-orang miskin, para ulama atau masjid. Wakaf al-ahli wakaf keluarga biasanya diberikan kepada pihak tertentu seperti anak-anak wakif, atau saudara-saudara wakif. Sedangkan wakaf al-khairi kebajikan tidak mesti ditetapkan penerimanya. Imam Syafi‘i berpendapat bahawa wakaf kebajikan tidak memerlukan penerima yang tertentu. Begitu juga imam Hanafi berpendapat bahawa penerima wakaf kebajikan tidak perlu ditentukan. Sehingga apabila seseorang mewakafkan rumah tanpa menyebut penerima wakaf, maka manfaat dari rumah yang diwakafkan tersebut diberikan kepada fakir miskin secara umum. 40 38 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Pasal 8 ayat 2 39 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Pasal 8 ayat 3 40 Al-Waqf fi al-Syari‘ah al-Islamiyyah. Mansyurat al-Maktabah al-Haditsah, Beirut, t.th, hal. 30. Universitas Sumatera Utara Undang-undang No. 41 tahun 2004 menyatakan bahwa penerima wakaf berkaitan dengan peruntukan wakaf. Dimana pada pasal 22 disebutkan bahwa; Dalam rangka mencapai tujuan dan fungsi wakaf, harta benda wakaf hanya dapat diperuntukkan bagi: Pertama, sarana dan kegiatan ibadah; kedua, sarana dan kegiatan pendidikan serta kesehatan; ketiga, bantuan kepada fakir miskin, anak terlantar, yatim piatu, bea siswa; keempat, kemajuan dan peningkatan ekonomi umat; dan kelima, kemajuan kesejahteraan umum lainnya yang tidak bertentangan dengan syariah dan peraturan perundang-undangan. Sedangkan apabila wakif tidak menetapkan peruntukan harta benda wakaf, maka Nazhir dapat menetapkan peruntukan harta benda wakaf yang dilakukan sesuai dengan tujuan dan fungsi wakaf. 41

3. Nazhir

Nazhir adalah pihak nyang menerima harta benda wakaf dari wakif untuk di kelola dan di kembangkan sesuai dengan peruntukannya. 42 a. Perseorangan Menurut Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Pasal 9, Nazhir meliputi: Perseorangan hanya dapat menjadi nazhir apabila memenuhi persyaratan: 43 a. Warga Negara Indonesia b. Beragama Islam 41 Pasal 23 ayat 2 UU no. 41 tahun 2004 tentang wakaf. 42 Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2004 Pasal 1 ayat 4 43 Ibid, Pasal 10 ayat 1 Universitas Sumatera Utara c. Dewasa d. Amanah e. Mampu Secara jasmani dan rohani f. Tidak Terhalang Melakukan perbuatan Hukum b. Organisasi Organisasi manya dapat menjadi nazhir apabila memenuhi persyaratan: 44 1 Pengurus yang bersangkutan memenuhi persyatan nazhir perseorangan dan 2 Organisasi yang bergerak dibidang sosial, kemasyarakan danatau keagamaan Islam c. Badan Hukum Badan Hukum hanhya dapat menjadi nazhir apabila memenuhi persyaratan: 45 1 Pengurus badan hukum yang bersangkutan memenuhi persyaratan nazhir perseorangan 2 Badan hukum Indonesia yang dibentuk sesuai dengan Peraturan Perundang- Undangan yang berlaku 3 Badan Hukum yang bergerak di bidang sosial, pendidikan, kemasyarakatan, dan atau keagamaan Islam Tugas seorang Nadzir: a. Melakukan pengadministrasian harta benda wakaf b. Mengelola dan mengembangkan harta benda sesuai dengan tujuan, 44 Ibid, Pasal 10 ayat 2 45 Ibid, Pasal 10 ayat 2 Universitas Sumatera Utara fungsi dan peruntukannya c. Mengawasi dan melindungi harta benda wakaf. d. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Badan Wakaf Indonesia Nazhir yang telah mengurus dan mengawasi harta benda wakaf maka nazhir yang bersangkutan boleh, dan bahkan berhak untuk mendapatjkan bagian dan menerima penghasilan yang pantas dari hasil tanah wakaf sebagai imbalannya. Pemberian imbalan yang dimaksud jumlahnya ditetapkan oleh Kantor Urusan Agama Kabupaten Kotamadya setempat. Ketentuan yang dimaksyud tidak boleh melebihi dari jumlah 10 persen 10 dari hasil bersih tanah wakaf. Nazhir dianggap berhenti dari jabatan apabila: 46 a. 1 Meninggal dunia b. Bubar atau dibubarkan sesuai dengan ketentuan peraturan prundangan yang berlaku. c. Atas permintaan sendiri d. Tidak melaksanakan tugasnya dan melanggar ketentuan.

E. Rukun dan Syarat Wakaf

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Tentang Pembagian Kekayaan Dari Yayasan Kepada Organ Yayasan Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Jo Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004

7 121 117

Pemindahan Hak Atas Kekayaan Yayasan Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 JO Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Yayasan

1 41 100

Tinjauan Yuridis Terhadap Kedudukan Kekayaan Yayasan Setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan

0 60 257

Konsekuensi Hukum Yayasan Sebagai Badan Hukum Setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Tentang Yayasan

0 29 152

ANALISIS TERHADAP SERTIFIKAT TANAH YAYASAN AL-KAUTSAR PHARMINDO DALAM ASPEK TANAH WAKAF BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2004.

0 0 1

undang undang nomor 28 tahun 2004 tentang perubahan atas uu nomor 16 tahun 2001 tentang yayasan

0 0 22

PELAKSANAAN PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR YAYASAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2001 JUNCTO UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2004 TENTANG YAYASAN DI KOTA PADANG (KHUSUS YAYASAN DIBIDANG PENDIDIKAN

0 0 20

BAB II PENGELOLAAN YAYASAN OLEH ORGAN YAYASAN A. Keberadaan Yayasan Menurut Undang-Undang Yayasan Nomor 16 Tahun 2001 jo Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 - Tinjauan Yuridis Tentang Pembagian Kekayaan Dari Yayasan Kepada Organ Yayasan Ditinjau Dari Undang

0 0 31

Tinjauan Yuridis Tentang Pembagian Kekayaan Dari Yayasan Kepada Organ Yayasan Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 Jo Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004

0 0 11

Pemindahan Hak Atas Kekayaan Yayasan Menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 JO Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Yayasan

0 0 39